BLURB I

3.9K 378 17
                                    

"Kau harus kerja setelah lulus SMA. Tidak ada kuliah!"

"Akan susah jika tidak kuliah, Ayah..."

Prang!

"Jika kau masih saja dalam pendirianmu untuk mengejar cita-citamu yang hanya menggambar saja, keluar dari rumah dan renungkan keinginanmu!"

***

Brak!

"ARGH!"

Jiyeon mengamuk, bahkan meninju pintu lipat besi sebuah ruko tua di depannya. Tangannya terkepal dan napasnya terus saja memburu pasokan oksigen di sekelilingnya. Emosinya semakin kacau karena perdebatannya dengan sang ayahnya terus saja menggema di telinganya.

Tubuhnya berbalik dan punggungnya menghantam pintu. Dengan tenaga yang mulai kosong, Jiyeon jatuh terduduk. Gadis itu menutupi wajahnya dan mulai mengeluarkan isak dan tangisnya.

"Sial, sial, sial!" Jiyeon menghentakkan kakinya, menendang bagian depan sepedanya yang terbaring di depannya. "Kenapa, KENAPA!"

"Aku hanya ingin bermimpi! Hanya ingin menjadi arsitek! Kenapa ayahku tidak setuju!"

"Kalau saja... Ibu masih ada..." Jiyeon mendongak sembari mengusap pipinya yang sembab. "Kenapa sekarang aku merasa menjadi anak buah..."

Jiyeon terbatuk. Tangannya pun terangkat untuk menutup mulutnya. "Tidak mungkin aku pulang sekarang. Aku harus ke rumah Hyera."

Sembari menggosok hidungnya yang memerah, Jiyeon mengeluarkan ponselnya. Helaan napas pun lolos dari bibirnya. "Jam delapan malam. Aku juga belum makan malam."

"Lee Jiyeon?"

Jiyeon mendongak. Mendapati seorang gadis yang sudah lama bersahabat dengannya. "Song Hyera... Aku baru saja akan menelponmu..."

Hyera menjatuhkan kantung plastik yang berisi cemilan malamnya. Gadis itu mulai mengelus bahu Jiyeon. "Lagi?"

Jiyeon mengangguk.

"Ayo ke rumahku dulu. Menginaplah."

"Terima kasih..."

***

"Aku sudah curiga, ternyata benar..."

Drrt... Drrt...

Call from Tae's Princess...

"Halo? Hyera?"

"Tuan Park Jimin! Terima kasih sudah memberitahu posisi Jiyeon. Ngomong-ngomong, bagaimana kau bisa tahu?"

"Kebetulan, aku melihatnya di sebuah ruko tua yang sering kulalui."

"Bohong. Jangan bilang targetmu adalah Jiyeon. Iya, kan?! Mentang-mentang, Jiyeon adalah anak yang kau berikan beasiswa!"

"Ey, sudahlah. Aku tidak mau daddymu marah karena terlalu lama bertelepon denganku."

"Astaga, aku lupa. Ya sudah, sampai jumpa! Dan... aku setuju jika kau dengan Jiyeon!"

Tit!

***

"Keberatan jika aku mencintaimu? Hatiku sudah terisi penuh dengan kehadiranmu."

[BLURB] TRILOGY = SD+BGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang