Bad Boy's Accusation 7 - Persaingan Dua Pemuda Tampan

30.6K 1.7K 36
                                    

Written by: Shireishou

Dicopy sama persis ke:

💖 THE BAD AND THE NERD 💖

💖 POSSESSIVE BAD BOY AND MY NERD GIRL 💖

💖 MY STALKER BADBOY 💖

💖 BADBOY'S LOVE 💖

Seandainya saja mulutnya tak latah menyebut nama Axel, mungkin akan lebih menyenangkan jika ia berpura-pura tak melihat dan melanjutkan perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seandainya saja mulutnya tak latah menyebut nama Axel, mungkin akan lebih menyenangkan jika ia berpura-pura tak melihat dan melanjutkan perjalanan. Sayang semua sudah terlambat.

Tiba-tiba pria paruh baya di hadapan Axel menganggukkan kepala sedikit meski tak ada perubahan ekspresi berarti. Lain halnya dengan wanita cantik di sebelahnya. Ia langsung bangkit dan menyapa Aria ramah.

"Apa kau teman Axel?" Suara lembut itu angkat bicara.

Aria tersenyum salah tingkah. Melihat wajah Axel merupakan perpaduan sempurna kedua orang di hadapannya, ia bisa memastikan jika mereka adalah orang tua Axel.

"Salam kenal Mr. dan Mrs. Davis. Saya Aria Dania Patterson." Aria memberi sedikit gerakan memperkenalkan pemuda di sisinya. "Lalu ini Ji Wook, temanku."

Aria baru saja melihat Mrs. Davis membuka mulut ingin bicara, tiba-tiba Axel bangkit berdiri.

"Mom, I want to talk with them!"

"But--"

Tak memedulikan protes Mrs. Davis, Axel langsung meraih tangan Aria dan menyeretnya keluar restoran. Ji Wook hanya mengangguk pada pasangan suami-istri itu dan bergegas menyusul kedua teman sekolahnya.

"Let go of me!" Aria berusaha melepaskan cengkeraman Axel, tapi hanya kegagalan yang didapat.

"Let her go!" Suara rendah dan dingin sempat membuat Aria tersentak. Ji Wook tak melakukan gerakan apa pun, hanya matanya menancapkan ancaman keras pada Axel yang beberapa sentimeter lebih tinggi itu.

Axel mendengkus dan mencampakkan genggamannya.

"Ada apa denganmu?!" Aria memilin tangannya yang nyeri.

Tanpa menunggu, Ji Wook menempatkan dirinya di antara Axel dan Aria. Memastikan pemuda di hadapannya tak melakukan hal lebih buruk lagi.

"Tanganmu merah sekali. Mungkin kita perlu mengompresnya." Ji Wook akhirnya melirik tangan Aria setelah yakin Axel tidak bertindak macam-macam.

Axel berdecak kesal. "Kalian berlebihan. Lagipula, kenapa kau ada di sini?" Pemuda bermata kehijauan itu menatap Aria tajam. "Kau mengikutiku?"

Gadis itu nyaris tergelak, tapi ia sukses menahan diri. "Bukan urusanmu." Aria tersenyum berpura-pura tenang.

[END] The Bad and The NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang