BAB 5

21 1 0
                                    

aku lama sekali tak bertemu anty lagi, dia bukan teman kelasku, meskipun satu kampus karena beda kelas menjadikan kami untuk tak saling jumpa
lagi pula, aku tidak terlalu mengejar-ngejarnya

aku sudah punya pacar, tya namanya
cinta kami sedang panas panasnya
rasa sayang diantara kami sedang mengebu-gebu, ini menjadi alasan mengapa aku tak terlalu mengerjar anty

aku mencintai tya kala itu, tak butuh waktu lama untuk aku menaklukkan hati tya, setelah pertemuan pertama kaliku dengannya
langsung saja kunyatakan cintaku padanya

sore itu aku sedang berada di lapangan voli kampus, olahraga rutin anak kampusku setiap sorenya
itu untuk pertama kalinya aku melihat tya
Langsung kutanyakan dengan teman teman kelas prianya, itu siapa dek, yang pkek jilbab merah? "Tanyaku pada adik kelas laki laki yang saat itu sedang berada di lapangan voli juga"

Oh itu tya bang, teman kelas kita juga *jawab mereka*
boleh abang minta no wa nya gak? *jawabku untuk mereka*
ah gak ada bang, anaknya cuek, kalau abg mau cuma ada id instagramnya doang *kata mereka lagi*
Oh sudah gpp, sini coba abg liat, "sembari kufollow akunya"

tak berlama lama, sore itu langsung saja ku DM si tya
Hey, aku menyapanya dengan tiga huruf saja lewat direct message
iya, jawabanya juga tiga huruf untukku
enggan berbasa basi, langsung saja
boleh kenalan gak dek? Tanyaku kembali pda direct message yng sudah dia balas iya tadi, sayangnya pesanku hanya dibaca

esok harinya, aku ketemu dengan grembolan laki laki adik kelas yng sudah memberiku id instagram tya kemarin sore, bagaimana bang? lancar gak pdkt nya *tanya mereka untukku*
kujawab saja IYA, meski sebenarnya pesanku berkahir dibaca tanpa balas

aku cuek saja saat itu, memang aku enggan terlalu dekat dengan perempuan
aku jomblo 2 tahun lebih, setelah terkahir kali pacaran, pacarku selingkuh dengan temanku sendiri, aku masih trauma
HAHAHAHAHAHAHAHAHAH
Laki laki juga makhluk Tuhan yang berhati
tak selalu mereka menyakiti, bisa saja juga disakiti, seperti aku misalnya, *muka sedih*

sore itu berdering hp ku, ternyata direct message dari tya, Wawwwww *seketika kaget*
eh kita pernah bertemu deh "begitu isi pesan dm nya untukku"
ya jelas pernah, kan kita satu kampus adek "jawabku untuknya di derect message itu"

bla bla bla bla
Bla bla bla bla
aku mulai berbalas DM denganya, seketika kami akrab, tanpa basa basi, karena aku pria yang to the point
dek besok sore bisa kita keluar berdua, minum es kelapa mungkin *tanyaku untuk tya*
oh iya bisa bang, sampai ketemu besok *jawab tya, yang buat rasaku mengudara*

Bro pinjam motor dong, aku mau keluar sama cewek
aku meminjam motor rakas, karena memang aku belum punya motor saat itu
silahkan sob, pakai aja ni, "kata rakas"
cie cie cie begemuruh dikamar saat itu,
udah dapet aja, baru juga seminggu *saut paijo teman sekamarku juga*
expresi muka malu malu *jawabku untuk cie cie dari anak anak kamar*

ketika sedang memanasi motor rakas yang kupinjam, aku berdoa sebelum berangkat
Ya Allah jadikan aku lelaki yang asik sore ini
kujemput tya diwarung depan kampus
ayo dek, sambil memukul kursi motor yang masih kosong dibelakangku
bergegas tya naik, kemana kita bang?"Tanyanya untukku"
kemana yaa, gak tau abg dek, kan abg masih baru disini, belum tau jalan *jawabku dengan muka binggung*

Kita kebawah aja, barangkali dibawah ada penjual es kelapa, kita mampir disitu aja *tanyaku untuk tya*
oh iya bang, terserah aja *jawab tya*
kami akrab sekali bercerita diatas motor, sepanjang jalan kami bercerita
Akhirnya kami berhenti disebuah warung yng ada es kelapanya

setelah lama mengobrol, kurasa kita nyambung, banyak kecocokan *gombalku untuk tya*
heheheh, apaan sih bang *tya malu malu*
langsung kunyatakan cintaku untuk tya di peretemuan pertama kami ini, aku nekat sekali hari itu, HAHAHAHA *bukan kaleng2*
jelas tya kaget, dia tak memberi jawaban
Karena kami baru kenal beberapa hari
dia memintanku memberinya waktu untuk jawaban dari pertanyaanku
Oke fine, dijawab kapan kapan saja adek mau *jawabku dengan wajah tak berharap*

setelah pertemuan hari itu, aku dan tya bicara via telpon setiap malam, semakin hari aku dan tya semakin akrab, setelah seminggu dari pertemuan itu
dia bilang, bang "IYAAAA", aku mau jadi pacar abang *kata tya lewat pesan wa*
detak jantungku seketika berdetak cepat
Aku tak tau harus menjawab apa, selain teriakan yesssss yehhhhh yang keluar dari mulutku *kami resmi pacaran*
status jombloku terhenti setelah 2 tahun lamanya

Watpad UntukmuWhere stories live. Discover now