Maukah kau berteman denganku

44 0 0
                                    

"di tengah cuaca yang cerah ini, pada sekitar pukul 12 hari ini,telah ditemukan seorang siswi bernama yamauchi sakura tergeletak dengan bekas tikaman, setelah diperiksa, ternya ia ditemukan oleh seorang yang kebetulan melintas dan polisi langsung mendatangi TKP, ktp yamauchi sakura ditemukan berlumuran darah, walau ia telah dibawa kerumah sakit ia tidak tertolong" suara dari berita dijalanan membuat hatiku terdiam merenung dan terbujur kaku mendengar berita tersebut, aku pun bertekuk lutut dan menghebohkan orang dengan tangisan yang keluar dari mataku. Ia membuat semua orang disekitar heboh karena ia malah mendapat kasus pembunuhan, dimana pembunuh atau pelakunya entah siapa dan darimana asalnya. Aku terlalu meremehkan, menurutku dengan sedkit hal ini, ia dapat memenuhinya, aku menharap begitu, aku bodoh sekali padahal tidak ada yang tahu dengan hari esok, maka dari itu, saat ini, keseharian ini, setiap momen ini, harus dijaga baik-baik, begitulah yang ia katakan padaku.

Aku tidak ikut pada saat prosesi pemakaman sakura, karena aku sangat takut, aku tidak kuat, aku seperti orang yang kehilangan arah hidup, aku selalu membaca buku dirumah, dikamarku lebih tepatnya dengan rasa kesedihan yang begitu dalam, aku tidak pergi ksekolah, aku tetap diam terbujur merenungkan perasaan sedih yang menyelimutinku, telah sebulan aku dikamarku, hati ini masih belum matang, belum kuat untuk dapat menahan kesedihan yang begitu dalam, aku ingat bahwa hanya aku yang dizinkan membaca jurnal hariannya, maka akupun memberanikan pergi kerumah sakura untuk berziarah mengucapkan perpisahan kepadanya.

Aku pun datang ke rumah sakura dan berdoa disana. "ibu sangat berterima kasih untuk hari ini", "anu..ada yang ingin aku bicarakan, sejujurnya,,,,,aku tahu soal penyakitnya, sebenarnya aku takut dan tidak punya keberanian, namun ada sesuatu yang harus ku lihat, junal hariannya" aku memberanikan bertanya, ibu sakura tertawa sedih mendengar permintaanku. "Ternyata kamu orangnya, kalau aku mati, aku ingin ibu memberikan buku harianku kepada seseorang, karena hanya ada seseorang yang mengetahui jurnal harianku, karena orang itu penakut, maka mungkin dia tidak akan menghadiri upacara pemakamanku, namun dia pasti akan mengambilnya, makanya kuingin ibu memberikan ini kepadanya"

12 april 2005

Rahasiaku sepenuhnya diketahui olehnya, aku tergesa-gesa, namun kamu bertingkah seperti tidak memperhatikannya dan ekspresimu pun biasa saja, aku kaget!,, kaget!,,, kaget banget!..,,, ternyata ada orang seperti itu, sebenarnya aku sudah sedari lama penasaran padamu,, kamu selalu membaca buku, seolah sedang bertarung dengan diri sendiri, aku ingin lebih mengetahui tentangnya lagi, aku menjadi petugas perpus bersama teman sekelas yang tahu rahasiaku,"nomor urutnya acak-acakan, tolong baca buku panduannya dong" ucapan dari shiga,untuk menarik perhatianmu, aku dengan sengaja salah meletakan nomor buku, aku menulis daftar yang ingin kulakukan sebelum mati,aku ingin tamasya menginap dengan laki-laki, ingin makan ramen yang lezat, aku ingin melakukan hal hal terlarang dengan laki-laki yang bukan kekasihku, hari itu tadinya sangat cerah dan merupakan hari yang baik, air mataku sedang tumpah saat aku sedang sendirian, hari ini aku menangis terus, pada pemeriksaan rutin selama dua pekan, sejujurnya aku sangatlah takut, rasa takutku amat dahsyat tidak tertahankan, kalau aku melihat wajahmu, mungkin air mataku akan tumpah lagi, makanya aku berpura-pura dan bersembunyi, namun selama kudirawat, aku menemukan sesuatu yang ingin dilakukan "dimana baju dan kancut ayahku yang waktu itu aku pinjamkan?" sakura meledek, "kancut apa maksudnya" kyoko langsung menjawab, sejujurnya aku berusaha mempertemuukan mereka satu sama lain, aku ingin mereka segera akrab, tapi ternyata hal itu cukup sulit, aku,,,,tidak bisa makan lagi, tubuhku terasa berat, tengah malam dia datang kerumah sakit, aku berniat mengumpulkan keberanian untuk bermain truth or dare, tetapi aku kalah, padahal ada sesuatu yang harus kutanyakan kepadanya, saat dia pulang aku kembali sendiri lagi, aku pun menangis, air Mataku mengalir begitu banyak, aku berharap bisa berumur panjang dari hari ke hari, aku akan berjuang, hari ini aku tidak bisa bergerak, aku belum makan apa-apa, aku berjalan-jalan dengan infus ditangan, rasanya seperti ini adalah hal terakhir, aku ingin bertamasya lagi, maka aku berjanji akan melihat bunga sakura bersama, kelak aku juga ingin bertamasya bertiga bersama kyoko, namun aku sudah cukup bahagia, karena bisa bersamanya, hanya dengan memikirkan itu sudah membuatku bahagia, yosh aku boleh keluar, entah kenapa hari ini aku sangat sehat, karena aku akan bersamanya.

WANT PANKREASKde žijí příběhy. Začni objevovat