01

47 3 0
                                    

Dinginnya cuaca sedang bergelut, berlomba memasuki celah pada jendela sebuah kamar milik seorang pria manis.

kini pria itu sedang terusik dalam tidurnya. mencoba mengabaikan dentuman langkah kaki dengan suara yang berat.

tampaknya seseorang tersebut menggunakan sepatu kerja yang berakibat menimbulkan suara derap langkah yang cukup keras.

namun pria manis itu tak bergeming ketika tiba tiba pintunya berderit, menandakan seseorang itu telah mencoba masuk ke area persinggahannya. pria manis tersebut hanya bergeser sedikit demi menyamankan posisi tidurnya tanpa ada niatan untuk terbangun.

"kau harus pergi, bangunlah. "

kata pemuda yang kini menatap pria manis itu dengan sendunya.

"....."

"aku tau kau sudah bangun, jangan membuat mood ku menjadi buruk. "

Lalu dengan enggan nya, pria manis itu menyibak selimutnya sendiri dan beringsut menyenderkan punggungnya pada tepi ranjang.

"jangan salahkan aku. kau sendiri yang membuat mood mu menjadi buruk. sudah kubilang aku tak mau pergi."

"ini demi appa, kau harus melanjutkan kuliah mu disana. "

"cih, demi appa? aigoo. aku bahkan dapat melanjutkan kuliah ku disini tanpa harus meninggalkanmu hyung."

"tapi kau harus menemaninya di masa tua nya, "

"kalau begitu ayo kita berangkat bersama."

"tidak bisa, kau saja. appa hanya ingin dirimu. lagipula aku tak bisa meninggalkan pekerjaanku. "

"ck, tidak. bukankah appa memiliki 2 anak? tapi kenapa kau berpikir appa hanya menginginkanku untuk tinggal bersama dengannya? kenapa tidak denganmu juga? dan.. bukankah kau juga bekerja? kau juga pernah berkuliah. kau pasti bisa menjadi ahli waris pengganti appa besok. bukan aku. "

pria manis itu menatap pemuda disampingnya, berharap semua omongannya benar benar dipahami oleh sang kakak.

" aku... aku tidak tau. mungkin jika kau yang menjadi ahli waris nantinya, appa akan lebih tenang. karena menurutnya, kau lah yang pandai dalam mengurus segala sesuatu. jadi, itulah mengapa ayah menginginkanmu pergi, "

Tidak. pria manis itu tidak bodoh. ia tau hyung nya sedang berbohong. appa nya memang hanya menyukai nya, dan selebihnya hyung nya lah yang harus diabaikan oleh appa mereka. ia tak dapat memungkiri fakta jika appa mereka memang membenci hyungnya. sampai saat ini ia tak dapat mengetahui apa penyebab rasa benci itu tumbuh pada appa mereka.

Perlu kau tau, wonwoo. Aku merindukan appa. Jika bisa, aku ingin bertukar posisi denganmu dan menghapus kebencian appa padaku - seungcheol





Hai.. Semoga kalian suka ya sm chapter pertama yang rada gajelas ini. Klo kalian mau ini dilanjut, coment ya. Jangan lupa vote nya jg :v

I Want You ~ MeanieWhere stories live. Discover now