Jungkook : Euphoria

7.1K 784 40
                                    

 Malam itu, aku melihat Jungkook duduk sendirian di meja makan. Ia tidak menyadari kehadiranku karena yang aku tatap hanya punggungnya saat ini. Bisa kupastikan, ia sedang menikmati kue buatanku yang tadi siang ia bilang tidak enak.

Jungkook-ku memang seperti itu.

Sambil menyandarkan tubuh pada daun pintu kamar, aku mengira-ngira apa yang ia pikirkan di jam segini. Jam 2 pagi.

Lucunya, tak lama kemudian ia berkata, "Aku tahu kamu disana, sayang. Daripada Cuma nyender, mending temenin aku disini."

He got me. Hahaha.

Entah bagaimana ia melakukannya, tapi Jungkook benar-benar pandai dalam hal ini. Ketika di rumah, ia selalu tahu kalau aku selalu ada di belakangnya. Tanpa berbalik, ia langsung memanggilku untuk menghampirinya.

"Jadi, apa yang kamu pikirkan di jam segini?" tanyaku ketika sudah duduk di hadapannya.

"Kamu sendiri kenapa masih bangun jam segini?" Bukannya menjawab, ia malah membalikan pertanyaan padaku. Benar-benar Jeon Jungkook.

"Siapa yang masih bangun? Aku tadi udah tidur kok. Kebangun karena sakit perut."

Jungkook mengernyit, "Kok aku gak denger suara toilet?"

"Mungkin karena kamu terlalu serius dengan pikiran kamu sendiri." Jawabku padanya.

Ia tersenyum kecil sambil menghembuskan nafas kasar. Tahu betul kalau aku benar dengan kata-kataku barusan.

Aku menggenggam tangannya yang telah ditautkan sejak tadi, "Just tell me. Aku ini masih istrimu, ingat?"

Jungkook awalnya memang diam cukup lama. Dan aku tidak melancarkan protes apapun selama itu. Aku tahu suamiku. Ia memang seperti ini jika ada hal serius yang ia pikirkan. Sulit membagikannya pada orang lain, padahal diri sendiri pun sulit menanggungnya sendirian.

"Sebentar lagi aku ulang tahun."

"Euhm, okay. I'm listening."

"Kemarin, ketika kami tampil di acara live show, aku melihat seorang penggemar. Duduk di kursi roda sambil memegang Army Bomb dengan semangatnya. Sepanjang penampilan, matanya tidak pernah absen menatap kami dengan kagum."

Aku mengangguk paham, namun masih belum tahu kemana arah pembicaraan ini akan berjalan, "Okay, terus?"

"Aku benar-benar tidak menyangka bahwa masih ada orang yang tidak seberuntung yang lain, datang untuk menonton kami dengan semangat yang justru lebih besar dari yang lain. Aku mau melakukan sesuatu yang berbeda di tahun ini, Rin. Bukan hanya tiup lilin dan potong kue seperti biasanya."

Kali ini aku menganggukk lagi. Sepenuhnya paham dengan apa yang ia maksud.

"Oke. Seandainya kamu bisa melakukan sesuatu yang berbeda di tahun ini. Comeback live kalian gimana?"

Jungkook diam sambil menundukan kepala. Merasa tidak bisa melakukan sesuatu.

Aku pun sempat terdiam. Kalau bisa aku simpulkan, kemauan Jungkook adalah membuat suatu cara spesial yang dipenuhi oleh orang-orang yang kurang beruntung seperti penggemar di cerita Jungkook tadi. Mungkin lebih seru lagi jika orang-orang kurang beruntung tersebut masih penggemar dari BTS.

Eh sebentar.

Brak!

"BISA!" ujarku setelah menggebrak meja begitu saja.

"YA JEON YERIN KAU MENGANGETKANKU!"

"BISA KOOK! KITA BISA MELAKUKANNYA!" teriakku antusias.

Jungkook mengernyit, "Melakukan apa?"

BTS' Marriage Life [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang