Happy?

1.9K 172 10
                                    

Sejujurnya aku lebih suka dispam comment daripada divote. sekian

Somi's POV

Baru? Apaan dah om, maksudnya apa? Ngomongnya agak jelas dikit coba.

"Hah? Maksudnya, om?" tanya gue yang lagi bengong.

"Kamu baru sama Jinyoung?!"

G.. Gue takut.

Kenapa papanya Jinyoung ngebentak gue? Apa salah gue?

"I— Iya om."

Gue mulai gak nyaman sama perasaan canggung campur takut ini.

Ada apa?

"Pah, jangan kasar gitu, takut dia jadinya." ujar Mama Jinyoung.

"Gapapa, Som. Jangan takut, papa emang nada bicaranya begitu, maaf ya." bisik Jinyoung ke gue.

Gimana gak takut? Gue baru dua kali ngomong sama dia, eh main bentak-bentak aja, perasaan Papa gapernah bentak gue deh.

"Haha, gapapa Jin."

"Saya terus terang aja," ujar Papa Jinyoung yang bikin bulu kuduk gue berdiri.

Apa-apaan ini? Kok jadi deg-degan takut gini?

"Saya ingin kamu dan Jinyoung putus."

Bagai tak bisa berkata-kata, bagai tak bisa lagi merangkai kata untuk dikatakan,

Ada apa? Mengapa?

"K— kena—"

"Tidak usah tanya kenapa, saya hanya ingin hal itu! Tidak usah membantah!"

Ok, Som, tahan tangisan mu, tahan Somi, lo kuat!

"I— iya, Om, saya akan memutuskan hubungan ini, maaf jika saya mengganggu makan malam ini,"

"Jin, tanpa aku bilang kamu ngerti kan? Maaf ya kalo selama ini ngerepotin, maaf ya tan, udah ngerepotin makan di sini, maaf ya om, saya pergi dulu, terimakasih juga." ujar gue.

Pengen nangis.

Tapi tahan Som.

Benar kata ramalan zodiak, gue gak beruntung di masalah percintaan.

"Som, biar gue anter." ajak Jinyoung.

"Gak usah, Jin, makan gih."

"Jinyoung, duduk!" ujar papa-nya ketus.

"Aku bisa naik taksi."

"Maaf Som." ujar Jinyoung.

Kata maaf tidak mempan Jin, hati gue terlanjur patah, terlanjur sakit.

Bye. Gue trauma untuk mengulangi masa-masa bahagia berakhir sakit ini.

•••

"Sommiiiii, eyaaa eyaaa, di terima nih sama papa mama mertua?" sibuk Jungkook saat gue udah sampe rumah.

Males ngeladenin serius.

"Som? Are you okay?" tanya Jungkook.

Kelihatan gak sih, dari mimik wajah gue kalo gue gak 'okay'?

Tanpa balas perkataan Jungkook barusan, gue jalan melewatinya dan pergi ke kamar untuk apa selain menangis?

Gue tau kok, gue ini lemah. Apa aja dibawa nangis.

Tapi seriusan, kali ini gak bisa ditahan.

•••

Yang ada di benak gue sekarang, Somi kenapa? Apa dia nangis karena ayahnya Jinyoung suruh mereka menikah besok?

Eh, apa karena itu harus nangis ya?

Hmm, gak tau lah, biar Somi aja yang urus permasalahan dia sendiri, kalau gue bantu ngurus malah makin ribet lagi.

Tok tok tok!

Gue denger ada yang ngetok pintu,

"Kook, mama masuk ya."

Oh, ternyata mamah toh.

"Iya mah." ujar gue.

Mama pun masuk, terus duduk di kursi belajar gue.

"Somi kenapa, tuh?" tanya mamah.

"Nggak tau, mah. Habis pulang dari rumah Jinyoung, langsung nangis begitu."

Yang gue lihat, mamah senyum, bukan sedih atau apa gitu.

"Bagus deh, mamah juga nggak setuju tuh Somi sama Jinyoung." ucap mamah sambil senyam-senyum gak jelas.

"Tapi kan kasihan Somi, mah. Lagian besok dia kan nikah?" ujar Jungkook.

"Lah?! Serius?! Kok nggak ada persetujuan dari mamah atau papah?! Gila nih!" ujar mamah kaget.

"Eh, siapa yang nikah?!" kaget Papah yang tiba-tiba muncul kayak hantu.

"Somi pah." ujar gue.

"Ya Tuhan, Kook! Nggak, pah. Nggak mungkin mamah bolehin Somi nikah di umurnya yang masih muda banget. Astaga!" kaget Mamah.

Emang salah apa kalau nikah besok?

"Astaga! Papah gak bakalan bolehin Somi nikah, lagian belum jelas laki-nya siapa!"

"Siapa sih yang nikah?" ujar Somi dengan mata sembab yang tiba-tiba ikut nimbrung.

"Somi!" ujar kami barengan.

"Hah?!! Somi gak mau nikah!!!" teriaknya.

"Lah?" bingung kami.

"Jungkook.. Kamu bilang Somi besok nikah kan?"

Aduh mamah, gak usah dibilang deh.

"Hehehe.." cengir gue.

"JUNGKOOKKK!!!!"

"TELINGA GUAAAA!!!!"

• • •

SORRY BANGET BARU BISA UPDATE😭😭😭😭😭😭😭😭

˗ˋˏ Cold;mygWhere stories live. Discover now