Perjanjian

8.4K 604 12
                                    

"Lakukan apa yang ingin kau lakukan aku tidak perduli, kau yang memulainya Sasuke! Kau ingin kebebasan bukan? Sekarang aku berikan. Kita terikat tanpa paksaan, jadi memang begitulah seharusnya yang terjadi."

Hahhh...

Uap tipis keluar disela bibir kering nan pucat, mantel bulu membungkus tubuh menghangatkan Naruto ditengah suhu dingin yang menusuk, tangan berlapis kan sarung rajut dengan motif polkadot ia menggapai segumpal salju di atas bangku jalan. Musim dingin hampir berakhir, salju tidak lagi turun sejak tiga hari yang lalu benda putih bersih itu pun mulai mencair meninggalkan genangan air disetiap sudut kota. Kaki berlapis jeans biru tua itu melangkah menuju kedai kopi, minuman hangat adalah sebuah pilihan yang pas di cuaca seperti ini. Naruto memasuki kedai bernuansa klasik dan hangat dengan lampu pijarnya, ia mendekati barista dan mengeluarkan kata yang biasa terucap.

"Latte."

"Silahkan duduk Nona, pesanan anda akan siap lima menit lagi."

Naruto kembali melangkahkan kaki menuju meja kosong tak jauh dari jendela kaca besar, masa bodoh dengan perut yang terus berbunyi akibat belum diisi, ia cepat-cepat keluar dari rumah pagi ini akibat muak atas kelakuan Sasuke, ia marah ah.. Tidak ia risih karena pria itu lagi-lagi membawa sekretaris nya ke rumah, dasar tidak tahu diri, padahal pria itu memiliki tempat tinggal sendiri yang tentu saja lebih luas.

Cemburu? Oh tidak.. Naruto selalu menampik hal itu, ia tidak akan tunduk pada Sasuke semudah itu. Ia akan membuktikan dirinya bisa berdiri tanpa Sasuke. Biarkan dia berbuat semaunya seperti kemauan pria itu setahun yang lalu.

"Aku bahkan tidak tahu lagi siapa yang bodoh dan dibodohi."


RAIN  |  SasufemNaru [END]Where stories live. Discover now