🏚 33 🏚

15.6K 3.1K 459
                                    

udah dua minggu setelah insiden yang sangat ga diinginkan dan udah satu minggu setelah kepergian jinhwan.

suasana rumah ga semenyenangkan dulu. semuanya kacau.

terutama donghyuk, doyoung, dan hendery yang hampir setiap hari nangis karena salah satu kasur di kamarnya kosong.

hendery marah. renjun marah. zara marah. semuanya marah.

maunya selly ini apa?

sekarang, semua udah mulai kuliah. yang bikin rumah selalu sepi. paling nyisa paling banyak 5 orang.

kayak sekarang, sangat kebetulan bahwa hendery dan renjun dapet kelas di jam yang berdekatan, jam 2 siang dan jam setengah 2 siang.

hendery sama renjun lagi jalan ke rumah zara, mau bisnis. ga lah. mau ngomongin sesuatu. di belakang hendery sama renjun ada anak nyasar yang ngekor karena juga dipanggil changbin.

ga sampe lima menit, hendery dan renjun sampe di rumah zara yang ternyata zara ga lagi sendiri.

"eh njun, kak hendery, masuk masuk," ajaknya.
"duduk aja dulu. itu kenalan aja, ceweknya kak jungwoo."

hendery sama renjun kaget. sejak kapan jungwoo punya pacar. renjun sih ga perlu kenalan lagi, karena emang cewem satu ini temen SMA nya.

"hai," sapa hendery.

"MAR KAPAN JADIAN LU?" ini renjun langsung maen ngegas.

"heh tolol, teriak di rumah orang. udah lama. lo aja yang ga tau."

"loh kalian kenal?" tanya hendery.

"ya iyalah, dia temen SMA gue bang, sama zara juga."

hendery ber oh ria.

"ada apa nih?" ujar zara sambil bawa tiga gelas susu dan ditaro di meja.

"itu, masalah se-"

"huft, gue udah capek sama dia kak, njun. maaf ya."

maria yang tau perasaan zara langsung meluk zara dari pinggir. akhir akhir ini maria yang selalu temenin zara nangis. iya, nangisin jinhwan yang udah ga ada di dunia.

"apa pindah bisa ilangin semuanya ya?" tanya hendery.

"ga menjamin kak, kecuali selly memang cuma ga mau rumahnya ditempatin orang lain."

hendery sama renjun diem.

"oh iya, aku ketemu kak ten," ucap zara.

renjun sama hendery kaget, "DIMANA? UDAH SADAR?"

zara gelengin kepalanya.

"bukan bentuk manusia. dia cerita sama aku, dan ceritanya bener bener bikin aku tambah kesel sama selly. selly brengsek!"

"hush, zaa," maria ngusap punggung zara.

"kenapa bang ten ga mau mampir ke rumah?" tanya renjun.

"katanya, ga mau terlihat mengkhawatirkan. kak ten bener bener bikin aku nangis hahaha. ternyata seberat itu ujian hidupnya."

"ah.. gue.."

"kalian harus siap, seandainya kak ten bernasib sama kayak bang jin-"

"ga. ga akan. bang ten bakal idup terus. haha, mana ikhlas gue keluarga baru gue ada yang ilang lagi," kata hendery sambil maksain buat senyum.

renjun ngangguk ngangguk tanda setuju.

zara narik nafas panjang sebelum..

"CHANGBIIIIIN SINI, AJAK TEMEN TEMEN KAMU JUGA!!!"

ga lama kemudian, pasukan melayang datang ke ruang tengah rumah zara. hendery sama renjun udah ga aneh lagi.

maria? ga liat apa apa.

"ceritain gih ke mereka, kak ten gimana," zara nunjuk hendery sama renjun pake matanya.

selama anak nyasar nyeritain semuanya ke hendery sama renjun, zara berusaha ga denger dengan ngerjain tugas bareng maria, di kamarnya.

lima belas menit habis sama cerita tentang ten. hendery tambah marah, begitu juga renjun.

tapi, ada satu hal yang bikun hendery sama renjun punya ide.

anak nyasar bilang, selly cuma mau rumahnya kosong.

itu.. kesempatan yang paling baik.

mereka harus pindah.

.

.

.

.

.

.

.

"semuanya, ayo pindah."

kalimat hendery berhasil bikin semua mata tertuju ke hendery.

"kenapa?" tanya taeyong.

"kita ga bisa lama lama disini bang, penghuninya ga mau ada orang yang nempati ruma-"

PRANGGGGG PRANGGGG!!!!!!

mata yang tadinya ngeliat ke arah hendery, langsung beralih ke dapur. semuanya langsung lari ke dapur sampe..

"AWAS HEN!!" pecahan piring kelempar ke arah hendery.

"RENJUN!" mark narik renjun karena beling juga hampir ngenain renjun.

"bang, ini kelakuan dia, orang yang sama," taeyong dapet bisikan dari orang yang udah taeyong hafal suaranya. iya, suara lino.
"maaf bang, gue ga bisa lagi. mereka tambah banyak."
"mereka benci hendery, mereka benci renjun."
"mereka pengen rumah ini ga berpenghuni, tapi bukan dengan cara pindah."
"tapi, dengan cara mereka bunuh satu per satu orang disini."

lutut taeyong lemes, kepalanya serasa mau pecah.

tanpa sadar, keadaan rumah makin kacau, dan semuanya luka.

"SELLY! KAPAN LO PUAS SIH BANGSAT!"

teriakan zara berhasil memecahkan suasana.

kontrakan ㅡ iKONCT✔ [ TELAH TERBIT ]Where stories live. Discover now