°weekㅡ1.

2.1K 229 7
                                    

pagi hari sudah tiba namun mentari masih enggan untuk menampakan hadirnya. malah dinginnya rintik gerimis yang saat ini hadir menggantikan posisi hangatnya sinar sang mentari.

dan ditengah bau-bau petrichor yang menguar, terlihat seorang gadis kecil berjalan santai memasuki gerbang sekolahnya dengan penampilan yang sangat eye catching; rok yang teramat pendek, rambut yang berwarna pink terang dan.. sebatang rokok menyala yang bertengger di bibir mungilnya.

kedatangan si gadis ini tentu membuat semua pandangan para siswa lain tertuju padanya. tak terkecuali pula seorang guru yang langsung lantang berteriak,

"rosie park! ikut saya ke ruang bk!"



































diwaktu yang bersamaan, terdengar riuh gemuruh suara para murid yang saling berteriak-teriak dan membuat heboh suasana.

"june udah june udah"

"june lepasin nanti ada guru"

ternyata suara riuh tadi berasal dari perkelahian yang terjadi di salah satu kelas. dan yang tadi mencoba menahan june adalah hanbin. karena seseorang yang bernama june ini terus menerus memukuli seorang teman kelasnya dan tidak memedulikan perkataan yang hanbin ucap. ia terus saja saling adu pukul walaupun dirinya sendiri sudah dipenuhi dengan luka dan lebam.

sampai akhirnya, june yang hampir membunuh teman sekelasnya di perkelahian itupun ditarik bajunya tiba-tiba oleh seorang guru.

june meronta menolak untuk ditahan. namun suara bentakan sang guru yang keras dan tarikan di lengannya yang semakin kuat membuatnya tak dapat mengelak,

"diam kamu! ikut saya!"















































"kalian ini baru minggu pertama sekolah, udah banyak gaya!"

"udah kelas dua belas masih banyak ulah! mau jadi apa kalian nanti?"

"kasian orang tua kalian! kalian ini gimana sih?!"

dua murid yang terus dijejali dengan ceramahan dan teriakan oleh seorang guru bk itupun hanya terdiam.

bukan karena mereka takut, bukan. namun hanya saja, mereka terlalu malas untuk menjawab dan meminta maaf kepada sang guru yang sampai kini masih berdiri tepat di depan mereka sembari berkacak pinggang.

"jawab saya!"

suasana masih sama seperti tadi. kedua murid ini masih diam dan enggan untuk mengucap satu patah kata pun.

"kamu! rose, maksud kamu apa ngerokok!?"

si gadis yang disebut namanya hanya terus memberikan ekspresi datar dan tetap memilih tak menjawab. namun satu gertakan terakhir yang diberikan gurunya ini berhasil membuat ia mau tak mau harus menjawabnya.

"jawab! kalau tidak orang tua kamu-"

"saya kedinginan pak. makanya ngerokok"

jawaban yang terlampau jujur yang diucapkan oleh rose ini sontak membuat kaget sang guru.

"dingin kata kamu?! kamu itu murid perempuan, kok bisa-bisanya?!"

"pak daripada ngomelin saya terus, mending gantian nih, tanya yang disebelah saya" rose mengarahkan dua bola matanya ke samping sambil mengangkat dagunya ke arah si pria.

"DIAM! BERANI BANTAH SAYA?!"

"iya pak, tanya saya dong"

kalimat yang keluar dari mulut si pria yang sedari tadi hanya berdiam itu membuat guru bk tersebut makin terkejut.

"KAMU! SIAPA NAMA KAMU?!"

"june"

"JUNE! APA MAKSUD KAMU BERKELAHI TADI?!"

nada bicara sang guru terus meninggi yang menandakan emosi yang dia rasakan pun sudah makin memuncak.

"ya..kenapa ya? saya lupa pak"

"LUPA KA-"

"oh iya inget pak. tadi saya lagi bosen, jadinya ngajak chan berantem. eh ternyata chan nya mau"

"APA?!! KALIAN BERDUA SAYA SKORS!"

young, dumb and broke ㅡjune✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang