Chapter 3

123 22 1
                                    

Ryosuke POV

"Ayo masuk" Ajak Yuri.

"Hmmm"

Dengan arahan Chinen-rumah ini lumayan besar-kami sampai di ruang tamu, aku mendudukannya di sofa dan duduk di sebelahnya memandang isi rumah ini.
'Nyaman'
'Hangat' Pikirku. Hatiku sakit melihat rumah ini. Entah apa alasannya. Tetapi..... Ingin rasanya... Aku.... Menangis.

Ibu Chinen datang membawa kotak P3K dan mulai membersihkan luka Chinen, mereka mulai bercakap-cakap dan bercanda ria, walau terkadang Chinen mendesis menahan sakit, sedangkan aku hanya memandang mereka.

"Hey, Ryo-chan, Ryo-chan! Ryoo-channn!"

Panggilan dari Ibu Chinen membuatku tersadar dari lamunanku.

"Ya?"

"Kami ingin mengajakmu makan malam disini, boleh?"

"Ayo Yama-chan! Masakan Mamaku enak loh! Kamu harus coba!"

"Mmm baiklah"

"Yeyyy!" Berisik sekali Si Cebol ini.

"Tapi, apa kau tidak apa-apa? Orangtuamu tidak khawatir?" Deg! Kenapa Ibu Chinen harus bertanya hal itu? Errr... Aku sungguh tak suka dengan topik ini.

"Bahkan aku ragu mereka khawatir padaku." Lirihku

"Apa?" Bodoh! Untung saja dia tidak dengar! Kau ini!

"Tidak apa-apa" Jawabku sambil menampilkan senyum-palsu-manisku.

"Ok, hari ini tante akan masak hal yang kamu suka sebagai tanda terimakasih. Kamu suka apa Ryo-chan?"

"Ah, tidak usah repot-repot, aku makan apa saja yang dihidangkan" Elakku tak enak, aku baru saja kenal mereka masa mau merepotkan.

"Ehhh, jangan begitu dong, tante kan mau tau banyak tentangmu!"

"Iya Yama-chan! Aku kan tidak enak jika tidak meberikan balasan! Walau ibuku yang memasak si." Sungguh, anak dan ibu sama saja, keras kepala. Susah sekali berurusan dengan mereka, ku harap ini yang terakhir.

"Apa saja, aku bukan tipe pemilih, tapi kalau memaksa, aku ingin diberi jus stroberi saja."

"Mmm.. Baiklah, hari ini tante masak gyoza untuk Yuri dan kaarage untuk Ryo-chan! Dan kita minum jus stroberi bersama!"

"Yeyyy" bersemangat sekali mereka, berbanding terbalik sekali denganku. Diriku hanya bisa menyembunyikan kekesalan dan berharap ini agar cepat selesai.

*******


"Yuriiii! Ryo-chan! Makanan sudah siap! Cepat ke sini!"

Aku dan Yuri segera bangkit berjalan ke arah ruang makan, walau masih agak lama dengan Yuri yang jalan agak teratih-atih.

'Wow' itu kata pertama yang terlintas di benakku saat melihat makanan tertata rapi di atas meja.

"Nah, ayo duduk, Yuri, Ryo-chan."

"Ya" Jawab kami serempak, walau suaraku kalah terdengar dengan suara Chinen yang super semangat itu.

Aku dan Chinen duduk bersebelahan, sedangkan Ibu Chinen duduk di seberang Chinen.

"Selamat makan!" Ucap kami bersama. Kami mulai makan dan...

"Enak." Ucapku, baru kali ini aku merasakan masakan se enak ini. Biasa dengan masakan cepat saji membuatku lupa dengan rasa masakan rumah. Dan perasaan ingin menangis yang sedari tadi ku tahan pun, kian meluap dengan dengan cepat. Membuatku menitihkan cairan bening tanpa iringan suara isakan.

With(out) YouOnde histórias criam vida. Descubra agora