Gubuk Desa

1.1K 8 0
                                    



Ada apa dengan gubuk desa? Apa yang membuat tempat ini spesial? Apa ada harta karun di dalamnya? Atau ada yang lebih berharga dari harta karun?

Yang jelas tidak ada apa apa di dalam gubuk desa. Di dalamnya hanya ada buku buku lama yang berserakan tak teratur. Buku buku yang umurnya sudah tua. Bahkan lebih tua dari umurku saat ini.

Lalu apa yang membuat ini menjadi special? Yang membuat tempat ini special adalah semua yang ada di dalam dan di luar gubuk ini.

"Gubuk ini adalah tempat bapak mu dulu sering menyendiri. Entah apa yang ada di dalam nya, Ibu sekali pun tidak tahu." Kata Ibu memecah lamunanku.

"Lalu jika Ibu tidak tahu ada apa di dalamnya mengapa Ibu mengajak Jojo kesini ?"

Ibu meneteskan air mata. Aku tidak tahu alas an Ibu meneteskan air mata. Apa ada yang salah dari pertanyaan yang aku berikan pada Ibu? Aku hanya ingin mengetahui apa yang selama ini tidak aku ketahui. Apa itu salah?

"Ini kunci gubuk itu Jo. Kamu bukalah. Kamu akan mengetahui hal itu sebelum Ibu menjelaskan kepadamu." Jawab Ibu sambil menyapu air matanya.

Aku mengambil kunci itu. Kunci dari semua hal yang Bapak rahasiakan selama ini. Aku buka kunci gembok itu. Agak sulit, mungkin karena sudah lama tidak dibuka.

Bapak benar-benar merahasiakan tempat ini. Buktinya, dia sampai melilitkan rantai pula untuk menahan pintu gubuk agar tidak terbuka. Sepertinya aku orang pertama yang diperbolehkan Bapak membuka pintu gubuk dan mengetahui semuanya. Tapi, mengapa harus aku? Mengapa Ibu tidak diperbolehkan?

Ada sebuah surat yang tersimpan rapi diatas meja yang sebenarnya sangat berantakan. Surat itu berjudul 'Jojo,anakku.' Aku terkaget dengan judulnya. Sungguh, aku tidak tahu apa maksud dari judul surat itu.

"Jojo, anakku. Kelak jika kamu membaca surat ini, sudah dipastikan kalau Bapakmu ini sudah pergi ke tempat yang dinamakan keabadian. Dan jika kamu telah membaca surat ini, berarti sekarang giliranmu untuk menjaga tempat ini. Sengaja tidak Bapak perbolehkan Ibumu untuk membuka gubuk ini walapun hanya sekali. Tempat ini menyimpan banyak rahasia. Maka dari itu Bapak merahasiakannya dari semua orang dan hanya membiarkanmu, Jojo, anak kesayangan Bapak untuk membukanya. Semua yang ada disini menjadi milikmu sekarang. Terimalah peninggalan Bapakmu ini. Jaga baik-baik. Sewaktu-waktu ajaklah Ibu dan Wulandari kesini.

Salam Sayang,

Bapakmu."

Air mataku menetes. Apakah aku menangis? Atau hanya bersedih? Ahh tidak. Aku hanya terharu dengan pesan yang Bapak tulis. Aku bukan orang yang mudah menangis. Bahkan saat Bapak meninggal pun aku tidak menangis. Bukan karena aku kuat. Tapi aku sadar. Kalau aku menangis, siapa yang akan menenangkan Ibu dan Wulan?

Hari semakin sore. Dan aku terkaget melihat Ibu yang masih menungguku keluar gubuk. Kali ini Ibu tidak bersedih, Ibu terlihat tersenyum.

"Ibu masih disini? Mengapa Ibu tidak masuk?" Tanyaku heran melihat Ibu tersenyum sendiri.

"Eh, Kamu sudah selesai Jo? Mengagetkan Ibu saja." Jawab Ibu terkaget.

"Sudah Bu. Kenapa Ibu tersenyum sendiri seperti itu?"

"Lihat sesuatu didepan mu itu Jo." Jawab Ibu datar.

Terpampang dengan jelas, Senja. Ya, itu senja yang sangat indah. Senja yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Senja yang sangat menenangkan hati ketika dilihat. Pantas saja Ibu tersenyum sendiri, mungkin karena melihat senja ini Ibu merasa hatinya tenang.

"Ibu sering melihat pemandangan ini ketika Bapakmu sedang di dalam gubuk. Ibu tidak pernah merasa sedih kalau Bapakmu tidak mengizinkan Ibu untuk ikut masuk kedalam bersamanya. Ibu hanya merasa sedih ketika Ibu sudah tidak lagi bersamanya. Dan Bapakmu itu tidak pernah tau ada hal seindah ini diluar gubuk kesayangannya itu. Ibu pun sama, tidak pernah memberitahukan nya kepada Bapakmu. Habisnya dia yang mulai rahasia rahasiaan dengan Ibu duluan." Jelas Ibu sambil tersenyum.

Ibu, Orang yang tidak mau mengalah. Dia sama saja seperti Bapak. Sama-sama memberitahukan rahasianya kepadaku. Dan aku juga sama. Sama-sama orang pertama yang mengetahui rahasia mereka.

:
:
:
:
:
:
:
Jika kalian sudah membaca, tolong berikan komentar kalian untuk memotivasi saya. Komentar kalian tidak harus positif. Komentar negatif pun tak apa. Terimakasih.

Sebuah Cita Di Balik Gubuk DesaWhere stories live. Discover now