TaDaiki Bingo Short Story ✔

Robot Penolong

Judul; Robot Penolong.

Tema; Robot.

Tokoh; Takaki Yuya, Arioka Daiki (Girl), Yaotome Hikaru, Yabu Kouta.

Rate; PG13.

Summary; Takaki Yuya, seorang pria yang kehilangan semangat hidupnya, bertemu dengan Arioka Daiki, si Robot Penolong yang merubah hidupnya. Tapi, siapa sangka si Robot Penolong ternyata robot dari sebuah organisasi yang punya misi jahat. Dibantu oleh Yaotome Hikaru, Takaki berusaha membebaskan Daiki. Mampukah Takaki membebaskan orang yang sudah mengubah hidupnya itu?

Author note; Maafkan jika banyak kesalahan. Sejujurnya saya tidak paham soal robot-robotan, hanya mengandalkan imajinasi yang terlalu tinggi.😆😆

Happy Reading. 😃😃😃😃

gheamasuda & Hee_Dachan

Aku melangkah gontai memasuki area taman hiburan yang ramai. Tapi, bagaimana pun ramainya, itu tak mampu mengusik perasaan sepi yang menggerogoti hatiku.

Aku mendekati pohon rindang yang ada di sudut taman. Ada bangku panjang di sana. Tempat yang nyaman dan sejuk, yang menjadi tempat favoritku untuk bersantai. Tak ada yang berubah di taman ini, masih dengan keramaiannya yang mengiris. Menyayat perih uluhatiku, karena apa yang aku lihat semuanya membuatku iri.

Aku iri pada senyuman mereka, tawa mereka, kehangatan di antara mereka, seolah mereka hidup penuh dengan kebebasan. Tanpa beban. Tanpa hal apapun yang harus mereka khawatirkan. Sementara aku? Aku terkurung dalam rasa sepi, perasaan tak berarti, kehilangan, dan berjuta beban yang tak bisa kuurai satu per satu.

Sejak Keito meninggalkanku setahun yang lalu, aku seperti kehilangan semangat hidup. Hari-hariku terasa membosankan. Lelah dengan apa yang aku hadapi. Hidupku tak ubahnya sebuah robot. Kaku dan tanpa ekspresi. Sama seperti robot yang selalu berdiri di ...

Tunggu, robot itu tidak ada di sana. Biasanya, ia akan berdiri di pintu gerbang samping taman ini, membagikan balon dan permen untuk anak-anak. Tapi hari ini, hanya seorang gadis gembul yang berada di sana, berpakaian ala peri dan tongkat sihir di tangannya. Karakter yang sangat disukai anak-anak.

Seperti merasa bahwa aku memerhatikannya, ia menoleh kemudian tersenyum. Tanpa sadar aku membalas senyumannya. Ia mengangkat kedua tangannya, mengisyaratkanku untuk menunggu. Tak lama kemudian ia sudah menghilang di antara pengunjung.

Aku kembali diam, hanyut dalam pikiranku sendiri. Tiba-tiba ...

"Hai."

Aku menoleh, gadis itu kini ada di depanku lalu tanpa permisi ia langsung duduk di sebelahku.