Uchiha Itachi.

7.4K 810 149
                                    


Naruto terlambat, gara- gara ia begadang semalam, ia lupa kalau pagi ini ia harus pergi latihan tekwondo untuk perlombaan antar sekolah.

Ia segera cuci muka, dan gosok gigi. Rambut  sepunggungnya ia cepol satu, dengan anak rambut yang menganak di dua sisinya, poninya ia sengaja di jepit ke atas.

Untung tadi ia suda minta tolong paman Iruka, untuk  membuatkannya sandwich.

Ia tak peduli, dengan kakak - kakaknya yang melongo karna melihat tingkah si bungsu yang tak pernah mereka  lihat selama ini.

"Paman Naru berangkat ya, doakan semoga sukses ya. "Ucap Naruto dengan senyum lebarnya, membuat saudara- saudaranya mematung layaknya patung tak bernyawa.

"Ia Nona, mau paman antar. "

"Tidak usah aku naik motor saja, bye paman. "

Naruto langsung ngacir, sebelumnya dia menyambar kunci motor miliknya, motor yang ia beli susah payah dengan tabungannya, ia menyisihkanya dari uang jajan dan kerja paruh waktu tanpa sepengetahuan saudara dan ayahnya.

Naruto gak sengaja menabrak kakak sulungnya Kurama, Naruto hanya membungkukan badanya tanpa melihat wajah kakak sulungnya.

Menma dan yang lainnya langsung membulatkan matanya, ketika mendapati adik perempuan mereka satu- satunya itu dengan gagahnya menaiki motor yang mereka sangka itu adalah milik salah satu saudaranya.

Iruka langsung merinding, saat kedelapan pemuda Namikaze itu menatapnya datar.

"Sejak kapan dia punya motor. "Tanya Kurama.

"Sejak masuk SMP, nona sudah punya motor, tapi ia titipkan di rumah saya. " jawab Iruka lugas.

"Tegur  dia agar tidak cari gara- gara. "Perintah Kurama mutlak.

"Baik tuan muda. "

Setelah Iruka pergi, Menma langsung berdiri ia paling tidak suka jika adiknya di sakiti dan di jahili oleh yang lainnya, karna dia sudah mengklaim kalau gadis kecil itu miliknya.

"Kakak jangan keterlaluan deh, kakak tidak lahir dari rahim yang sama dengannya, jangan sok berkuasa. "Ucap Menma, Yahiko sudah menghibau adiknya itu agar tidak cari  gara- gara dengan kakak sulungnya itu.

"Kau membela perempuan lemah itu. "

"Dia tidak lemah, dan jangan samakan dia dengan perempuan yang lainnya. "

Kurama menatap datar Menma, ia lalu pergi saja sambil mendengus, dan Menma tak peduli, kakak tertuanya itu memang sama keras kepalanya dengan sang ayah.

Setelah Kurama pergi, Yahiko langsung menegur adiknya.

"Sebaiknya kamu jangan cari gara-  gara Menma. "

"Aku tidak cari gara- gara kakak, hanya saja aku mau mengingatkan kalian, jika perlakuan kalian dan Ayah terlalu kejam, dia Itu saudara kalian, dia bukan hanya di rumah di perlakukan seperti itu, di sekolah pun dia di kucilkan karna di anggap sebagai  anak haram. " ujar  Menma dengan amarah yang sudah memuncak.

Kakak - kakaknya terdiam, begitupun Kurama, pria dewasa Itu tidak sengaja mendengar   perkataan adiknya itu.

Tapi beda dengan Minato si kepala keluarga itu langsung menampar Menma ketika dia  berniat sarapan, dan mendengar  percekcokan anak-anaknya hanya gara-gara gadis itu.

"Plak. "

Menma terdiam, begitupun Yahiko dan yang lainnya.

"Ingat Menma jangan pernah lagi membela gadis itu di hadapan aku,"

Memangnya Kenapa Jika Aku PEREMPUAN . (Slow update)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt