Part 1 [WENDY]

189 19 2
                                    

Dering panggilan line dari handphoneku membuat aku memaksakan diri untuk bangun dari tidurku yang terbilang singkat. Aku baru saja tidur pukul 03.00 dini hari karna mengerjakan tugas praktikum yang setiap minggu diberi oleh asisten dosen dan pagi ini dengan tidak sopannya seseorang mengganggu waktu tidurku. Dengan segera aku mengambil handphoneku yang berada disamping bantal yang aku gunakan untuk tidur, karna memang kebiasaan burukku adalah menaruh handphone di samping bantalku. Kulihat panggilan line dari sahabatku Seulgi. Sebelum mengangkat panggilan darinya, aku ingin memastikan jam berapa sekarang. Kulirik jam dinding berbentuk kotak bergambarkan muka Lee Jong Suk.

"Baru aja jam 7 kurang 15 menit, kenapa Seulgi nelfon aku pagi-pagi sih. Ganggu orang tidur aja." Gerutuku saat aku melihat layar handphone.

Akhirnya aku dengan malas menggeser icon berwarna hijau dan meletakkan handphoneku ke telinga kananku. Belum sempat aku mengatakan sesuatu, Seulgi sudah berbicara dengan nada tingginya dan berbicara tanpa jeda.

"Wen, kamu dimana? Pasti baru bangun, ini jam berapa? Kamu lupa kalo hari ini ada kuliah pengganti Pemrograman Web? Sekarang kuis. Bu Merry bilang bakal nungguin mahasiswanya sampai jam 7 lebih 15 menit." Aku terbelalak mendengar perkataan Seulgi, belum sempat mengucapkan satu katapun ada suara lain yang berbicara tak kalah heboh dengan Seulgi. Sudah dapat dipastikan jika itu suara Irene.

"Buruan Wen, kamu tau sendiri kan Bu Merry kayak apa. Tadi Ibu bilang kalo mahasiswanya ngga ikut kuis sekarang bakal dikasih nilai E nanti." Aku yang sedari tadi masih berbaring diatas kasur dengan cepat bangun dan menuju kamar mandi.

"Okay, aku otw sekarang." Aku langsung bergegas cuci muka dan menggosok gigi.

Entah sudah berapa kali aku melewatkan sesi mandi pagiku selama aku menjadi mahasiswa. Banyak orang berkata jika mahasiswa yang bearada di fakultas teknik belum dapat dikatakan sebagai anak teknik jika dia belum pernah merasakan berangkat kuliah tidak mandi. Mungkin aku sekarang sudah bisa dikatakan anak teknik karna aku sering tidak mandi saat pergi kuliah. Tapi tentunya aku masih tetap terlihat cantik.

Aku berlari menuju kampus dari tempat kostku yang jaraknya 350 meter dari gerbang kampus. Untuk menuju kelas tentunya aku harus berjalan lagi sekitar 35 meter lagi, itupun aku harus menaiki empat lantai untuk benar-benar sampai di dalam kelas. Sebelum masuk kelas, aku terlebih dahulu melakukan presensi fingerprint yang ada di depan ruang kelas.

Aku masuk ke dalam kelas, ku lihat ada satu bangku kosong di belakang tepat dekat pintu dan aku langsung mendudukinya tanpa menghiraukan siapa yang duduk di sebelahku. Aku duduk masih dengan nafas yang terengah-engah sambil mencari keberadaan Seulgi dan Irene.

"Kamu pake parfum satu botol?" Tanya seseorang yang ada di samping kananku ia menutupi kepalanya dengan tutup kepala dari hoodie yang ia kenakan.

"Kamu pake parfum satu botol?" Tanya seseorang yang ada di samping kananku ia menutupi kepalanya dengan tutup kepala dari hoodie yang ia kenakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku menghentikan aktivitas pencarian terhadap temanku yang memang terhalangi oleh beberapa anak cowok di kelas. Aku lalu mengendus bandanku memastikan apa bau parfum yang ku gunakan sangat menyengat. Saat aku menoleh ke arah seseorang di sampingku aku sangat terkejut. Orang itu telah membuka tutup kepalanya dan orang itu juga sedang memperhatikan tingkahku, terlebih lagi aku menyadari orang itu adalah Zhang Yixing atau yang sering di panggil Lay. Dia adalah orang yang aku sukai sejak awal masuk kuliah. Aku memang mulai menyukai Lay saat pertama kali aku melihatnya pada masa orientasi mahasiswa tingkat universitas. Saat itu aku meminjam handphonenya untuk menelfon saudaraku untuk menjemputku. Karna saat itu aku belum memiliki teman satupun dan orang yang ada di dekatku adalah Lay. Aku sangat senang ketika aku dan Lay berada di fakultas, jurusan bahkan kelas yang sama. Dan semua sahabat terdekatku sudah mengetahui jika aku menyukai Lay. Tapi sayangnya aku mendengar dari kabar burung bahwa Lay sudah bertunangan dan tunangannya masih SMA. Pupuslah sudah harapanku untuk mendekati Lay. Jadi aku urungkan niatku untuk mendekatinya karna aku takut di cap sebagai perusak hubungan orang. Dan ketika ada yang berusaha mendekatinya, Lay hanya membalas dengan sikap dinginnya. Sikapnya yang terlalu dingin kepada orang yang menyukainya juga menjadi salah satu faktorku menyerah untuk menyukainya karena jika ia tahu aku menyukainya pasti ia akan merubah sikapnya padaku menjadi sangat dingin dan aku lebih memilih untuk menyukai salah satu kakak tingkatku yang kini berada di semester 6. Tapi aku juga belum berani untuk mendekati kakak tingkatku itu mengingat ia juga sangat populer dikalangan mahasiswa. Dan akhirnya lagi-lagi aku hanya bisa menyukai orang secara diam-diam.

MonopoLove [LAY EXO & Wendy RedVelvet]Where stories live. Discover now