PART 01

560 40 0
                                    

Della berjalan keluar gerbang sekolah sambil tertawa bersama kedua sahabatnya, Sisi dan Ara.

"Kita duluan ya Dell," ucap Sisi dan Ara setelah melihat mobil berhenti tepat dihadapan mereka.

Della menganggukkan kepalanya sekali, tangan kanannya diangkat keatas melambai - lambai ke kiri dan ke kanan sebagai tanda perpisahan.

"Bye, hati - hati!" Teriak Della yang dibalas anggukan dan acungan jempol dari Sisi dan Ara yang sudah masuk ke dalam mobil.

Della tersenyum menatap mobil yang ditumpangi kedua sahabatnya itu sudah melaju menjauh hingga menghilang dari pandangannya. Di saat Della menoleh ke samping, matanya membola karena saking kagetnya.

"Devan!!" Pekik Della, membuat orang di sampingnya itu tertawa terbahak melihat ekspresi Della.

Sumpah! Demi apa?! Dia ketawa. Ko ganteng ya! Eh? Della mengerjapkan matanya berkali - kali. Lantas berdehem, mencoba untuk tetap tenang.

"Hahaha.. sumpah ekspresi lo lucu banget." Ucap Devan yang langsung mendapat tatapan horor dari Della.

"Ish! Nyebelin. Sejak kapan lo berdiri di sini?"

"Dari tadi, lo sih pokus banget ngeliatin tuh mobil. Mata lo gak pegel apa?" Bukannya menjawab pertanyaan Devan, Della malah memutar bola matanya malas lantas pergi meninggalkan Devan sendiri.

Baru beberapa langkah Della berjalan, ia merasakan tangannya dicekal hingga membuat langkahnya terhenti.

"Ada apa lagi?" Tanya Della menatap Devan dengan satu alis terangkat.

"Pulang bareng gue!"

"Gak mau," tolak Della, sambil berusaha melepaskan cekalan Devan pada tangannya.

"Gue anter pulang, dari pada nunggu angkot. Lama, entar keburu hujan. Lo gak liat apa langit udah mendung."

Della mendongakkan kepalanya, menatap langit yang tak secerah tadi. Cahaya meredup, warna awan berubah ke abu - abuan seolah - olah telah siap akan menumpahkan isinya.

"Oke, tapi tolong lepasin tangan lo dari tangan gue. Entar kalo orang -orang liat gimana." Ucap Della.

"Emangnya kenapa? Lo kan pacar gue,"

"Enak aja, gak mau gue pacaran sama elo!"

"Ck, elo gak liat apa orang - orang pada rebutan pengen gue pacarin. Harusnya lo seneng dong, sujud syukur gitu."

"Idiiih. Sarap lo ya? Pede banget."

"Ya udah, sayang! Nih helmnya,"

"Sayang, sayang, pala lu peyang!" Della mengambil helm yang disodorkan Devan lantas memakainya dengan wajah cemberut.

Devan memutar bola matanya malas saat melihat Della berpegangan pada kedua sisi bajunya. "Lo tuh megang baju gua apa megang kecoa sih? Kaya jijik gitu, sini tangan lo." Dumelnya seraya menarik tangan Della ke perutnya.

"Eh, inimah maunya elo. Dasar moduuus." Dengus Della. Ia berniat melepaskan pegangannya tapi dengan cepat Devan menggas motornya membuat Della kaget dan mempererat pegangannya.

Devan terkekeh, "Jangan dilepas!"

TBC

You are My Destiny (Completed)Where stories live. Discover now