episode 8

647 97 9
                                    

dingin-nya malam ini, gue ditemani sama kak jaewon yang lagi duduk di samping gue.

kita berdua lagi ada di teras rumah gue.

"jadi apa yang kak jaewon mau bilang?" tanya gue memecah keheningan.

disamping gue, kak jaewon menghela napas-nya panjang.

"gue lanjut di london nanti, setelah kelulusan."

tubuh gue tiba-tiba membeku, ucapan kam jaewon masih belum gue cerna sepenuhnya.

"ke lon—london?" kak jaewon ngangguk.

"kenapa bilang ke g—gue?"

kak jaewon ketawa kecil, "lo satu-satunya perempuan yang masih bersinggah di hati gue. ngga ada salah-nya kan? pamit sama perempuan itu."

tahan rose, ngga boleh nangis.

ah, gue jadi inget ucapan jiho beberapa hari lalu. dimana kelas 12 tiga minggu lagi udah mau ujian nasional.

gue ngga ngerti sama diri gue sendiri, yang entah kenapa ngga mau cowok di samping gue buat pergi.

"gue pamit pulang ya?"

gue ngangguk pelan.

walaupun itu bukan jawaban sebenernya. karena gue pengen banget meluk kak jaewon, pelukan yang sepertinya ngga bakal gue rasakan lagi.

gue nganter kak jaewon sampe gerbang, "hati-hati kak."

kak jaewon senyum tipis habis itu masuk ke dalem mobilnya, ngga lama kemudian mobilnya melaju dan hilang di tikungan kompleks.

gue nutup pintu gerbang, ngga lupa buat di kunci.

hati gue sakit, sakit banget. lebih sakit dari waktu gue putus sama dia. saat gue buka pintu kamar, satu bulir air mata turun gitu aja.

astaga, rose, lo kenapa sih?!












alay bgt nangis.

BTW 2 PART lagi SELESAI YES HAHAHA.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 07, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

OffWhere stories live. Discover now