why him?

4.2K 430 88
                                    

“ Kenapa kamu memilih Kevin sebagai pendamping hidup mu? Kenapa tidak Rian yang mempunyai pembawaan yang baik? Atau kenapa tidak Anthony yang memiliki senyum manis dan orang yang tenang, atau kenapa tidak orang lain? Kenapa harus Kevin?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“ Kenapa kamu memilih Kevin sebagai pendamping hidup mu? Kenapa tidak Rian yang mempunyai pembawaan yang baik? Atau kenapa tidak Anthony yang memiliki senyum manis dan orang yang tenang, atau kenapa tidak orang lain? Kenapa harus Kevin?”

Marcus tersenyum, pertanyaan yang selalu di dengarnya setelah hubungannya dengan Kevin di dengar oleh publik.
Pertanyaan yang mungkin sedikit menyakiti hati Kevin, seakan dia tidak pantas untuk bersanding sebagai pendamping hidup Marcus, atau pertanyaan yang begitu menyakiti hati Marcus karena pertanyaan itu menyakiti bagian penting dalam hidupnya.

"Kokooo~ Kevin ngantukk" rengek Kevin, menggoyang-goyangkan tangan Marcus yang berjalan di sampingnya.

"Ini kan lagi jalan ke kamar sayang" balas Marcus, tersenyum meraih tangan Kevin yang menggoyang-goyangkan tangannya dan menggenggamnya.

"Mau di gendong" kata Kevin, memberhentikan langkah kakinya, menahan tangan Marcus.

Marcus mengernyitkan dahinya, padahal sedikit lagi mereka sampai di depan pintu kamar mereka.

"Ayo~ Koko nunduk atau Kevin yang loncat?" Tanya Kevin yang ingin di gendong di belakang.

Marcus tersenyum, menundukkan tubuhnya,

"Ayo naik" kata Marcus, menunggu Kevin menjatuhkan tubuhnya di atas punggungnya.

"Maaciw Kosayyy" kata Kevin sambil terkekeh kecil, menjatuhkan tubuhnya di atas punggung Marcus, melingkarkan tangannya pada leher Marcus.

Kevin memajukan kepalanya sedikit, lalu menolehkan kepalanya ke samping, membuat ia menatap pipi Marcus.

Cuppp

Kevin mengecup pipi Marcus, lalu membenamkan kepalanya ke leher Marcus.

Marcus tersenyum, berdiri lalu berjalan menuju kamarnya dengan seonggok manusia yang menggelantung di belakangnya.

Kevin memang begitu manja, tapi Marcus menyukainya.

"Koko ini makan dulu" kata Kevin, mengajak Marcus yang sibuk latihan sendiri untuk makan siang dahulu.

"Nanti" jawab Marcus, masih asik dengan memainkan shuttle cocknya.

"Koko makan duluu" kata Kevin, lagi. Melihat Marcus dari pinggir lapangan dengan kotak makan yang berada diatas telapak tangannya.

"Sebentar sayang" balas Marcus, begitu asik berlatih.

"Koko makan! Kevin abisin nih" kata Kevin mulai dengan sedikit penekanan.

Marcus tertawa mendengarnya,

"Nanti sayang, koko belum laper" balas Marcus.

"No! Koko belom makan siang, harusnya juga sekarang libur istirahat tapi Koko malah mau latihan, jadi Koko harus makan!" Kata Kevin, beranjak dari duduknya, menghampiri Marcus dan menarik tangan Marcus untuk ke pinggir lapangan, mendudukkan diri mereka berdua.
Kevin mengambil kembali kotak makan tupperwarenya, menyuapi Marcus dahulu lalu menyuapi dirinya sendiri.
Marcus tersenyum menerima suapan dari Kevin, dan melihat pipi Kevin yang menggembung karena ia memasukkan banyak makanan ke dalam mulutnya, sebenarnya itu juga efek dari pipinya yang tembem itu.

Marcus menyukai cara Kevin menjaga pola makannya dan memaksanya untuk makan.

Itu kan yang manis manis, lalu bagaimana dengan Kevin yang marah atau menangis?

"Kevin" Marcus memanggil Kevin dengan suara tenangnya.

Menatap Kevin yang tidur memunggunginya, Marcus tahu Kevin belum tidur dan menunggu dirinya pulang.

Marcus juga tahu jika Kevin marah karena tahu dirinya keluar dengan salah satu wanita ganda campuran dari China dan tidak mengabarinya, Marcus hanya bilang akan keluar menemani Fajar mencari udara segar setelah berantem dengan kekasihnya, Jonatan.
Tapi, di tengah jalan mereka bertemu Huang Yaqiong, yang juga sedang berjalan melihat-lihat kota Denmark, berakhirlah mereka bertiga jalan-jalan bersama, dan Fajar jailnya memfoto mereka berdua lalu meng-upload nya di akun media sosialnya, berakhir Kevin melihatnya dan cemburu, Marcus mengetahui itu dari Rian karena Kevin bersama Rian tadi. Marcus kembali ke kamar hotelnya dan melihat Kevin yang sedang tidur menghadap tembok, Marcus membersihkan dirinya kemudian ikut masuk kedalam selimut, Marcus tahu Kevin belum tidur karena melihat ia sedikit bergerak-gerak kecil untuk mencoba mencari posisi yang nyaman.

"Kevin, Koko sayang kamu sayang" kata Marcus, tangannya ia coba untuk memeluk pinggang Kevin, tapi ketika Marcus meletakkan tangannya pada pinggang Kevin, Kevin menepis tangannya.

"Sayang, tadi cuma ketemu di jalan terus jalan bareng, Fajar yang ngajak" kata Marcus mencoba memberi penjelasan.

"Abis jalan-jalan ngapain?" Akhirnya Kevin mengeluarkan suaranya, walaupun sedikit sinis.

"Abis jalan-jalan Koko pulang, terus liat kamu ngambek" balas Marcus, tangannya sekali lagi mencoba meraih pinggang Kevin, kali ini Kevin membiarkannya.

"Kalo tau aku gak ngambek, Koko lebih lama kan diluar jalan-jalan sama dia" kata Kevin, masih dengan nada kesalnya.

Marcus tersenyum, meniup-niup kecil leher belakang Kevin.

"Hati ku saja ada di kamu"

Setelah Marcus berkata seperti itu ia merasa tubuh Kevin yang mulai bergetar, lama-lama ia bisa mendengar isak tangis kecil keluar dari bibir kekasihnya. Marcus makih memeluk Kevin erat.

"Yaqiong jiejie kan cantik, semua pasti jatuh cinta sama dia dalam sekali bertatapan" kata Kevin.

"Lalu bagaimana Koko yang langsung jatuh cinta dalam sekali bertatapan dengan kamu Kevin?" Tanya Marcus.

"Tapi Kevin gak cantik" balas Kevin, tangisannya sedikit mereda.

"Tapi Kevin punya segalanya" balas Marcus, cepat.

Marcus membalik badan Kevin, menjadi menghadapnya.

Ia menghapus sisa air mata Kevin, dan mengecup kedua mata Kevin.

"Kamu punya segalanya, lebih dari siapapun. Kamu sempurna dengan dirimu sendiri" bisik Marcus membuat Kevin tersenyum kecil.

Keduanya menyatukan bibir mereka, menutup kesalahpahaman itu dengan ciuman yang begitu dalam.

Marcus juga menyukai Kevin yang sedang cemburu karena Kevin menjadi begitu menggemaskan walau ia berharap hal-hal baik yang akan membuat Kevin terus menggemaskan dan menangis karena bahagia.
Tapi, ia tetap menyukai Kevin dalam keadaan apapun.

Jadi, jawaban Marcus untuk pertanyaan di atas adalah,

"Karena Kevin sempurna dengan dirinya sendiri dan Marcus yang memang menyukai segala macam hal yang ada dalam diri Kevin"

"Karena Kevin sempurna dengan dirinya sendiri dan Marcus yang memang menyukai segala macam hal yang ada dalam diri Kevin"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kepin mau les dulu

Us ✔Where stories live. Discover now