PART 7

10.8K 811 48
                                    

Happy reading
.
🇮🇳🇮🇳🇮🇳
.

Shila terbangun dengan perlahan, awalnya ia menggeliat kecil untuk menyesuaikan posisinya, namun betapa terkejutnya ia mendapati sosok pria yang memeluknya dengan posesif. Pria bertubuh besar dengan otot-ototnya yang keras seperti roti sobek.

Gadis cantik itu baru menyadari jika kemarin Raj sempat menariknya paksa dan menggaulinya tanpa henti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis cantik itu baru menyadari jika kemarin Raj sempat menariknya paksa dan menggaulinya tanpa henti. Shila lantas menutup mulutnya tak percaya jika pria yang amat ia cintai itu sudah merenggut mahkota yang selama ini memang ia peruntukkan untuknya, buktinya selangkangannya terasa begitu nyeri dan perih, apalagi kemaluannya yang terasa masih panas dan kebas. Ia bahkan lupa sudah berapa kali Raj memasukinya tanpa ampun dan belas kasihan.

'45 tahun apanya coba?, Tubuhku sampai remuk gini gara-gara dia.' gumamnya dalam hati sambil tersenyum-senyum geli.
Shila lalu menatap wajah Raj yang masih terlelap dengan damai, ia bisa merasakan jika badan pria itu tak lagi demam seperti semalam. Ia sudah menduga pasti ini ulah Neha, namun siapapun yang mengerjainya ia patut untuk berterimakasih kepada orang itu karena sudah membuat Raj menjadi miliknya, ya sebentar lagi.

Shila kembali memeluk tubuh besar Raj dengan manja, kapan lagi ia bisa seperti ini. Tubuh yang keras dan kokoh menjadi dambaan setiap wanita dan Shila begitu beruntung karena sudah mencicipinya. Ya Tuhan ia masih tak mempercayai ini semua, kemarin Raj sempat menolaknya dan berkata jika sudah tak membutuhkan seorang wanita. Namun lihatlah sekarang?, Raj sudah termakan oleh ucapannya sendiri. Jika memang Raj sudah tak butuh wanita maka ia bisa pergi ke kamar mandi atau melakukan apapun selain bercinta untuk menghilangkan efek obat perangsang. Namun nyatanya pria itu malah menariknya dan menggaulinya dengan beringas seperti singa yang kelaparan.

"Raaaaj Mama masuk ya!, Kata Neha kamu sakit." Seru Pooja dengan suara lantang dari luar kamar Raj. Shila yang mendengar itupun langsung pura-pura memejamkan mata sambil memeluk Raj dengan mesra.

"Raj ka-ASTAGA RAAAAAJ!!!" Pooja memekik terkejut saat melihat pemandangan tak senonoh antara dua orang manusia berlawan jenis tanpa ikatan tengah tertidur berpelukan. Bahkan Pooja yakin jika anak pertamanya itu tak mengenakan apapun selain selimut yang menutupi bagian tubuh bawahnya, begitupun dengan wanita yang ia peluk.

"RAJ BANGUN KAMU!!" seru Pooja sambil memukuli kepalanya Raj dengan bantal.

"Apaan sih Ma?, Pagi-pagi sudah berisik." Keluh Raj yang masih setengah sadar, sedangkan Shila masih pura-pura tidur.

"Bangun kamu Raj, lihat siapa yang kamu peluk itu!"

"Huaaaaaaaaaa Om apa-apaan?" Seru Shila yang tiba-tiba bangun sambil berteriak membuat Raj juga seketika bangun.

"Kenapa sih Ma?" Raj malah bertanya pada Pooja tanpa melihat kearah Shila.

"Kenapa kamu bilang ha?, Lihat itu disamping kamu Raj."

"Apa mak-" lidah Raj langsung kelu saat menoleh kearah samping, disisinya tampak ada Shila yang terlihat ketakutan dengan selimut membungkus tubuh sintalnya. "Ka-kamu... Kenapa kamu bisa disini?" Tanya Raj yang tampak shock setengah mati.

"Apa Om lupa sama kejadian semalem?, Om udah ambil kehormatan saya, bahkan Om ngelakuinnya berkali-kali." Jawab Shila dengan wajah sesedih mungkin.

"Mama bisa keluar dulu Ma?, Raj mau selesaikan masalah ini dulu sama Shila, sebelumnya Raj minta maaf kalau pagi ini sudah bikin Mama kecewa." Pinta Raj pada Pooja.

"Ya udah Mama keluar, kalian selesaikan masalah kalian. Ingat Raj kamu sudah bukan anak muda lagi, jadi kamu harus bijak dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. Mama nggak mau punya anak yang lari dari tanggung jawab." Ujar Pooja sebelum berlalu meninggalkan Raj dan Shila, sedangkan Raj sempat tertegun dengan kata-kata ibunya.

"Katakan apa sebenarnya mau kamu Shila?" Tanya Raj pada Shila yang langsung menoleh kaget kearahnya.

"Maksud Om apa?"

"Saya tau pasti ini semua ulah kamu sama Neha, kamu sudah memanfaatkan anak saya supaya kamu bisa memiliki saya. Begitu kan?"

"Apa?" Shila terkejut dengan apa yang dituduhkan Raj padanya, memang ia meminta dukungan pada Neha, namun ia sama sekali tak mengetahui jika Neha akan berbuat seperti ini terhadap ayahnya.

"Saya benar-benar tidak menyangka jika kamu sungguh licik dan munafik. Saya kira kamu akan menyerah setelah saya menolak kamu, tapi ternyata kamu malah bermain kotor seperti ini dengan menjebak saya. Saya pikir kamu gadis baik-baik namun nyatanya kamu rela memberikan kehormatan kamu hanya demi ambisi dan keinginan bodoh kamu. Apa kamu pikir saya suka dengan gadis seperti itu?, Kamu salah besar, kamu membuat saya benar-benar muak dan benci melihat wajah sok polos kamu. Pekerjaan kamu dulu memang tak beda jauh dengan kelakuan kamu yang terlihat seperti seorang pelacur."

Deg

Hancur sudah hati Shila, Raj yang begitu ia puja dan cintai bahkan tega menghinanya seperti ini. Ia memang bodoh karena sudah mencintai Raj sampai sedalam ini, Shila merasa kalah dan lemah, airmatanya sudah tak terbendung lagi, rasanya ia ingin menangis seharian akibat hinaan Raj yang sungguh menyayat hatinya.

"Serendah itukah saya dimata Om?" Tanya Shila pelan sambil menahan isakannya.

Sejujurnya dilubuk hati Raj yang paling dalam ia tak mau mengatakan semua itu, ia juga merasa bahwa dirinya juga munafik karena nyatanya ia begitu sangat menikmati tubuh Shila semalam. Namun ia ingin Shila menyerah dan pergi dari hidupnya, karena Raj tak mau mengkhianati mendiang istrinya, sebab ia sudah berjanji pada almarhumah Vina, jika ia tak akan pernah menikah lagi.

"Kamu sendiri yang membuat diri kamu rendah dimata saya. Mulai sekarang saya minta kamu untuk jauhi Putri saya, dan kamu saya pecat sebagai sekretaris saya karena saya tidak mau lagi dekat dengan wanita licik seperti kamu. Pergi jauh-jauh dari kehidupan saya. Nanti uang pesangon kamu akan saya transfer secepatnya." Ujar Raj sebelum berlalu menuju kamar mandi setelah menggunakan boxer terlebih dahulu. "Segera pergi dari rumah saya setelah kamu selesai merapikan tubuh kamu." Imbuhnya.

Tangis Shila langsung pecah seketika, ia merasa begitu hina dan rendah dimata pria yang begitu ia kagumi dan cintai. Shila tak menyangka jika Raj yang terlihat begitu sabar dan baik hati bisa berbicara sekasar itu padanya. Ia sadar jika saat ini ia memang harus berhenti dulu untuk mengejar Raj, Shila harus menjauh dulu dari Raj untuk sementara waktu, sampai Tuhan benar-benar berpihak padanya dengan menumbuhkan benih Raj yang sudah tertanam didalam rahimnya.

.

.

.

TBC
.

Maaf dikit bgt yg penting update, banyakin vomment biar bs update kilat.
Typo no edit.

RAJENDRA (Tersedia Versi Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang