Name 2 : Ransel Merah

4.4K 1K 327
                                    

Daniel menganyunkan kakinya di atas salah satu bangku tinggi yang terletak di sisi meja panjang dapur Seongwu, dapur yang menyambung langsung tanpa pembatas apapun ke ruang tengah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Daniel menganyunkan kakinya di atas salah satu bangku tinggi yang terletak di sisi meja panjang dapur Seongwu, dapur yang menyambung langsung tanpa pembatas apapun ke ruang tengah. Balon merah masih terikat di pergelangan tangannya.

Seongwu dan Jonghyun berada di hadapannya, namun ia belum melakukan kontak mata sama sekali dengan Seongwu, bahkan saat pria itu sudah membelikannya roti isi yang dijual di dekat taman tadi.

"Kamu tidak memberikannya susu basi kan?" Tanya Seongwu, masih memperhatikan Daniel yang memegang kardus susu kuat-kuat dengan kedua tangannya, menyedot susu dengan suara berisik.

Jonghyun menggeleng, "Yang basi aku berikan ke Jaehwan tadi," Ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari Daniel.

Jaehwan yang mendengar itu dari menatap Minhyun dan Hyunbin yang sedang duduk bersamanya, "Kalau aku mati, tolong urus biaya pemakamanku."

"Tidak sudi." Jawab Minhyun cepat.

Hyunbin masih melongo memperhatikan Daniel. Saat pertama kali melihat Daniel ia hampir tersedak ludahnya sendiri. Melihat bagaimana profesional bentuk tubuhnya, wajahnya yang tampan oriental, seakan mengancamnya dari dunia model.

Tapi yang aneh, kelakuan Daniel seperti anak kecil. Bicara acak-acakan dan sering terlalu fokus akan satu hal dan tidak memperdulikan yang lainnya. Seperti sekarang ini, anak itu sedang meminum susu coklat tanpa merasa tidak enak diperhatikan seisi ruangan.

"Dia seperti sedang berada di rumahnya sendiri," Ucap Jaehwan mewakili isi pikiran Hyunbin.

Jonghyun berdeham, "Jadi.. Daniel, berapa umurmu?"

Daniel tidak menjawab, ia justru membuat suara lebih berisik lagi dari susu yang disedotnya karena tinggal sedikit.

Melihat reaksi kebingungan dari teman-temannya, Seongwu berusaha untuk menangani Daniel. Biar bagaimana pun ia yang lebih dulu bertemu dengan Daniel, ia juga yang mengajak Daniel masuk ke rumah sehabis membeli roti isi tadi.

"Daniel.." Seongwu menyentuh tangan Daniel, membuatnya berhenti menimbulkan suara menyedot yang berisik, "Berapa umurmu?"

Tidak ada respon dari Daniel, Seongwu menghembuskan napas, "Sepertinya kamu memang tidak mau bicara denganku, baiklah kalau begitu." Ucapnya dengan nada sedih dan berpura-pura menjauh dari Daniel. Ia memperhatikan reaksi Daniel dari sudut matanya.

"20. Sudah besar." Tiba-tiba Daniel menjawab.

Seongwu melihat sekelililing, berbagai macam ekspresi dikeluarkan oleh temannya. Jonghyun yang melebarkan matanya takjub, Minhyun yang mematung dengan tatapan kosong, Jaehwan menatapnya panik dengan tangan mencekik lehernya sendiri dan Hyunbin sudah terkapar pingsan.

My Name is DanielWhere stories live. Discover now