MILY part 1

1.1K 12 10
                                    

MILY part 1

"Mama!" panggil seorang anak laki-laki dengan seragam taman kanak-kanak, bagian depannya terlihat kotor. Ia berada diantara anak-anak lainnya yang berseragam sama dengannya. Langkah-langkah kecilnya mengantarkannya pada seseorang yang setia menunggu dan sedang tersenyum padanya.

Anak laki-laki itu langsung mendapat pelukan. "Mmm...anak Mama... Seragamnya kena apa ini?" tanyanya pada anak laki-laki tersebut setelah melepas pelukannya.

"Tadi aku lari-lari, Ma, terus jatuh." Lapornya dengan cengiran lebar.

Wanita itu mengelus kepala anak laki-lakinya dengan sayang.

"Garvi!" anak laki-laki dan Mama-nya menoleh pada sumber suara. "Besok kita main lagi ya?!" teriak seorang anak laki-laki yang adalah teman dari Garvi, sembari melambaikan tangan.

"Iya! Da..da..!" balas Garvi juga dengan berteriak dan melambaikan tangan. Sang Mama juga ikut melambaikan tangan pada teman anak laki-lakinya.

 Sang Mama juga ikut melambaikan tangan pada teman anak laki-lakinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bu Ike." Sebuah sapaan membuat wanita yang menjemput Garvi menoleh. Eunike bangkit berdiri menjajarkan diri dengan seorang wanita dengan balutan blouse putih dan rok span, rapi dan sopan, dia guru dari Garvi. "Ibu sudah menerima undangan dari sekolahan?"

"Iya. Saya sudah menerima undangannya, Bu Sinta." Jawab Eunike dengan senyuman.

"Saya harap ibu bisa datang ya." bujuk Bu Sinta ramah.

"Mama pasti datang, Bu." Sahut Garvi yang sedari tadi memperhatikan dua wanita dewasa di dekatnya sedang berbincang.

Eunike dan Bu Sinta tersenyum dengan tingkah Garvi.

#

#

#

"Wo...! Garvi...!"

Garvi menoleh dan tersenyum lebar "Om Miko!" seru Garvi girang. Garvi segera menghampiri orang yang telah memanggilnya.

"Lagi ngapain?" tanya Miko ketika Garvi sudah berada di dekatnya.

"Main mobil-mobilan, Om. Om Miko mau ikut main?" Garvi menawarkan dan membuat Miko tersenyum geli.

Diacaknya rambut Garvi dengan gemas. Anak laki-laki berusia lima tahun itu memang menggemaskan dengan tingkah lakunya yang polos. "Sudah ngerjain PR belum?"

Garvi menggeleng.

"Om Miko temenin ngerjain PR, mau?"

Garvi mengangguk semangat dengan segera berlari ke sebuah sofa yang ada di ruangan tersebut –ruang istirahat karyawan- menuju tas sekolahnya. Garvi segera mengeluarkan buku gambar dan sebuah kotak crayon.

#

#

#

"Ada yang lain lagi?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada yang lain lagi?"

"Tinggal yang ini saja, Pak."

Seorang pria tengah duduk di kursi direktur meraih map yang dimaksud, di dalamnya terdapat berkas yang harus dibaca dan diteliti dengan segera. Dirasa tidak ada yang salah dengan berkas yang telah dibaca ia menutup map tersebut dan memberikan kembali pada wanita yang duduk dihadapannya.

"Kamu tahu kan kelanjutannya?"

"Ya, Pak. Saya tahu. Saya permisi, Pak Gi."

Pria tersebut mengangguk dan tersenyum. Matanya mengawasi pergerakan wanita tersebut yang tengah beranjak dari duduknya, terlihat kepayahan.

"Sudah berapa bulan, Fit?"

Wanita di depannya menghentikan kegiatannya, ia duduk kembali. "Enam bulan, Pak."

"Jangan terlalu capek, Fit. Kamu bisa bagi kerjaan kamu dengan Satria."

Sekretarisnya itu mengulas senyum pada atasannya kemudian mengangguk. "Iya, Pak Gideon. Saya mengerti."

Gideon memandang sekretarisnya yang sedang hamil enam bulan hingga keluar dari ruangannya. Fitri, sekretarisnya yang mampu diandalkan adalah teman semasa SMA. Saat ini sekretarisnya tengah hamil anak kedua. Gideon peduli dengan kesehatan orang-orang yang membantunya dalam bekerja. Gideon pernah menyuruh Fitri, sekretarisnya itu untuk cuti saat bulan-bulan pertama sekretarisnya mengandung. Saat itu sekretarisnya sering mual-mual dan bolak-balik ke toilet, tapi sekretarisnya itu menolak untuk cuti. Untuk membantu pekerjaan sekretarisnya yang sudah bekerja dengan dirinya selama lima tahun tersebut, Gideon menempatkan asisten sekretaris untuk membantu pekerjaan sekretarisnya.

Dddrrrttt...dddrrrttt...dddrrrttt...

Gideon meraih smartphone-nya.

"Ya, Bu?" tanya Gideon setelah smartphone-nya sudah bertengger ditelinga. Gideon melihat jam tangannya. "Ya, aku akan mampir." Gideon tersenyum mendengar nada senang dari orang diseberang sana.

Gideon kembali melanjutkan pekerjaannya setelah menutup panggilan teleponnya. Ia sudah berjanji dan sebisa mungkin akan menepatinya.

Bersambung.

(13 Nopember 2018)

#

#

#

Halo...halo...teman2 semuanya...

Adakah yang menunggu cerita dari cucu pertama Gary's Group ?

Terima kasih ya...mau menunggu. Ini cerita akan pelan2 update-nya karena aku juga mengerjakan lapaknya Rena Arya.

Tolong dimaafkan ya kalau cerita ini absurd. Basic cerita ini ringan banget dan bisa ditebak kok...hehehe

Untuk part 1 segini dulu saja ya...aku belum bisa bikin banyak.

Dan terima kasih buat teman2 yang mau nunggu cerita tentang Gideon.

Sehat selalu teman2 ^_^

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 12, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MOTHER, I LOVE YOUWhere stories live. Discover now