👠2. Keano Alterio

23.6K 1.9K 235
                                    

Siapapun yang telah kupilih untuk dijadikan mainan, maka dia tak akan bisa menolak.
-Keano Alterio-

💃💃💃
.
.
.

Keano Alterio, seorang the most wanted dari SMA The One. Memiliki sejuta pesona berbentuk magnet yang mampu membuat cewek-cewek menempel padanya. Dia jagoan basket dan memiliki fans yang kerap menamai diri mereka sebagai Keaners alias Kean lovers.

Kean, cowok dengan kadar ketampanan hingga 24 karat. Tubuh tinggi dan atletis. Alis tebal hitam dan melengkung sempurna. Mata tajam bak tatapan Burung Elang. Dia dingin, tipikal cowok-cowok es yang bikin penasaran.

"Keannnn," seorang cewek dengan penampilan menyerupai Barbie hidup, merangkul lengan Kean sambil kakinya mengikuti langkah cowok itu.

Nama cewek tersebut adalah Namira, semua orang memanggilnya Nami. Murid kelas 1 SMA yang berkiprah dalam dunia model. Operasi Plastik membuat wajahnya mirip sekali dengan Barbie. Kulitnya putih mulus, kerap tampil sexy dengan seragam minim yang dikenakannya. Rambutnya pirang bergelombang, menopang keindahan wajahnya.

"Malem ini kita jalan yuk!" Ajak Nami.

"Nggak bisa. Ada janji sama anak-anak," jawab Kean datar.

"Kean ih! Kemaren nggak bisa, masa hari ini juga nggak bisa sih?!" Rajuk Nami.

"Lo tau kan resiko jadi pacar gue itu seperti apa?"

"Siap diduakan oleh temen-temen Lo..." Jawab Nami dengan nada nyaris tak terdengar.

"Nah tuh pinter," Kean melepas rangkulan Nami dan berjalan makin cepat meninggalkan cewek itu.

Kejam, itulah perumpamaan yang pas untuk sifat seorang Keano. Dia nyaris tak memiliki hati. Baginya, cewek itu udah kayak mengkoleksi perangko. Cukup dikoleksi di sebuah album khusus, tak perlu dipakai.

Kean masuk ke kelas yang gaduh oleh mayoritas suara teman-temannya. Ada yang bermain gitar sambil bernyanyi dengan suara fals. Ada yang menjadikan meja sebagai drum untuk pelengkap.

"Lama Lo, Kean. Dari mana aja sih?!" Rutuk Rivan, salah satu sahabat Kean.

"Berisik," Kean menyumpal mulut Leo dengan gumpalan kertas bekas agar berhenti menyenandungkan suara fals.

"Besok kita harus menang lawan SMA Cakrawala. Walau ini cuma pertandingan persahabatan, tapi gue masih dendam banget sama kapten basketnya yang belagu itu," ujar Rivan dengan nada serius.

"Lo tenang aja Van, besok kita bakal libas habis mereka semua. Nggak ada ampun!" Sahut Leo.

"Lo udah siap, Kean?"

Semua menatap Kean yang nampak menatap lurus ke papan tulis yang penuh dengan coretan tak jelas.

"Menurut kalian, kenapa sampe Cakrawala dan The One harus ngadain Tour Persahabatan?" Tanya Kean sambil balas menatap teman-temannya.

"Padahal semua orang pun tau gimana permusuhan sekolah kita dan sekolah mereka," sambung Rivan.

"Buat berdamai?" Tebak Leo.

"Bukan itu point-nya," jawab Kean.

"Terus apa?"

"Cakrawala terkenal dengan prestasi mereka dalam bidang akademik. Dan The One dikenal sebagai sekolah dengan bidang olahraga paling menonjol. Cakrawala dan The One, kita sepertinya akan menjadi satu dengan mereka."

Rivan, Leo, Bagas dan Jason langsung menatap Kean dengan serius. Bersatu dengan Cakrawala? Musuh bebuyutan sejak zaman berdirinya sekolah.

Apakah pihak sekolah berharap murid mereka akan saling membunuh dengan keputusan seperti itu?

👠👠👠

Sepulang sekolah, tiba-tiba saja Kean mendapatkan mainan baru. Seorang murid perempuan kelas 1 yang sedang mengalami kesulitan karena ban mobilnya kempes. Awalnya Kean hanya memperhatikan dari kejauhan, melihat sejauh apa cewek tersebut mampu melakukan semuanya sendiri.

"Kak, bisa bantuin aku nggak?"

Senyum Smirk dari bibir Kean terlihat samar begitu cewek itu meminta bantuannya. Dia berjalan mendekat dengan kedua tangan berada dalam saku celana.

"Mobil Lo kenapa?" Tanya Kean berbasa-basi.

Si cewek mengangkat kepalanya. Dia duduk berjongkok di samping ban mobilnya yang kempes. "Kempes Kak," jawabnya polos.

Kean ikut berjongkok memperhatikan ban mobil tersebut. Lalu dia menatap si cewek dalam jarak yang begitu dekat. Cewek lugu dengan penampilan yang masih belum tersentuh mode.

"Gimana kalo gue anter lo pulang aja? Soalnya gue nggak gitu ngerti soal ban. Ntar gue telpon orang bengkel buat kesini dan anterin mobil Lo ke rumah. Gimana?"

Licik Lo Kean!

Si cewek nampak ragu. Dia bukannya tidak mengenal seorang Keano Alterio. Cowok player yang sangat suka berganti pasangan. Bahkan, statusnya yang masih menjadi pacar seorang Namira pun sampai ke telinga tuh cewek.

"Nama Lo siapa?" Tanya Kean dengan nada lemah lembut yang mematikan.

"Neva, Kak." Neva menunduk setelah mengatakannya, tak kuat dengan tatapan Kean.

"Oke Neva, Lo mau gue anter atau nggak?"

Neva memainkan kukunya. Terlihat sekali kalau dia ragu. Mau tapi malu. "Nggak ngerepotin kakak?" Tanyanya pelan sekali.

"Kalo ngerepotin, gue nggak bakalan nawarin diri."

Bisa banget Lo, Kean.

Neva tersenyum, lalu mengangguk. Dia telah masuk jebakan sang pemikat.

"Ayo," Kean berdiri lebih dulu.

Neva ikut berdiri dan mengikuti Kean dari belakang.

Mobil Kean berjalan pelan. Sesekali dia melirik Neva yang terus menunduk memainkan kuku-kukunya. Sudah biasa bagi Kean melihat cewek yang seperti ini, karena memang mainan Kean adalah yang sejenis Neva.

"Lo cantik, Neva."

Neva refleks mengangkat wajah menatap Kean. Rona merah di pipinya menunjukkan kalau dia tersipu malu.

"Lo pasti tau kalau gue banyak mengenal cewek di dunia ini. Tapi menurut gue Lo itu unik, beda dengan cewek-cewek lain."

Wajah Neva semakin merona merah. Semakin gugup, terlihat dari caranya meremas tangannya sendiri.

Kean menggenggam tangan Neva, "mending lo pegang tangan gue ketimbang Lo pegang tangan sendiri."

Jangan tanya bagaimana Neva, dia sudah baper setengah mati. Tangannya begitu dingin kala digenggam hangat oleh tangan Kean.

Jadilah Kean menyetir dengan satu tangan, karena tangan satunya masih berada dalam genggaman Neva.

"Lo udah punya pacar, Nev?" Tanya Kean kemudian.

Neva menggeleng malu-malu.

Kean tersenyum. Dia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Dengan gerakan khas membuat para cewek meleleh, Kean mengangkat kedua tangan Neva lalu mengecup punggung tangan itu dengan lembut.

"Mau jadi pacar gue?"

Mata indah Neva melebar sempurna. Antara tak percaya, malu, dan tentu saja senang. Tak perlu menunggu waktu lama, Neva sudah mengangguk setuju.

Detik selanjutnya, Kean benar-benar memainkan permainannya. Dia mencuri ciuman pertama Neva, membuat cewek itu merasa semakin termiliki.

Kean, seorang player penyuka cewek-cewek polos yang belum tersentuh.

👠👠👠

Satu kata untuk Kean?

Two PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang