TEROR MANTAN

6K 677 85
                                    


YANG BACA KALAU GAK MAU KOMEN  VOTE DONG JANGAN JADI SIDER DOANG :'V
SAYA PENGEN JUMLAH VOTE SAMA JUMLAH READER SELISIHNYA GAK BEDA JAUH. :V
SAYA NGGAK MEWAJIBKAN KALIAN KOK CUMA MAKSA AJA :P

JADILAH SIDER YANG BERMANFAAT !
😝

Disclaimer :
Kuroko No Basuke milik Fujimaki Tadatoshi.

Warning :
Yaoi
AU
.
.

Tetsuya bisa merasakannya . Tatapan tajam dari sepasang dua  bola mata berbeda warna yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama setiap detail gerakan yang dia lakukan. 

"Kuroko, kau lihat pria berambut merah itu ? Sepertinya dari tadi dia memperhatikanmu." Furihata, teman kerja Tetsuya berbisik sambil memperhatikan pria yang masih duduk dengan angkuh dengan dua kaki di silangkan bagaikan seorang raja.  "Dan, kenapa dia bawa banyak Bodyguard ?

Tetsuya terlalu malas untuk menengok kebelakang.  Pekerjaannya membersihkan meja cafe yang baru saja ditinggalkan pelanggan lebih membutuhkan perhatian dari laki-laki itu.

"Lihat, bahkan manager kita sampai turun tangan.  Sepertinya dia memang orang yang penting."

Semua ocehan Furihata terus terngiang di kepala Tetsuya dan jujur, itu sangat mengganggu.  Tetsuya tidak tahu, dan sama sekali tidak ingin tahu tentang pertemuan mereka.

Selesai membersihkan meja nomer 04 Tetsuya ingin beralih pada meja selanjutnya, namun terhenti oleh suara rekan yang menginterupsi.

"Kuroko, manager memanggilmu."

Tetsuya menatap orang itu walaupun enggan, bisa dilihat dia masih memandang Tetsuya dengan lekat. 

Tetsuya menghela nafas panjang, mau tak mau dia harus menemui orang itu sebagai orang yang pernah memiliki hubungan khusus dia paham bahwa laki-laki berambut merah itu orang yang arogan dan memaksakan kehendak. 

"Kau baik-baik saja Kuroko ?". Tanya Furihata dengan khawatir , melihat Tetsuya seperti akan maju di Medan perang.

Mengulum senyum tipis menenangkan teman kerjanya.

"Jangan khawatir,  aku bisa mengatasinya ."

Setelah menenangkan Furihata Tetsuya berjalan menuju orang yang telah memanggilnya.

.
.

Ada kalanya Tetsuya ingin memukul orang tanpa sebab. Dan saat ini dia kembali merasakannya.  Melihat seseorang  wajah angkuh  yang menatapnya dengan pandangan menyelidik dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan Tatapan itu bisa menembus bisa melihat organ tubuhnya.   Namun di saat bersamaan terlihat menawan .

Lupakan yang terakhir.

"Mau pesan apa ?". Tetsuya mengatakannya tanpa basa-basi melupakan sikap sopan dan etika dalam pelayanan. Baginya tidak perlu bersikap sopan jika berhadapan dengan orang itu.

Bisa dilihat managernya sudah pucat pasi karena tingkah Tetsuya.

"M-maafkan ketidaksopanan dia Akashi-sama. Kami akan-"

Perkataannya terhenti ketika Akashi mengangkat tangannya mengisyaratkan agar orang itu diam.

Melihat hal itu Tetsuya semakin memendam kesal.

"Aku tidak bisa mendengarmu, bisa lebih dekat ?!"

Ujarnya sambil mengisyaratkan agar Tetsuya mendekat . 

TEROR MANTANOnde histórias criam vida. Descubra agora