six

11.6K 2K 98
                                    

jeongin begitu baik hati. untuk ukuran orang asing yang hanya pernah bertemu sekali, jeongin termasuk orang yang mudah bergaul. terbukti sejak tadi pria mungil itu terus mengajak hyunjin bicara, sebenarnya untuk mengurangi kecanggungan dan biar tambah akrab saja.

"kesini, ada urusan apa?"

"mengantar saja, biasa periksa bulanan"

jeongin tersenyum lebar "oh, mengantar istri ya?"

hyunjin menggeleng keras "aku belum menikah"

lalu diam. jeongin kembali pada kegiatan awalnya, menulis beberapa data perkembangan pasien yang tadi baru saja ia kunjungi. sementara hyunjin berpangku tangan sambil memaku pandangannya kearah pria mungil itu.

"umur berapa?"

"25"

"nama?"

"yang jeongin. anda?"

"formal sekali. aku hwang hyunjin, dan kau harus memanggilku hyung".  -panggil sayang malah lebih bagus.

"oke, hyung" jawab jeongin singkat. terlalu larut dalam aktivitasnya.

"sudah punya pacar?"

jeongin memandang datar hyunjin lalu menjawab tidak diserta cebikan. mungkin pertanyaan tadi agak sensitif bagi jeongin, tapi hyunjin malah bahagia mengetahui kalau calon gebetannya ini sedang kosong.

.

"sejak kapan hyunjin jadi suka sama pria?"

seungmin bertanya pada suaminya yang memandangi hyunjin dan jeongin dari bangku kantin agak jauh dari tempat duduk dua orang yang agaknya bisa dibilang pdkt itu.

"bangchan?"

sedikit tersentak "ya, sayang? kau bicara apa?"

seungmin mendengus agak sebal. maklum orang hamil memang kadang gampang badmood.

"marah ya?"

"tidak tuh"

"halah, alasan. mau kucium disini ya?" bangchan sudah siap menangkup pipi istrinya kalau saja tidak ada seseorang yang menyapa dan membungkuk kecil didepannya.

"dokter christopher bang?"

ternyata jeongin. pria itu membungkuk kecil didampingi hyunjin yang berdiri santai tapi kemudian "serius kau pakai nama itu disini?" tanya hyunjin. karena bangchan sudah jarang memakai nama baptisnya dan terakhir ia dipanggil seperti itu adalah saat mengenyam pendidikan di australia.

bangchan mengendikkan bahu "ya memang namaku itu kan?"

lalu pandangan bangchan teralih pada dua orang yang masih berdiri itu. "kalian kok bisa berduaan begini bagaimana ceritanya?"

"tidak berduaan kok-"

"kalau berduaan memang kenapa? cemburu ya kau?" hyunjin menyeringai tipis yangmana membuat bangchan bergaya ingin muntah.

jeongin yang sadar diri hanya orang asing dalam perkumpulan ini akhirnya undur diri, beralasan akan segera pulang karena ada urusan mendadak.

hyunjin memandang kepergian jeongin dengan tidak rela. bangchan menyikut perut hyunjin dan dihadiahi ringisan tajam dari pria itu.

"kejar, bodoh. ajak pulang bersama atau apa. jangan diam saja"

hyunjin memasukkan tangannya ke saku celana lalu dengan wajah yang still gitu-gitu aja dia agak berlari mengikuti jeongin. "oh, oke. duluan ya"



lakuna | hyunjeongWhere stories live. Discover now