Really Two

4.2K 650 451
                                    

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Satu bulan berlalu begitu saja. Daniel masih menghujani Seongwoo dengan barang-barang mewah, tidak lupa menyelipkan surat dengan tulisan tangan, serta beberapa kali ajakan makan bersama. Sedangkan Seongwoo masih setia dengan umpatannya walau berakhir membiarkan Daniel melakukan apa yang ia mau seenaknya.

'Apa kau tersentuh?' Daniel setiap hari menanyakan itu. Juga dengan Minhyun dan Wonwoo.

Bisa ditebak apa jawaban Seongwoo yang dilahirkan dengan batu di kepala. Tidak tentu saja –ah atau mungkin belum.

Mungkin tidak semua orang tau, Seongwoo suka hal-hal sederhana juga kata-kata manis. Dan mungkin Daniel tidak sadar lewat surat yang terselip di setiap kotak barang mahal yang ia kirimkan, serta perkataan cheesy yang ia lontarkan walau dengan wajah datar menyebalkan, Seongwoo menyukainya.

Jika sebuah paket datang, Seongwoo akan berubah antusias. Bukan untuk tau barang mahal apa lagi yang Daniel kirimkan, tapi surat yang terselip di sana. Seongwoo seringkali menahan senyum diam-diam tiap membaca tulisan tangan Daniel. Wajahnya akan berubah memanas lengkap dengan detakan jantung gila-gilaan saat menemukan ungkapan betapa pria itu mengusahakan dengan sangat untuk mendapatkan barang itu demi Seongwoo bayar dengan anggukan makan bersama.

Parahnya lagi, entah kenapa Daniel terlihat sangat layak saat lengan kokohnya memainkan gelas tinggi berisi anggur merah. Baru Seongwoo sadari Daniel dengan kemeja putih seadanya dan segelas anggur merupakan kombinasi yang menakjubkan.

Harus Seongwoo akui ia mulai jatuh perlahan pada pesona Daniel. Tapi di sisi lain ia masih ragu, takut Daniel hanya mempermainkannya. Daniel mungkin menghujani Seongwoo dengan segudang perkataan manis, tersirat bagaimana pria itu menginginkannya lebih dari sekedar masa lalu menyebalkan atau partner makan malam. Tapi Daniel juga tidak pernah mengatakan dengan lantang bahwa pria itu menginginkan Seongwoo untuk menjadi kekasihnya.

Sebenarnya otak Seongwoo cukup pintar untuk paham, tapi tidak ada jaminan yang dapat memastikan bahwa semua ini bukanlah sandiwara. Seongwoo hanya takut. Takut makin tenggelam sedangkan Daniel bahkan tidak berniat mendekat ke tepian.

"Percaya padaku, Daniel menyukaimu." Entah untuk berapa kali Wonwoo mengatakan ini.

Ketiganya kembali menghabiskan siang bersama. Berbeda dari sebelumnya, Seongwoo yang berapi-api mendadak lesu tidak bertenaga. Seolah dirinya kecewa dengan hidup yang tidak berjalan sesuai keinginan. "Dia tidak pernah mengatakannya."

"Mungkin Daniel hanya malu."

Cih, apa Wonwoo bilang –malu? Seongwoo tidak yakin Daniel memiliki satu hal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IF YOU REALLY | Ongniel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang