Ketemu Malaikat Kelinci?

82.4K 4.6K 674
                                    


"Taehyung, udah dulu rokoknya, hari ini udah abis dua batang. Bentar lagi mati keracunan rokok gue ketawain deh lo."

Yang dipanggil cuma melirik sekilas, asap rokok dihembuskan pelan sambil menghela nafas bosan.

"Stress Jim, tugas numpuk. Deadline banyak, minggu ini full latihan sama tim basket juga. Terus nasib tugas-tugas gue gimana?"

Jimin refleks beralih posisi, menghadap Taehyung yang bersandar di kursi perpus dekat jendela. Alis Jimin saling bertaut bingung, dan Taehyung cuma balas dengan tatapan datar seperti biasa.

"Kim Taehyung peduli sama tugas? Kesambet apa lo semalem?"

"Bangsat. IPK gue turun, gini-gini juga gue masih sayang nyokap. Malu kalo gue pulang ditanya ipk jawabnya bobrok,"

Dan respon setelahnya cuma Jimin yang sukses melongo dengan wajah tampannya yang sumringah, bahkan sedikit bertepuk tangan bahagia, yang membuat Taehyung gantian mengernyitkan alis.

"Wah, dahsyat. Sobat gue otaknya bisa bener juga."

"Sialan. Jadi selama ini otak gue rusak gitu ya?"

Ditambah satu cengiran polos dan anggukan tanda setuju, "Itu lo tau, hehe. Udah sini rokoknya matiin."

Taehyung mengerling malas sebagai jawaban, beralih mengacuhkan dan melempar tatap kearah luar jendela. Jimin jadi gemas, dia tidak suka diabaikan seperti ini. Dan akhirnya dengan paksa mengambil rokok Taehyung, lalu dibuang asal ke luar jendela.

"Ck. Apasih anjing,"

"Heh, ngomongnya gak boleh kasar ya ganteng." Jimin mengusak rambut Taehyung repetitif, yang berakhir ditepis pelan oleh si empunya. "Ikut gue yuk, ada cafe baru deket kampus. Tempatnya enak kok, banyak cewek cantik juga disana. Lumayan lah, biar lo gak stress gitu."

"Barangkali lu lupa nih, gue gak tertarik sama cewek."

Jimin mendecak jengah, "Ya, tau. Buat cuci mata aja lah, lumayan."

Dan kalau Jimin sudah memaksa, Taehyung mana bisa menolak?

***

Sore hari mereka berakhir disini, mengunjungi sebuah cafe di ujung jalan sesuai rekomendasi Jimin. Hana cafe kecil memang, tapi dari luar pun suasananya terlihat classy. Cukup nyaman untuk sekedar nongkrong sehabis pulang kampus, atau begadang sampai malam mengerjakan tugas dengan fasilitas wifi gratis.

Keduanya melenggang masuk kedalam cafe dan memilih duduk di bangku pojok dekat jendela, menghadap langsung kearah pemandangan jalanan luar. Sekilas Taehyung melirik ke setiap sudut cafe, dan menemukan satu pemandangan menarik tepat didepan meja kasir.

"Jim, ada malaikat."

Jimin melongo, tatap Taehyung yang masih sibuk memandangi kearah yang sama, "Hah? Apaan sih, lo sakit ya?"

"Malaikat Jim, wah jodoh gue nih kayaknya. Gue yang pesen aja ya,"

Lantas setelahnya, dia beranjak pergi kearah antrian di depan kasir. Niatnya mau menghampiri si malaikat yang dimaksud tadi, masih dengan wajah takjub dan mengulum senyum gemas. Bahkan Jimin dibiarkan ditinggal sendirian di mejanya, menatap bingung dan memilih gak peduli.

"Selamat sore, selamat datang di cafe. Ada yang bisa saya bantu?"

Manis. Dan Taehyung bingung harus merespon apa sementara otaknya tiba-tiba berhenti bekerja ketika seseorang yang sejak tadi diperhatikan ada didepan mata, tersenyum ramah dan menyapa Taehyung.

LOVERS ㅡVKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang