14

2 0 0
                                    

"Maafkan aku... maafkan aku dan kebodohanku! Maafkan aku, sungguh jangan menangis lagi karna aku.. kumohon maafkan aku" dia berbicara dari tempatnya berdiri, sambil menunduk dan semakin lirih.

"A..apa yg kau lakukan disini ? Bagaimana mungkin ? Apa.. apa yg terjadi ?" Air mataku masih saja mengalir dengan sendirinya.

...

"Jawab mas ! Mas langit jangan diam saja !" Aku bertanya lagi padanya yg hanya diam terpaku.

"Maafkan aku.. ketika kamu pingsan di hotel, petugas hotel yg menemukanmu. Pintumu yg membuka membuatku melihatmu sehingga aku memutuskan untuk membawamu ke rs ini tempatku bekerja" jelasnya panjang lebar.

"Tempatmu bekerja ? Sejak kapan ?"

"Ya, ini adalah tempatku bekerja. Sejak hari dimana aku pergi tanpa memberi  taumu, kebodohanku yg memilih untuk meninggalkanmu cinta dalam hidupku..."

"Cih, cinta kamu bilang ? Kamu nggak cukup punya keberanian untuk mencinta mas ! Kamu hanya berani untuk dicinta. Terima kasih sudah membantuku, tapi ku mohon mulai dr sekarang jangan pernah temui aku lagi!" Aku membaringkan tubuhku lagi dan membelakanginya.

Kudengar suara mendekat dan ia sudah berlutut dihadapanku,
"Sayang, maafkan aku, keegoisanku, kebodohanku dan segala sifat burukku! Aku hanya merasa tidak pantas jika harus memohonmu lagi sedangkan saat itu orang tuamu sudah menerima lamaran orang lain untukmu. Tapi sekarang, ketika aku tau kamu hamil sendirian seperti ini maka aku akan memperjuangkanmu lagi! Maaf aku terlalu egois, tapi aku ingin kita bahagia berdua seperti yg selalu kamu impikan dan aku angankan sayang" katanya sambil menangis.

"Hentikan mas, aku tidak sendirian. Suamiku ada!"
"Ada dimana ? Di pelukan wanita lain ha ?"
Ku tatap ia dengan terkejut. Dari mana ia tau ?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 07, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

aiWhere stories live. Discover now