Pembuat ulah

15.3K 286 9
                                    

Hy semua,,selamat membaca ya,,maaf klu jelek soalnya baru pertama kali buat cerita,,semoga aj kalian suka😊

Happy reading readers~

.~•~.

Suasana pagi di Kota Daun begitu damai. Seperti hari hari biasanya, bertahun tahun bangkit dari perang besar akhirnya semua negara shinobi bisa mendapatkan kedamaian kembali. Kedamaian yang begitu diidamkan semua orang akhirnya tercapai. Namun, bukan berarti setiap negara tentram sepenuhnya. Ada saja hal sepele ataupun kejahatan kecil yang acap kali terjadi.

Seperti kali ini, seorang pemuda dengan surai kuningnya sedang bermain kejar kejaran dengan bunshin Hokage. Lebih tepatnya pemuda itu dikejar lantaran telah mencoret patung wajah Hokage dengan tulisan 'Hokage bodoh' dan 'Ayah yang payah'.

Bukan tanpa alasan dia melakukan itu, pandangan orang orang terhadapnya yang hanya melihat bahwa dirinya seorang putra dari pemimpin desa yang menjabat saat ini. Serta jarangnya kehadiran sosok ayah dirumahnya lantaran terlalu sibuk dengan jabatannya membuat pemuda itu kesal.

Dan bahkan sekarang pun dia masih bersembunyi dari kejaran bunshin sang hokage. Boruto, nama pemuda itu. Putra pertama dari Hokage Ketujuh Naruto Uzumaki dan Hinata Uzumaki. Anak yang selalu membuat ulah dimanapun ia berada. Bahkan di akademi ninja sekalipun. Saat ini ia tengah bersembunyi dicelah celah dari dua mesin pengambil minuman kaleng. Cukup lucu karena tubuhnya yang berada di tengah mesin itu yang jarak antara keduanya selebar satu jengkal.

Dan bahkan, kehadirannya disana sempat membuat orang orang terkejut. Begitu pula dengan gadis yang matanya dibingkai frame berwarna merah serta iris mata yang sehitam langit malam. Uchiha Sarada namanya, dia adalah putri tunggal dari Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura. Gadis Uchiha itu menatap tajam Boruto yang berada di depannya.

"Hei bodoh, apa yang kau lakukan disana?" Tanyanya kasar. Boruto hanya berucap pelan bahkan hampir tak bersuara "Diamlah"

Sepertinya gadis itu mengerti sekarang apa yang sedang terjadi. Seperti biasa sebelum berangkat ke akademi pemuda kuning itu pasti akan melakukan kegaduhan dan berakhir dikejar oleh bunshin hokage. Dan setelahnya mereka akan bermain petak umpat.

"Heh, melakukan hal bodoh lagi ternyata" Sarkas gadis itu sembari memencet tombol pada mesin.

"Hei Sarada, jika tousan mencariku jangan beri tahu dia dimana aku" Pinta Boruto. Sarada yang baru saja mengambil minuman yang ia beli keluar dari mesin dibagian bawah langsung menatap sinis Boruto.

"Jika kau punya waktu untuk bermain petak umpat bersama ayahmu, kenapa kau tidak menggunakan waktumu untuk belajar, bodoh" Sarada berlalu begitu saja dengan meninggalkan tatapan menjengkelkan dari Boruto.

"Kasar sekali ttebassa"

"Boruto akhirnya aku menemukanmu" Boruto tersentak saat mendengar suara itu. Ayahnya berhasil menemukannya dan kini bunshin dari hokage ketujuh itu tengah duduk di atas salah satu mesin yang berada di delakang Boruto.

"Jika saja Sarada tak memberitahuku kamu disini mungkin aku akan menghabiskan banyak waktu untuk mencarimu ttebayou" Boruto melompat keluar dari persembunyiannya diikuti Naruto yang juga melompat turun dan langsung menyambar menarik tangan putranya itu agar tidak kabur lagi.

"Sial"

"Boruto, bukankah sudah kubilang untuk tidak melakukan hal itu lagi. Dari pada melakukan itu lebih baik kamu pergi ke Akademi dan belajar dengan baik. Saat seusiamu aku bahkan tak pernah pergi kesiangan ke Akademi " Omel Naruto, Boruto hanya mendengarkan dengan wajah cemberut. Dan Naruto tak bisa berhenti mengomeli anaknya itu.

For You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang