part 2 - memories

1.1K 91 18
                                    

Part 2

"Woojin-ah...kau harus menerima ini semua. Kau tau nasib paman dan bibi ada ditanganmu. Kalau kau tidak menikah dengannya. Hanya dia yang bisa menyelematkan perusahaan hidup kita woojin-ah. Paman mohon padamu woojin..."

Kalimat itu masih teriang-ngiang dikepalaku seakan otakku memutarnya tanpa henti.

Kalimat itu yang memulai semuanya. Memulai semua pernikahan yang dapat kukatakan sepihak. Tanpa sadar ada yang sedari tadi memperhatikanku melamun.

"kau sedang memikirkan apa baby?, katakan pada hyung."
Suara yang lembut dan dalam memecah lamunanku.

"ahh hanya masalah kuliah, hyung" kataku singkat.

"Benarkah? Apa ada yang menyulitkanmu? Katakan pada hyung. Kalaupun kau merasa kesulitan di kampus, Ada hwang minhyun yang setia akan membantu, baby."

"mmm...tidak ada hyung, kuliahku baik-baik saja. Aku akan memberitahu minhyun kalau aku butuh sesuatu. " kataku meyakinkannya.
Minhyun bahkan selalu berada didekatku. Tidak mungkin dia tidak tahu kalau aku ada masalah....batinku

"yasudah kalau begitu, hyung tidak akan mengantarmu sampai kedalam kampus. Hyung hampir telat. Ada rapat ternyata pagi-pagi. Harusnya kita bergegas pagi tadi" ucapnya sambil tersenyum dan memperlihatkan gigi kelincinya yang lucu.

Kalau bukan karena ulah dirimu dikamar mandi mungkin kau tidak akan seburu-buru ini, benakku.

"kita hampir sampai... minhyun, ingat jangan longgarkan keamanan untuk istriku, mengerti?" dia mengatakanya dengan tegas kearah pria yang duduk dikursi penumpang paling depan.

"baik tuan besar Kang. Saya akan menjaga Tuan kang Woojin dengan semaksimal mungkin" kata pria yang dipanggil Minyun itu.

Pria berbahu lebar itu kembali menghadap padaku.

"Baby, ingat... jika terjadi sesuatu, biarkan minhyun yang menjagamu, ok? Jangan kabur atau mencoba melawan. Aku tidak mau terjadi sesuatu denganmu". Dia kemudian mendekat dan kembali mengecup bibirku.

"i love you baby...". kemudian dia turun dari mobil. Menyisakan diriku yang menunggu pengawal pribadiku untuk membukakan pintu untukku.

Semenjak menikah dengan Kang Daniel, CEO muda terpandang di korea hidupku berubah. Bukan hanya karena aku melakukan semua ini karena terpaksa. Namun karena dia mengubah semua gaya hidupku. Bukan hanya soal ranjang. Namun semua aspek dalam hidupku penuh dengan manusia yang membantuku. bahkan ketika harus ke kampus, aku harus dikawal dengan begitu banyak pengawal pribadi.

Hwang minhyun salah satunya, dia merupakan anak dari kepala rumah tangga di rumah keluarga Kang. Total pengawal pribadiku ada 6 orang. Tapi untung saja aku bisa bernegosiasi dengan kang daniel dan membuatnya memutuskan hanya 2 orang saja yang akan senantiasa berada disampingku. Dan lainnya akan mengawasiku dari kejauhan.

Entah apa hidup sebagai keluarga dari CEO ternama seperti ini atau suamiku yang terlalu over protective terhadapku.

Menggunakan kata suami saja sebenarnya membuatku muak.

Seperti rutinitas sebulan terakhir ini. Aku memasuki wilayah kampus dengan iring-iringan bodyguardku. Semua yang ada saat itu pasti otomatis mengarahkan pandangannya padaku.

Aku serasa karakter dalam drama korea. Seorang anak pengusaha kaya atau artis papan atas yang datang ke kampus. Bedanya kali ini aku bukan keduanya. Aku suami atau dia sebut istri ... dari seorang CEO ternama, Kang Daniel.

Aku memasuki ruangan kelas untuk mata kuliah keduaku di hari ini. Sudah bisa dipastikan karena kegiatanku tadi pagi, aku melewatkan kelasku yang pertama.

Nielcham - my one and onlyWhere stories live. Discover now