Ch. 8 [Our Princess]

2K 239 33
                                    

Nim terbangun di ranjang Kimmon seorang diri, sosok yang kemarin mengelus kepalanya lenyap begitu saja dan mendapatinya sudah berpakaian kaos rapi dan lengkap, tak seperti biasanya.

Kimmon sangat terburu-buru, bahkan tidak sempat untuk menyiapkan sarapan untuk gadis kecilnya.

"Daddy~ mau kemana?" Nim mengusap-ngusap matanya. Suara Nim masih serak, namanya saja baru bangun.

"Aaauw.. Nim sudah bangun? Maafkan daddy na? daddy buru-buru ke kampus. Daddy sudah membelikan Nim pancake untuk sarapan, panaskan sendiri ya, Daddy kan sudah mengajari cara menggunakan microwave."

"Nim ikut!" Seru Nim masih di atas tempat tidur.

"Nim, Daddy hampir terlambat. Lain kali saja ya?" Kimmon berucap sambil mengikat tali sepatu olah raga di ambang pintu

"Daddy selalu saja bilang seperti itu. Nim gak mau dibohongin lagi, Nim mau ikut!" Rengek Nim

Kimmon terpaksa mendekati Nim lagi ke ranjangnya padahal tadi Kimmon sudah di ambang pintu. Kimmon meraih wajah Nim.

"Nim, mengertilahh. Daddy janji akan mengajak Nim ke asrama P'Copter nanti malam, kita akan mengintip P'Copter, bagaimana?" Kimmon mengedipkan sebelah matanya pada Nim di akhir kalimat.

"Serius? Daddy janji?" Nim tampak berbinar. Nim tak bisa toleransi lagi kalo sudah berhubungan dengan ibunya. Nim sempat menyesal, kenapa dia tidak datang pertama kali di kamar Copter saja.

"Ini janji seorang Daddy.”

"Khaa! Nim rak Daddy na kha!" (Nim cinta Daddy)

"Eoh, eoh. Daddy berangkat na?"

"Okay! Bye bye.."

Nim turun dari ranjang dan melakukan semua kebiasaan paginya dan menuju sudut kamar tempat makanan tersedia. Seperti yang diperintahkan Kimmon tadi, Nim memasukan pancake itu ke microwave dan menekan beberapa tombol. Nim memakan pancake itu dengan belepotan. Beginilah gadis kecil tanpa pengawasan.

Setelah membereskan semuanya, Nim mendekati meja belajar Kimmon, niat awalnya untuk mencuri beberapa pack KitKat terurungkan saat tuan putri Kheemmonta itu menemukan sebuah name tage dengan tali gantungan berwarna hitam, itu terlihat menarik dan Nim mengambilnya.

"Apa ini? Apa ini punya Daddy?"

Nim mengernyit mungkin saja ini barang penting ayahnya, jadi dia segera menyusul kepergian Daddy nya, mungkin saja sang Daddy belum terlalu jauh. Ketika pintu dibuka, Nim menoleh ke kanan dan ke kiri namun tidak menemukan sosok tinggi Daddy nya.

Tunggu?!

Nim bisa membuka pintu? Pintunya tidak dikunci?

Nim berdecak girang, sang Daddy lupa mengunci pintu kamar. Akhirnya Nim bisa jalan-jalan di luar. Dengan masih membawa name tag milik Kimmon, gadis enam tahun itu menyusuri lorong sepanjang lantai dua kemudian membawa dirinya naik ke lantai tiga, bahkan dengan tak tahu malunya berkunjung ke salah satu kamar penghuni lantai tiga tanpa diundang, beruntung si penghuni sangat ramah.

-

Kerongkongan Copter terasa begitu kering setelah menertawakan Kimmon, hampir satu jam penuh Copter menoton kegiatan SOTUS dan bagaimana Tae memerintah para juniornya. Ditambah Kimmon yang dihukum berlari empat belas putaran, tidak sampai di situ saja, sekarang Kimmon mendapat hukuman lagi untuk menghapal seluruh nama teman-teman seangkatanya dalam waktu tiga puluh menit sebelum Tae mengujinya.

"Mahasiswa nomor 002423, katakan siapa namanya?!" Tae bertanya untuk kelima kalinya pada Kimmon.

"Diaa.. anuu.. emmm.. ituuu.. Lily bukan?" Jawab Kimmon ragu.

Little PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang