1.5 : BEHIND THE SCENE

3.2K 346 19
                                    

1:15
Jungkook's POV.

Aku sudah berusaha untuk tidur, namun semua usaha itu sia-sia. Aku tetap terjaga, padahal tenaga mataku hanya tersisa 5 watt saat ini.

Aku akhirnya memutuskan untuk keluar, mencari sesuatu untuk dimakan. Apalagi hal yang cocok untuk mengusir rasa gelisah? Ya pasti makan adalah jawaban pertama kegiatan untuk menghilangkan stress di hidupku.

Aku meraih jaket dan maskerku, lalu berjalan keluar apartemen besar nan sepi milikku itu.

Malam ini ramai, karena banyak orang yang gelisah tentang pemilihannya. Pasti itu adalah keluarga yang memiliki anak remaja dengan rentang umur 12-18 tahun.

Pemilihan itu hanya mengambil anak-anak remaja, entah kenapa. Aku menghela nafas.

Orang tuaku saja sudah melatihku sedari kecil untuk ini.

Aku berjalan melewati jalan gang kecil yang sepi nan sedikit gelap.

Sepertinya ini adalah gang yang masuk dalam berita pembunuhan seminggu lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepertinya ini adalah gang yang masuk dalam berita pembunuhan seminggu lalu..

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya seiring aku melewati gang sepi itu. Suasana sepi membuat semuanya semakin membuat jantungku berdegup kencang.

Sampai akhirnya aku benar-benar hampir menghentikan detakan jantungku saat melihat sesuatu yang melompat dari atas, dan berdiri di depanku, membelakangiku.

Aku langsung mematung, tidak bergerak sedikitpun.

"Ya? Ahh, kamu baru menelpon pacarmu itu?"

Oh, ternyata dia manusia. Orang yang berdiri di depanku ini adalah seorang perempuan berambut panjang keriting gantung bewarna merah, yang sepertinya tidak tahu apa artinya dingin.

Dia mengenakan baju crop ketat, dengan celana training, serta topi yang semuanya itu bewarna hitam.

Perempuan itu mulai berjalan sambil menelpon, aku tetap diam dalam sepersekian menit, namun akhirnya ikut berjalan di belakangnya.

Sial. Perempuan itu menuju ke minimarket yang sama dengan yang ingin kutuju. Bukan bermaksud apa-apa, tapi jujur saja jantungku nyaris copot karena perempuan yang melompat entah dari mana itu.

Setelah dia masuk, aku pun ikut masuk. Aku langsung berjalan ke arah refrigator minuman dingin, dan mengambil beberapa kaleng soda. Tidak lupa aku mengambil beberapa snack ringan.

Setelah kurasa cukup, aku pun berjalan ke kasir untuk membayar belanjaanku. Namun perempuan itu sudah berada di depan kasir, dengan setumpuk makanan yang mirip seperti gunung di meja kasir.

"Aku sudah berhasil kabur dari Tae,"ucapnya, ia masih bertelepon ria dengan-entah aku tidak peduli siapa itu.

"Ya ya, bukan masalah serius. Oh iya bagaimana ceritamu tadi? Cowokmu bilang kalau dia tidak punya waktu untuk mendengarkan isi hatimu?"

THE OBLIVIONWhere stories live. Discover now