Aku Lemah

52 7 0
                                    

Aku lemah, mengadu di bawah senja.
Bolehkah aku menangis? Tapi aku malu.
Musik-musik yang kian mengalun seolah berbisik, "Aku yang terbaik, jadi dengarkan musikku."

Sungai berluas jengkalan itu pun sama. Terus beriak tak peduli lelah, lelahku juga lelahnya. Aku mendengarkan, ia yang ikut berbisik dengan angkuh. "Dengarkan suara aliranku, sejuk bukan? Dengarkan, cukup aku, jangan yang lain."

Lalu kini, aku mulai menatap malas menuju angkasa. Hentakan sayap merpati-merpati itu berisik sekali! Tak bisakah mereka berhenti? barang sebentar saja, aku ingin mengadu.

Ada apa dengan angin yang kian berembus? Ia membuat dedaunan kering itu turut hirukkan lemahku. Hey! Aku ingin mengadu!

Atau ....
Mungkin semak belukar itu pun menjalar diriku dengan sinis, sehingga kuatku terjerat dikekang oleh sulurnya. Namun, aduanku ingin menjerit. Aku bungkam. Jeritku melengking dalam diam.

Ada apa dengan bebatuan sungai itu?
Mereka karsa bukan? Tak henti beriak air menghantam kuatnya. Pernah kau tanya? Pernah kutanya. Kuatnya hanya di pandangmu, namun tidak di raganya. Kini kau tahu, bukan?

Aku ingin mengadu. Namun, aku malu. Aku harus. Aduanku kian mengoyak likuan otakku. Aku lemah.

Aku lemah!
Aku berteriak. Kau dengar?
Tentu tidak, bukan?
Aduanku terlalu lemah untuk teriak yang memiliki kekuatan. Ia mengalahkanku.

Aku lemah.

<><><>

10-04-'18
With ulisyl

PoetriessyyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora