01

614 59 6
                                    

"JUNGKOOKIE"

Jeon Jungkook, namja tampan itu hanya dapat menghela nafas lelah mendengar teriakan nyaring yang menyerukan namanya hampir setiap hari itu.

Dia tahu dengan jelas siapa pemilik suara itu. Park Jimin. Yeoja pindahan dari Busan yang dari hari pertamanya masuk kelas yang sialnya satu kelas dengan Jungkook, Jimin selalu saja mengikutinya. Seperti sekarang ini.

"Tidak bisakah kau tidak berteriak dan mengikutiku terus Jimin?"

"Tidak. Aku akan selalu berteriak dan mengikutimu", dengan santainya Jimin meraih lengan Jungkook dan memeluknya erat.

Dengan kasar Jungkook melepas pelukan Jimin, "Cukup. Muak aku melihatmu!". Dengan itu Jungkook petgi meninggalkan Jimin.

"Menyerahlah" suara datar itu mengejutkan Jimin.

"Yoongi", lirih Jimin. Ditatapnya Yoongi yang kini berdiri disampingnya. "Kenapa?"

Yoongi tersenyum tipis, "Karena kau dari awal seharusnya tidak mengejar Jungkook. Dia tidak akan pernah dapat kau capai, Jimin". Ia berbalik dan melangkah pergi.

"Kenapa?", Jimin berujar lirih.

Tidak hanya sekali Yoongi menyuruhnya untuk berhenti. Dan bukan hanya Yoongi, teman-temannya pun banyak yang memintanya berherti mengejar Jungkook. Tapi, tidak ada satu pun dari mereka yang memberikan alasan yang jelas kenapa ia harus berhenti.
.
.
.
.
Siang ini, kelas sedang kosong karena adanya rapat mendadak untuk seluruh guru. Dan seperti biasa saat kelas kosong Jungkook akan bermain game dengan sahabatnya, Taehyung. Sebuah keajaiban Jimin tidak mengganggunya hari ini. Tidak seperti biasanya dimana yeoja itu akan terus menempel padanya.

"Sial... aku kalah lagi", keluh Taehyung kesal karena ini sudah kekalahannya yang ke 3 kali.

"100 tahun mendatang pun kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku, hyung", ejek Jungkook. "Siapkan dompetmu karena aku akan mengurasnya di kantin nanti".

"Sialan kau, Kook..."

"Salah sendiri menantang-", ucapan Jungkook terpotong saat ponselnya bergetar. Ada panggilan masuk, dengan segera Jungkook menerima panggilan tersebut.

"Namjoon hyung", sapanya

"Kook... Seokjinie..."

Hanya karena satu nama Seokjinie, tanpa menunggu Namjoon selesai bicara, Jungkook beranjak dari duduknya dan dengan cepat berlari keluar kelasnya, tak dihiraukannya panggilan Taehyung dan Jimin yang dilewatinya atau malah ditabraknya di depan kelas.

Wajah tampan Jungkook mulai pucat. Kecemasan tergambar dengan jelas di wajah itu.

"Kau akan kembali... ya, kau pasti kembalikan... kau tidak akan meninggalkanku... kau pasti kembali"

"Seokjinie"
.
.
.
.
Pagi ini seperti biasa, Jungkook berjalan kekelasnya dengan ditemani Jimin. Ah lebih tepatnya ocehan Jimin. Jungkook sudah terlalu lelah untuk mengusir Jimin, apalagi kini dia tengah memikirkan hal yang membuatnya hampir mati kemarin.

"Seokjinie", lirih Jungkook

"Ne? Kau mengatakan sesuatu, Kookie?"

"Tidak", Jungkook mempercepat langkahnya meninggalkan Jimin.

'Siapa Seokjin?', Jimin berlari kecil mengejar Jungkook. "Tunggu aku, Kookie"

Jungkook menatap Jimin malas. Pagi ini suasana hatinya sedang buruk dan dengan adanya Jimin yang mengikutinya semakin memperburuknya.

Only You... Jeon Jungkook...Where stories live. Discover now