Beberapa Saat Kemudian.
Mobil Satya sampai di depan sebuah taman.Satya dan Amara turun dari mobil dan Bergandengan tangan dengan Amelia.Amelia tersenyum bahagia melihat Banyak banyak Anak sedang bermain.
"Papa ain yunan" Ucap Amelia Cadel.
"Yok Kita main Yunan" Ucap Satya meniru Bahasa anak kecil.
Amara tertawa melihat Tingkah Satya.Satya mengangkat Amelia ke belakang Kepalanya dan Berlari ke ayunan.Amelia tertawa dengan Bahagia.Amara tertawa dan Berlari mengikuti Mereka.Satya duduk di ayunan dan Memangku Amelia.Tangan Satunya memeluk Amelia dan Satunya lagi memegang lantai Ayunan.Amara mendorong Ayunan itu sambil tertawa.
"Hore cerbang,Mama ebih epat agi" Ucao Amelia Cadel.
"Mama lebih cepat lagi" Ucap Satya Meniru Perkataan Amelia.
Amara rasanya ingin menghajar Satya yang meniru perkataan Amelia.Amara mendorong Ayunan Satya.Satya tertawa sambil mengendong Amelia yang tertawa bahagia.
"Papa ungkat ungkit" Ucap Amelia Cadel Menuju Jungkar Jungkir.
Satya mengendong Amelia berjalan menuju Jungkat jungkit.
Satya memangku Amelia sambil bermain Jungkat Jungkit dengan Amara.Amara,Satya dan Amelia tertawa bahagia.
"Papa ain itu" Ucap Amelia menunjuk perosotan.
Satya mengendong Amelia dan Berjalan menuju perosotan.Satya menaikin tangga perosotan dan Satya memeluk Amelia serta meluncur ke bawah.Amara tertawa dan merekam kejadian itu.Setelah itu Satya dan Amelia duduk di mangkok berputar.
Amara mengerakkan Mangkok itu.Satya dan Amelia tertawa lepas.
"Aku bahagia banget karena kamu begitu menyayangi Amelia" Batin Amara.
Setelah itu Amara menutup Mata Satya dengan Kain.Amara memutarkan tubuh Satya.Amara berdir menjauh dari Satya.
"Ayo Sat Sini Sat" Ucap Amara Tertawa.
"Papa Cini" Ucap Amelia Tertawa.
Satya meraba raba sekelilingnya mencari Amelia dan Amara.Satya meraba raba Sekelilingnya.
"Ayo kalau Papa tangkap Papa cium" Ucap Satya.
Amara dan Amelia saling bergesek.Tiba tiba Satya menangkap Amara dan Memeluk Amara.
"Cup"
Satya tak sengaja mencium Bibir Amara.Amara terkejut karena dia mencium Bibir Satya.Satya membuka penutup kain itu dan Menatap mata hazel Amara dengan Bibir Satya yang masih menempel di bibir Amara.Amara menatap mata hitam legam.
"Cie Mama Papa" Ucap Amelia Menggoda Amara Dan Satya.
"Amelia" Teriak Mereka berdua.
Mereka berdua mengejar Amelia.Amelia berlari dari kejar kejaran Mereka.Satya menangkap Amelia dan Mengendongnya.Satya berputar sambil Mengendong Amelia.
Amelia tertawa bahagia.
Setelah Itu Satya dan Amara mengandeng tangan Amelia menuju sebuah Cafe untuk makan.Amelia melihat Gulali.
"Papa,Mama Ulali" Ucap Amelia mengoyahkan Tangan Amara dan Satya.
"Sayang,Nggak boleh nanti kamu sakit gigi" Ucap Amara membungkuk di hadapan Amelia.
"Hiks Acu au Ulali Hiks Hiks" Ucap Amelia menangis.
"Amelia Sama kayak lo Sat,Suka Gulali" Ucap Amara keceplosan.
"Hah" Ucap Satya Terkejut.
Amara terdiam karena dia keceplosan.Satya membayar Gulali itu dan membungkuk di hadapan Amelia.Dia memberikan Gulali itu ke Amelia.
"Tapi jangan makan semuanya bagi ke Papa" Ucap Satya.
"Papa cuka ulali" Tanya Amelia.
"Iya,Papa cuka ulali" Ucap Satya.
"Yeay" Ucap Amelia memeluk Satya.
Satya membalas pelukan Amelia.
"Kita sama sama menyukai gulali,Itu membuat ku Semakin yakin kalau kamu anak aku dan aku butuh waktu untuk membuktikan semua ini" Batin Satya.
Amara menangis haru melihat kasih sayang Satya terhadap Amelia.
"Sat,Amelia anak kamu,Dia menyukai Hal yang sama dengan apa yang kamu sukain termaksud Dream Catcher" Batin Amara Menangis.
Satya mengendong Amelia dan Berjalan bersama Amara.Satya dan Amelia sedang memakan Gulali bersama sama sambil tertawa bahagia.
Beberapa Saat Kemudian.
Satya,Amelia dan Amara sampai di sebuah Cafe.Satya,Amelia dan Amara memakan Makanan mereka.
Satya menyuapi Amelia.
"Oh iya Amara kita ke Pantai Yuk,Mau nggak,Gue udah kangen banget sama Pantai" Ucap Satya.
"Boleh" Ucap Amara.
"Amelia mau ke pantai nggak" Tanya "Mau" Ucap Amelia dengan Girang.
Beberapa Saat Kemudian.
Mobil Satya sampai di pantai.
Amara,Satya dan Amelia sampai di pantai.Satya mengendong Amelia.Satya melihat Pantai ini nggak pernah berubah sejak dulu sampai sekarang.Mereka berjalan ke pantai.
Satya,Amara dan Amelia duduk di pasir Pantai.Mereka membuat Istana pasir sambil tertawa bahagia.Tanpa mereka Meira ada di pantai melihat kebahagiaan Mereka.
"Lo bisa bahagia sekarang,Tapi nanti gue bikin lo nangis histeris" Ucap Meira.
Meira menelpon seorang sambil tersenyum Licik.
Beberapa Saat Kemudian.
Amelia,Satya dan Amelia masih membangun Istana Pasir.Tapi Satya menghancurkan Istana Amelia.
Amelia menangis.
"Satya,Lo nyebeli banget Sich" Ucap Amara Memukul Satya kesal.
"Udah sayang,Jangan Nangis Papa bangunin Istana pasirnya lagi ya" Ucap Satya membangun Istana Pasir dengan Amara.
Tangan Mereka bersentuhan.
Amara dan Satya saling menatap dan Amelia menatap Mereka berdua secara bergantiaan sambil bertepuk tangan Tersenyum bahagia.Satya mengalihkan Pandangannya dan Melihat Penjual Es Krim.
"Amelia,Mau es krim nggak" Tanya Satya.
"Mau Pa" Ucap Amelia.
"Lo mau es krim nggak" Ucap Satya.
"Boleh" Ucap Amara.
"Ya udah gue beli es krim dulu ya sebentar" Ucap Satya.
Amara menganggukkan kepalanya.Satya berlari menghampiri tempat jualan Es Krim.Amara sedang membangun Istana bersama Amelia.
Tiba tiba hp Amara berdering.
"Sayang,Kamu disini sebentar ya,Mama mau akan telpon" Ucap Amara.
Amara berjalan menjauh dari pantai dan Meninggalkan Amelia.
Amara mengangkat telpon Tara dan mengobrol dengan Tara.Tiba tiba Anak buah Meira berjalan menghampiri Meira.
"Lo culik anak itu dan Bawa dia pergi sejauh mungkin" Ucap Meira menunjuk Amara.
Ke 4 anak buah Meira menganggukkan kepalanya dan Berjalan menghampiri Amelia.
"Hallo anak manis,Mau permen nggak" Ucap Salah satu dari mereka.
"Nggak mau" Ucap Amelia menangis ketakutan.
"Ikut om yuk banyak permainan" Ucap Salah Satu dari mereka.
Salah satu dari mereka mengendong Amelia.Amelia memukul orang itu sambil menangis.Orang itu berjalan membawa Amelia.
"Papa Hiks Mama Hiks" Teriak Amelia menangis.
Satya terkejut melihat Amelia di bawa banyak orang.
"Amelia" Teriak Satya berlari mengejar Satya.
Amara terkejut melihat Satya berlari mengejar seorang Pria yang mengendong Amelia.
"Brugh"
Satya menendang Pria itu dan Pria itu terjatuh.Amelia terlempar dan Satya menangkap Amelia.
"Kurang ajar" Ucap Pria itu Hendak menghajar Satya.
"Brugh"
Satya menangkis Tinjuan Pria itu dan Menendangnya Sambil mengendong Amelia.Dari Arah Belakang Pria itu hendak Menghajar Satya.Tapi tangannya di tahan Amara.
Amara memelintir Tangan Pria itu.
"Brugh"
Amara menghajar Pria itu.
"Sekarang lo pergi bawa Amelia" Ucap Amara.
"Tapi lo" Ucap Satya.
"Cepat pergi gue urus" Ucap Amara.
Satya berjalan menjauh dari Amara sambil mengendong Amelia.
"Brugh"
2 orang pria hendak menghajar Amara.Amara menahan tangan Pria itu dan memelintir tangan Pria itu serta mematahkannya.
2 Orang Pria hendak Menghajar Amara dari belakang.
"Amara awas" Teriak Satya.
"Brugh"
Amara menendang mereka berdua.Mereka berdua terjatuh.
"Brugh"
"Bragh"
"Brugh"
Amara berkelahi dengan keempat Pria itu.Amelia menangis melihat Salah seorang Pria menghajar Amara hingga sudut Bibir Amara mendarah.Membuat Emosi Amara memuncak.Amara menghajar Pria itu dengan Satu tinjuan di perut Pria itu sampai terpental.Amara berkelahi dengan Ke empat pria itu menghajar Dan meninjunya serta menangkis.
Terakhir Amara menendang mereka hingga mereka berempat terjatuh dengan wajah Babak belur.Amara mengeluarkan Pistolnya.
"Sekarang Beritahu gue siapa nyuruh lo atau Gue tembak" Ancam Amara.
Ke empat Pria itu menunjuk Seorang Gadis.Meira terkejut melihat Itu.Meira berlari meninggalkan Pantai menuju Mobilnya.Amara mengarahkan Pistolnya ke kaki Meira.
"Dor"
Amara menembak Kaki kanan Meira dengan satu bidikan Dari jarak jauh.Meira kesakitan.
"Aw" Ucap Meira berjalan memasukin Mobil.
Amara melihat Mobil orang itu sudah melanjut dengan Cepat.Ke 4 orang Itu udah berlari meninggalkan Mereka semua.Satya berjalan menghampiri Amara.Satya memegang sudut bibir Amara.
"Sudut bibir lo berdarah" Ucap Satya.
"Gue nggak apa apa kok" Ucap Amara.
Amara mengambil alih Amelia dari Satya.
"Kamu nggak apa apa sayang" Tanya Amara.
"Nggak apa apa,Mama papa ebat" Ucap Amelia Cadel.
"Mama camu eman antik" Ucap Satya meniru perkataan Anak kecil.
"Apaan sich lo dasar Receh" Ucap Amara.
Sore harinya Amara,Amelia dan Satya duduk di pinggir pantai.Amelia menjilat es krimnya.
"Kita unguin apa" Tanya Amelia.
"Ada dech,Pokoknya Amelia bakal senang" Ucap Satya.
Tiba tiba Sunset muncul.
Amelia tersenyum bahagia melihat Sunset yang begitu Indah.Amara dan Satya saling menatap mengingat moment mereka melihat Sunset.Di belakang Punggung Amelia.Satya mengenggam tangan Amara.Mata mereka saling menatap.
"Wah ini indah cekali" Ucap Amelia.
"Papa ada sesuatu untuk Amelia" Ucap Satya.
"Apa Pa" Ucap Amelia menatap Satya.
Satya memasangkan sebuah gelang Dream Catcher berwarna pink di tangan kiri mungil Amelia.

YOU ARE READING
Cewek Preman ♤END♤
FanfictionAmara seorang Siswi tercantik dan Terkenal di sebuah sekolah terkenal.Tapi Sayang Sikap dan Tingkahnya seperti Preman.Dia bersama ketiga temannya sering membuat masalah di sekolah dan di luar sekolah.Mereka di sekolah sering membully orang yang mere...