|| Nishinoya Yuu ||

3.6K 283 12
                                    

Aku cemburu terhadap hujan

Angin dingin menerpa kaus putih yang di selimuti jersey hitam. Rintik air yang datang dari langit berwarna kelabu jatuh menyapa sosok yang memandang pertunjukan sepi dari kejauhan.

Ia tak mengenal mu tapi dia bisa menyentuh mu

Iris mata kuning yang kehilangan kehidupannya tidak memalingkan pandangannya dari pertunjukan yang suram tanpa siapapun memberikan perhatian kepada sang penari.

Kumpulan rintikan nya dapat memeluk mu dalam kedinginan.

Rambutnya yang biasa ia tata sebelum pergi ke sekolah agar terlihat keren dan menggambarkan semangat nya yang selalu membara berdasar jersey yang selalu bergantungan di bahunya dan ia banggakan jatuh di depan mukanya dan berayun mengikuti arah angin hujan.

Padahal pelukan itu hanya akan membuat mu sakit.

Menimbulkan kekhawatiran dalam diriku

Rasa sayang yang meledak di dalam tubuhku

Kepedulian yang besar di ujung ujung jari ku.

Dia melangkah kan kaki nya mendekati sang penari pertunjukan, yang menari hanya terus menari sambil menikmati rintikan hujan yang mengalir dari kepala hingga ke kaki nya, seakan menghormati tiap tetesnya yang jatuh ke tanah.

Hujan hanya akan merepotkan mu

Tapi kenapa dia masih bisa menyentuh mu dengan lembut.

Kenapa kau memandang hujan itu begitu lembut ?

Sosok nya berhenti tak jauh dari sang penari berdiri, ia terus memandang penari itu sambil mengulurkan tangannya ingin menyentuh sehelai rambut nya yang basah dan tertiup gemulai oleh angin.

Kenapa kau berada disini ? Kau hanya akan sakit (name) Ujar sosok itu tak dapat merasakan halus rambut mu yang dulu pernah ia rasakan saat mengelusnya.

Aku cemburu terhadap hujan..

Kamu memberikan senyum manis mu padanya

Bukankah dulu senyum itu untukku ?

Sang penari tiba tiba berhenti sesaat pertanyaan itu dilontarkan dari mulut sang lelaki yang memiliki tinggi tidak beda jauh dari sang gadis. Mata (e/c) yang tertutup oleh kelopaknya terlihat rileks, mendongak kan kepala ke langit sambil tersenyum.

" berhenti membuat ku khawatir bodoh "

" Yuu kun apa kau melihat ku ? Aku sendiri bingung kenapa kau sangat menyukai hujan"

Aku senang berada di bawah hujan

Tapi hujan bukanlah tempat yang cocok untukmu.

" Dingin..., hidung ku sakit, mataku lelah untuk menahan air mata ku sendiri "

Kamu membuka mata mu dan mengulurkan tangan ke atas seolah berusaha menggenggam sumber dari turunnya tetesan kecil dari langit.

Kalau kau tahu kembalilah ke dalam rumah Gertak nishinoya, dia ingin menarik gadis itu masuk ke dalam rumahnya dan berdiam diri dibawah hangat nya selimut dan empuk kasur yang sudah tak dapat lelaki itu rasakan.

"Tapi, lewat hujan aku merasa terhubung dengan mu yuu.. "

" Diamlah "

rasa sepi terangkat dari bahu ku, air mataku pun diusap oleh tetesan hujan dari pipiku, walau dingin, dibalik pakaian ini aku merasakan kehangatan

Aku cemburu pada hujan

Tak sedikitpun jejak mu membuktikkan akan diriku

Jika aku berada di bawah atap yang nyaman seperti mu saat itu.

" Yuu kun kenapa kau pergi sendirian ? Bawa aku ! Aku sendiri disini ! "

Kamu berteriak dibawah hujan tersebut, tak akan ada satupun yang mendengar mu karna semua orang sedang berada di dalam rumahnya masing masing, sama seperti waktu itu kamu kehilangan sesuatu yang berharga.

" Jika mencintai hujan menyampaikan cinta ku padamu yuu aku akan terus disini sampai tak satupun tetesan turun lagi"

Akankah aku masih dapat menggenggam tangan mu dan memeluk mu

Membicarakan bagaimana latihan voli dan rasa diguyur hujan

Berbagi rasa dengan cara yang sederhana

Terduduk dan meringkuk, suara percikan antara hujan dengan tanah diiringi dengan isakan mu yang keras, tangan mu meremas bagian dimana jantung mu berada, perasaan menyedihkan kembali menyeruak ke dalam otak mu.

Lelaki yang merasa bertanggung jawab atas kesedihan perempuan yang ia sukai dan hargai sejak kecil terduduk disebelah gadis tersebut, mendongakkan kepala nya ke atas, menatap langit yang begitu mendung.

Tapi semua berawal karna hujan kan ?

Berteriak, hanya itu yang dapat dilakukan lelaki tersebut ia tak dapat merasakan air mata, tenggorokan bahkan jantungnya sendiri, ia tak bisa mengekspresikan apapun dengan keadaannya sekarang, lagipula badannya sudah lumayan lama tertidur di bawah tumpukan tanah.

Aku cemburu terhadap hujan

Yang dapat mendengarkan pernyataan cintamu

Dan tak bisa menyampaikan balasan nya padamu

Sh*t what am i writing

HAIKYUU ! X Reader OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang