Sudah dua hari sejak kejadian itu dan mereka berdua menjadi sedikit menjauh,,bukan Taeyong tapi Sowon yang menjauh,,
Entah takut atau apa,,tapi gadis itu terlihat benar-benar menjauhinya,,
Sowon hanya bangun saat mandi dan tidur lagi tanpa makan,,itu membuat Taeyong benar-benar khawatir bahkan sangat-sangat khawatir melihat wajah pucat istrinya itu
Saat Taeyong mengajaknya bicara Sowon akan pura-pura tidur jadi Sowon tidak perlu menjawab apa yang diucapkan Taeyong padanya,,
Taeyong resah karena tingkah istrinya itu,,
Taeyong bangun lebih awal dari Sowon pagi ini dan dia menunggu sampai gadis itu bangun untuk berbicara padanya ,,
Setelah menunggu agak lama,,akhirnya Sowon bangun dengan keadaan matanya yang bengkak karena terus saja tidur,,
Sowon mengucek matanya lalu bangkit dari tempat tidur dan menganggap Taeyong seperti tidak ada didepannya dan dia segera berjalan ke arah kamar mandi lalu mandi,,,setelah selesai mandi dan berpakaian Sowon kembali ketempat tidur dan akan tidur lagi,,
Taeyong cemas dengan tingkahnya,,dan saat dia akan berbaring Taeyong menarik tangannya dan membuat Sowon terduduk,,
Dia ingin bicara dan minta maaf,,kenapa susah sekali,,Taeyong tahu Sowon pasti marah karena ulahnya, tapi jangan begini juga, bisa-bisa ibu mertuanya dan ibunya mengamuk seperti singa karena dia membuat anak dan menantu mereka menjadi seperti ini,,
" Hey Won, ayo bicara jangan begini aku mohon.. " ujar Taeyong memohon dengan nada bucara lembut dan penuh harap.. namun Sowon lagi-lagi masih enggan menjawabnya dan memilih untuk menutup matanya agar dia tidak perlu melihat Taeyong,
Taeyong jengah dan mengusap kasar wajahnya lalu menarik Sowon kedalam pelukannya dengan cepat ,,
Sowon kaget namun dia tidak menolak pelukan dari suaminya itu, Taeyong mengelus kepala Sowon,,
" Aku tau kau marah, tapi tolong jangan sampai kau tidak makan seperti ini ". Taeyong masih berbicara selembut mungkin " aku khawatir padamu " lanjutnya lagi.. dan tidak lama terdengar bunyi isakan tangis yang berasal dari Sowon, Taeyong jadi merasa bersalah pada Sowon dan memeluk istrinya itu dengan lebih erat,,
Mereka tidak ada yang berbicara hanya ada isakan tangis yang terdengar diantara keduanya sampai akhirnya Taeyong membuka suaranya,,
" Kau tau aku marah karena aku tidak ingin orang lain meneytuhmu..aku cemburu karena bagiku hanya aku yang bisa menyentuhmu "
' egois ' itulah yang dipikirkan Sowon tentang Taeyong padanya..
" Jika kau tidak ingin aku melakukan itu, aku tidak akan melakukannya lagi, tapi aku mohon jangan begini " Taeyong membujuk Sowon dengan wajah memelasnya dan akhirnya gadis itu membuka suaranya setelah lama menangis,,
" Janji tidak akan melakukan itu lagi?.." Sowon menatap Taeyong dengan matanya yang masih berair dan hidungnya yang merah,
Taeyong menggelap air mata istrinya itu menggunakan tangannya dengan lembut dan tersenyum senang karena Sowon yang sudah berbicara padanya,,
" Tentu saja aku janji, kalau itu bisa membuatmu memaafkanku " Sowon tersenyum setelahnya dan melesakan kepalanya kedada Taeyong,
Sedangkan Taeyong terus menerus mencium puncak kepala istrinya itu tanpa henti,,
Taeyong mengangkat dagu Sowon dan menyatukan bibir mereka, lalu mulai melumatnya pelan, Sowon yang awalnya kaget dengan segera membalas ciuman Taeyong, keduanya berciuman dengan kelembutan tanpa nafsu,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Biar Aku Yang Pergi_ Taewon
RomanceKebahagiaan itu perlahan datang saat kau mulai hadir di dalam hidupku_Kim Sojung_Lee Taeyong