Bab 57

783 44 24
                                    

RANGGA yang sudah seperti orang kesurupan, sama sekali tidak menghiraukan teriakan Bintang. Ia terus mencambuk tubuh Jojo yang terbaring tidak berdaya dengan menggunakan sabuk. Tidak peduli meskipun tubuh Jojo sudah penuh darah di mana-mana.

Puas menggunakan sabuk, kini Rangga meraih sebuah bangku dan siap menghantamkannya ke arah Jojo.

“RANGGA! STOP!” Bintang yang begitu cemas, kini tidak bisa berdiam diri. Ia langsung berlari ke arah Rangga, namun mendadak berhenti saat Rangga tiba-tiba berteriak.

“BERHENTI!!!” Rangga menatap Bintang dengan sorot marah. “BERANI LO NGALANGIN, GUE LEMPAR!!!” ancamnya seraya memperlihatkan bangku di tangannya.

Bintang terdiam menatap Rangga. Ia tahu Rangga bukan orang yang kasar. Sikap seperti ini hanya keluar jika Rangga benar-benar merasa tersakiti. Dan selama Bintang mengenal Rangga, hanya dua kali Rangga bersikap seperti ini. Pertama, saat Rangga dihianati dan dijauhi banyak orang saat ia masih SMP. Dan kedua adalah saat Jojo menghianati mereka seperti sekarang ini.

“Ga,” Bintang berjalan perlahan ke arah Rangga. “Cukup satu orang yang bermasalah, Ga. Gue nggak pengen lo ikut-ikutan. Kalau lo emang sahabat gue, plis, lo berhenti nyiksa Jojo. Dia udah cukup sakit,” bujuk Bintang. Tatapannya kemudian beralih ke arah Jojo yang saat ini hampir sekarat.

Rangga menatap Bintang dengan tajam. Ia masih sangat marah. “Pembully, penjahat, preman, pencuri, bahkan perampok sekalipun masih bisa gue maafin. Tapi untuk penghianat …,” Rangga menggeleng, “gue nggak bakal main-main!”

“Yang dihianatin gue, Ga. Bukan lo,” Bintang masih berusaha membujuk Rangga. Melihat kondisi Rangga seperti ini, Bintang sadar jika ia harus lebih berhati-hati.

”JUSTRU KARENA ITU LO, GUE LEBIH NGGAK TERIMA!" Rangga benar-benar menghantamkan bangku itu ke tubuh Jojo yang langsung melolong kesakitan. "Lo sahabat gue! Dan gue nggak terima lo disakitin apalagi dihianatin!” kini Rangga melayangkan tendangan keras di badan Jojo. “Penghianat pantas dihukum mati!”

Kini Bintang tidak memiliki cara lain. Ia berdiri di hadapan Rangga, dan tiba-tiba saja ia berlutut di depan Rangga.

“Bintang! Lo apa-apaan!” kata Rangga yang begitu kaget dengan tindakan Bintang.

“Gue mohon, Ga! Gue mohon berhenti sampai di sini!” pinta Bintang.

“Berdiri!” perintah Rangga.

“Gue nggak akan ngubah posisi gue sebelum lo maafin Jojo.”

“Plis, Tang! Jangan kayak gini! Jangan bikin gue jadi orang jahat di depan lo!”

Bintang mendongak menatap Rangga. “Kalau gitu, plis, jangan bikin gue memohon dua kali buat nyelametin Jojo,” pintanya.

Rangga terdiam dan kemudian menghela napas dengan kasar. Sesaat ia menatap tubuh Jojo dan kemudian menatap Bintang.

“Oke!" kata Rangga akhirnya hingga membuat Bintang bernapas lega, "tapi lo camkan baik-baik kalau gue ngelakuin ini buat lo!” lanjut Rangga seraya menarik Bintang berdiri.

Belum sempat Bintang mengatakan apa-apa, tiba-tiba Rangga menarik tubuh Jojo dan kemudian melemparkannya dengan kasar ke arah kaki Bintang. “MINTA MAAF LO!” teriak Rangga.

Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Jojo merangkak dan meraih kedua kaki Bintang dengan kedua tangan gemetar. “Ampun … Tang!” seru Jojo sesenggukan. “Gue tau, gue nggak pantas dapat maaf dari lo. Tapi … tapi ….” Jojo tidak sanggup menyelesaikan kata-katanya, ia menangis keras penuh penyesalan.

“Udah, Jo.” Bintang berjongkok dan memegang kedua pundak Jojo.

“Gue nyesal, Tang! Gue benar-benar nyesal!” isak Jojo.

“Gue tau, dan gue ngerti.”

Jojo tertegun. Sama sekali tidak ada kemarahan dari kata-kata Bintang. Jojo lantas memberanikan diri menatap Bintang, dan detik berikutnya Jojo terpaku.

Jojo melihat air mata di mata Bintang. Dan itu membuat Jojo semakin merasa bersalah.

“Tang—“

“Lo nggak perlu ngomong apa-apa lagi,” kata Bintang, kedua tangannya lantas terulur memeluk Jojo.

“Lo … maafin gue?” tanya Jojo lirih di pelukan Bintang.

“Menurut lo, apa yang gue lakuin kalau sahabat gue minta maaf?” Bintang balik bertanya.

Jojo tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mengetahui Bintang yang sudah memaafkannya, menandakan jika persahabatan mereka sudah kembali seperti semula. Di detik-detik kesadarannya, Jojo mengucapkan terimakasih dan setelah itu, semua berubah gelap.

Jojo pingsan di pelukan Bintang.

Bulan untuk Bintang (Afternoon)Where stories live. Discover now