Hujan, Kau Seperti Dia!

414 6 4
                                    

Hari ini hujan tak sedang turun, aku hanya sedang memandangi awan dibalik jendela, putih, bergelantung, berserakan diantara sayap besi.

Seketika aku ingat padamu, ya padamu hujan, tapi
aku harap kau tak datang siang ini,
Aku hanya ingin awan putih itu saja yg menemani perjalanan ku,
Meninggalkan kota dimana aku merantau
Memisahkan diri dari senyum bunda
Memisahkan diri dari kerabat
Memisahkan diri dari masa lalu yang menyimpan luka
Aku tak sedang menuju rumah,
hanya perjalanan mengosongkan hati yang tengah sesak.
Sesaat, sesaat saja
Aku meninggalkannya
Namun aku akan kembali padanya, seperti aku selalu merinduimu, hujan meski tak jarang aku membencimu
Maka begitulah aku padanya.
Ia yang ku benci ketidakadaanya di sisiku
Ia yang ku benci yang kadang mengacuhkan ku.
Ia yang ku benci tak paham inginku yang selalu ingin di sisinya.
Ia yang ku rindukan, dekapnya di kala malam.
Ia yang ku rindukan, ejeknya mengatakan aku manja
Seorang itu saja yang berani mengatakan aku manja, saat yang lain menganggap aku si kuat.
Ah, karna ia sendiri saja yang tau lemah ku, makanya aku membencinya
Seperti membenci mu hujan, yang datang tak ku minta, yang pergi tak ku harap. 

********

28 Oktober 2018
Penerbangan menuju Surabaya

Kala Hujan Turun (Published)Where stories live. Discover now