Side Story [BAB 2B]

3K 164 1
                                    

Terima kasih karena sudah memasukan cerita ini ke reading list dan follow akun saya juga. Happy reading, semoga suka. Vote dan komennya terima kasih banyak juga ya 😘😍

Note : Disarankan baca My Stranger's Bride terlebih dulu.

🦋🦋🦋

Alan sudah diperbolehkan pulang, tepat setelah dirinya berada di rumah sakit hampir selama 30 hari. Peter dan Ibunya bergantian menunggu di rumah sakit, meskipun sejujurnya ia tidak mengharapkan perhatian tersebut. Saat ini seluruh anggota tubuhnya sudah dapat digunakan—kembali—dengan normal. Dan tidak mengalami kaku atau sebagainya lagi. Perawatan membuatnya cepat sembuh dan Alan memang sudah muak dengan aroma obat.

Alan berusaha beraktifitas seperti biasa, berusaha mengenyahkan pikiran tentang Lilian. Tapi setiap kali dirinya mencoba, semua orang yang ia temui, semua kegiatan yang ia lakukan. Serta semua pembicaraan dengan keluarganya, entah mengapa semuanya terasa seperti mimpi. Alan merasa dirinya sedang tertidur dan memiliki mimpi yang panjang. Dan lubuk hatinya yang terdalam selalu berharap, jika ia akan bangun dan mendapati wajah Lilian yang sedang menungguinya.

Hari-hari yang ia lewati terasa seperti mimpi, dan hal tersebut membuat Alan lupa, jika ia pergi dalam misi yang diberikan oleh Arnold bersama Simon, teman baiknya yang saat itu ikut berkunjung untuk menemui Arnold. Setelah melewati puluhan hari yang panjang dan melelahkan, akhirnya ia menyadari kealfaannya. Ia sudah diberitahu mengenai semua orang yang ada bersamanya di dalam pesawat tersebut. Tapi tidak ada seorangpun yang menyinggung nama Simon di hadapannya.

"Sial." Alan kesal pada diri sendiri. Dengan tergesa ia sudah meminta pelayan untuk memanggil Peter untuk datang ke perpustaan tempatnya bekerja, ini sudah pukul sepuluh malam. Tepat hampir 120 puluh hari sejak dirinya kembali ke dunia ini, ia menghabiskan 90 hari dengan terbaring di ranjang rumah sakit, lalu butuh hampir satu bulan penuh untuk menjalani perawatan dan memulihkan semua bagian tubuhnya yang terluka agar bisa difungsikan kembali.

Setidaknya bagian vital yang selalu dibanggakan olehnya tetap dapat berfungsi dengan baik, meskipun Alan belum mencobanya untuk meniduri wanita. Ia bisa saja pergi ke suatu tempat dan menemukan segerombolan wanita untuk tididuri, tapi gagasan tersebut terasa memuakan. Bahkan memikirkannya saja membuat Alan jijik, tapi dirinya langsung bergairah saat mengingat sosok Lilian yang lembut dan rapuh, bahkan kejantanannya langsung bereaksi dan mengeras dengan sempurna begitu saja.

"Sialan!" Alan memaki diri sendiri.

"Ada apa?" Tanya Peter yang baru muncul di depan pintu, adiknya itu terlihat lelah dan berantakan. Dan jika Alan tidak salah lihat, saat ini Peter sedang menatapnya dengan pandangan khawatir. "Apa kau baik-baik saja, Alan?"

"Apa kau baru pulang?" Alan menghindari pertanyaan adiknya tersebut. Ia balik bertanya sambil meraih gelas kristal yang ada di hadapannya, lalu mengisinya dengan cairan keemasan dan memberikannya kepada Peter. "Bukannya hari ini kau tidak ada kegiatan keluar?" Ia bertanya dengan wajah bingung. Seingatnya hari ini adalah tanggal Peter mengambil hari liburnya. Banyak properti keluarga serta tanah yang harus diurus, dan biasanya setiap anggota keluarga; pada tanggal tertentu selalu mengambil satu hari penuh untuk meliburkan diri dari semua kegiatan yang membelenggu mereka.

"Tadinya aku memang berencana untuk menikmati waktu luangku sendiri," Peter menerima gelas dan menyesap isinya hingga tandas. Mengernyit saat merasakan panas minuman keras tersebut mulai membakar tenggorokannya. "Tapi semua itu hanya tinggal harapan kosong saat Mother memintaku untuk mengantarnya ke pesta keluarga Wilbourg."

Alan tersedak minuman karena tertawa.

"Apa kau baru saja menertawakanku?" Peter langsung menatapnya dengan marah.

My Stranger's Bride [Stranger's Series #2] Where stories live. Discover now