School: Mysterious Man

•ONESHOOT SPESIAL•

••OoO••

School: Mysterious Man
Disclaimer Masashi Kishimoto
Written by: LIANA2789

This story spesial for
TDFgeneration

Genre: Psychopath, Mystery
Rate: M (Adegan membunuh)

••OoO••

.

.

.

"Sakura, Ohayou!"

Langkah lari seorang gadis remaja berambut pirang itu mendekati Sakura. Gendang telinganya menangkap asal suara dan menolehkan pandangannya.

"Ino! Ohayou!" senyum lembut menyambut Ino yang terengah-engah.
"Sakura, aku senang bisa bertemu denganmu lagi! Liburan sialan itu membuatku kebosanan tanpamu!" gerutu Ino.

"Hihi.. Kau tetap saja begitu. Aku kan sudah menawarkanmu untuk menginap saja denganku."

"Hmm.. Ya, itu karena aku tidak mau merepotkan sahabatku yang satu ini!" dengan gemas jemari Ino mencubit pipi chubby Sakura.

Sontak Sakura merintih kesakitan. Melihat itu Ino tertawa terbahak-bahak. "Isshh! Awas saja kau Ino pig!"

Mengerti akan kondisi, gadis berdarah Yamanaka itu berlari kencang menghindari amukan sahabat kecilnya. Disepanjang lorong sekolah keduanya saling mengejar, mengabaikan tatapan siswa yang mereka lewati begitu saja.

Perkenalkan, mereka adalah duo sahabat sedari kecil. Haruno Sakura, gadis tomboy dengan surai rambut layaknya permen karet dan mata berkilau bagai batu emerald.

Lalu Yamanaka Ino, gadis bermata sebiru langit, dengan rambut panjang berwarna pirang.

Keduanya selalu bersama, sedari kecil hingga sekarang keduanya memutuskan untuk belajar disekolah yang sama. Kedekatan mereka sudah layaknya diberi lem perekat, sulit untuk memisahkan kedua gadis remaja tersebut.

Pihak keluarga masing-masing pun memiliki hubungan akrab. Ayah dan ibu Ino adalah pengusaha yang memiliki kantor dengan gedung tinggi, sementara itu orang tua Sakura memiliki toko roti yang cukup laris dimata orang.

Perbedaan derajat tak membuat kedua pihak keluarga memutuskan tali persahabatan Sakura dan Ino. Keduanya cukup sadar bahwa anak-anak mereka sudah terlalu dekat hingga tak bisa dipisahkan.

"Hihihi.." Ino tertawa melihat wajah kesal Sakura.

Wajah cantik itu kini berpaling kesal, menatap kearah jendela dengan tatapan tajam. Sementara Ino terus terkikik geli melihatnya.

"Ayolah forehead, jangan marah." bujuk Ino.

"Kau menyebalkan pig."

"Hei aku hanya ingin bercanda. Ayolah jangan mulai lagi, kau ini pemarah." gerutu Ino.

Sakura terus mengabaikan bujukan-bujukan Ino yang ia dengar ditelinganya. Mata emerald itu menatap halaman depan sekolahnya dalam diam.