The Conscience Of Andrina |11|

4.3K 210 14
                                    

Hai
Pa kabar kalian semua wkwk
Maaf ya aku udh hiatus berapa bulan nihh
Sekarang pun update sekali doang biar kalian gak lupa sama jalan ceritanya :)
Abis itu hiatus lagi sampe aku kelar UAS kwkw

Makasih udh mau nungguin kelanjutan kisah Andrina dan Kenneth..Karena banyak banget yg minta lanjut,

So here we go..
Enjoy..

———
AUTHOR POV

Semenjak kejadian hari itu, Farah semakin sering memperhatikan apa yang di lakukan Andrina setiap harinya. Memantaunya terang-terangan.

Mengingat besok adalah hari pernikahan Andrina dengan Kenneth. Farah sibuk untuk besok sehingga ia tidak berkunjung ke rumah Andrina hari ini. Lega, pikir Andrina

Setidaknya sehari sebelum pernikahannya ia ingin menikmati waktu-waktu muda nya. Ya walaupun sebenernya Farah melarang Andrina untuk keluar rumah hari ini. Dan menyuruhnya lebih baik beristirahat sehingga besok ia tidak kelelahan.

Tapi Andrina tidak menghiraukan itu. Ia ingin keluar dan bebas untuk hari ini. Mama papanya tidak ada di rumah dan sedang bisnis di luar negeri sehingga membuat kedua orangtuanya terpaksa tidak hadir besok.

Sebetulnya semenjak Farah menyuruh Andrina yang menikah dengan Kenneth. Keadaan di rumah mereka sangat sunyi, hanya sesekali ada pertengkaran antara Andrina dan callysta.

Orang tuanya tidak mempedulikan apa yang akan dilakukan Andrina setelahnya. Entah mengapa kedua orangtuanya bisa seperti itu. Andrina sendiri pun juga bingung.

Tidak ada kekerasan lagi yang dilakukan kedua orang tuanya terhadap dirinya. Namun callysta tetap saja dan tidak berubah, yang ada ia semakin membuat hubungan Andrina dan Kenneth bertambah parah.

Dan ya tentu saja, callysta memfitnah Andrina dengan mengatakan hal yang tidak benar kepada Kenneth. Dan Kenneth tentu saja percaya dengan omongan callysta, dan membentak Andrina habis-habisan.

Andrina tidak dapat membayangkan bagaimana kehidupan rumah tangganya nanti, yang dalam kurun waktu kurang dari 24 jam ia akan sah menjadi nyonya ivander.

"Hey Rin" suara Alexa memecahkan pikirannya.

"Sudah lama?" Tanya Alexa sesaat ia sampai di hadapan Andrina

"Tidak, belum lama juga sampai"

Alexa mengangguk "oke, langsung pesen aja yuk. Lu mau makan apa?" Tanya Alexa sembari melihat-lihat buku menu

Andrina menunjuk choco lava cake

"Setiap kesini pasti lu pesen choco lava cake, gak ada yang lain apa" Andrina hanya terkekeh mendengarnya

"Oke choco lava cake 2, terus minumnya lychee tea, lu mau minum apa rin?"

"Samain aja lex"

"Sama lychee tea nya satu lagi jadi 2 lychee tea"

Pelayan tersebut mengulangi lagi pesanan mereka "2 choco lava cake sama minumnya 2 lychee tea ya" Alexa mengangguk.

"Baiklah mohon ditunggu pesanannya" pelayan tersebut pun akhirnya pergi dari hadapan mereka

"Oke jadi apa yang lu mau ceritain ke gue? Keknya penting banget sampe lu ngajak gue ketemuan mendadak begini"

"Mengenai callysta"

"Kenapa lagi sih kakak lu itu? Gue bingung sama dia, cakep-cakep tapi etikanya nol"

Dirinya memang belum menceritakan mengenai masalah di kantor hari itu. Memikirkannya membuat mata Andrina panas seketika.

Tapi ia tidak bisa terus memendamnya sendirian, ia perlu seseorang sebagai tempat curahan hatinya.

"Hey rin..kenapa? Cerita aja sama gue" dengan Alexa berbicara seperti itu membuat Andrina tidak dapat menahan air mata yang sedari tadi ingin keluar dari matanya.

Dengan sebisanya, ia menuliskan apa yang terjadi hari itu pada Alexa. Sesaat setelah membacanya, Alexa terkejut bukan main.

"Apa?! Kok bisa-bisanya sih kakak lu kayak begitu rin?!" Suara Alexa yang lumayan keras membuat semua pengunjung cafe melihat ke arah mereka.

Mereka yang menyadari hal itu pun langsung menundukkan kepala.

"Oke, gue masih gak ngerti sama si callysta. Mau dia apa sih? Gak capek-capeknya ganggu lu. Padahal lu tuh adik dia rin, apa dia gak punya otak Hah? Dan lagi bisa-bisa nya.." Alexa berbisik "dia bercumbu sama calon suami lu sendiri di kantor"

"Entahlah lex, aku sudah berusaha melupakan kejadian hari itu dan tetap saja terus teringat di pikiran ku seperti kaset rusak"

Andrina menghela nafas dan Memilih untuk melihat ke arah luar jendela. Yang dimana saat itu juga dia tercengang melihat siapa orang yang baru saja turun dari mobil.

Kenneth dan callysta

#tbc

The Conscience Of Andrina [HIATUS]Where stories live. Discover now