7

393 34 9
                                    

Minhyun mendudukkan dirinya di tepi kasur dengan tatapan kosongnya.

Setelah bertemu dengan Chaeyeon, Hyunbin terlalu asyik mengobrol bahkan mengabaikan Minhyun. Diakhiri dengan Hyunbin yang mengantarkan Chaeyeon pulang sedangkan Minhyun kembali ke rumah sendirian.

Minhyun tersenyum miris. Ini sudah hampir 4 jam dan Hyunbin belum juga pulang.

"Sepertinya keputusanku untuk kembali dengannya ini salah." Gumam Minhyun. Tubuh Minhyun merosot ke bawah, terduduk dengan punggung bersandar pada kasur. Ditekuknya kedua lututnya dan disembunyikannya wajahnya di sana. Minhyun kembali menangis untuk yang kesekian kalinya.

Minhyun merasakan dadanya sesak mengingat Hyunbin yang tertawa lepas bersama Chaeyeon tadi.

"Wae? Kenapa ini semua terjadi padaku?? Wae??" Minhyun memukul dadanya sambil terus meraung.

"Jika memang kau masih mencintainya, kenapa menahanku di sisimu??"

Minhyun terus saja menangis, tidak peduli dengan tenggorokannya yang sedikit sakit dan matanya yang membengkak. Minhyun hanya ingin meluapkan rasa sakitnya.

"Minhyun-ah!"

Minhyun bahkan tidak menyadari kedatangan Hyunbin karena terlalu sibuk menangis.

Hyunbin yang panik segera mendekati Minhyun dan menarik namja manis itu ke dalam pelukannya.

"Hey, kenapa menangis?"

Bukannya menjawab, tangisan Minhyun semakin keras.

"Jahat! Kau jahat Hyunbin-ah!"

Hyunbin paham jika Minhyun pasti menangis karena Chaeyeon tadi. Tapi sungguh! Hyunbin tidak bermaksud seperti itu. Hanya saja Hyunbin sedang... ah, Hyunbin punya alasan tersendiri yang tidak bisa ia katakan.

"Iya, maafkan aku hm? Maafkan aku?"

"Kenapa kau jahat sekali padaku??"

Hyunbin tidak bisa menjawab. Yang ia lakukan hanyalah mempererat pelukannya. Sesekali tangannya mengusap punggung Minhyun dan ia juga mendaratkan kecupan-kecupan di puncak kepala Minhyun.

"Maafkan aku."

Hyunbin terus saja mengucapkan kata maaf sambil menenangkan Minhyun hingga namja manis di dalam dekapannya itu jatuh tertidur karena kelelahan.

Hyunbin segera mengangkat tubuh Minhyun dan membaringkannya di kasur, menutupi tubuh Minhyun dengan selimut hingga sebatas dada. Hyunbin merapikan poni Minhyun yang berantakan kemudian mengusap lembut mata Minhyun yang membengkak.

"Maafkan aku."

Satu kecupan mendarat di kening Minhyun.

"Aku janji, ini yang terakhir."



















































































"Minhyun-ah. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

"Tidak bisa. Aku sibuk."

Hyunbin tersenyum maklum. Minhyun pasti masih marah padanya.

"Aku sudah menelpon appa agar memberikan cuti 1 hari kepadamu."

Minhyun membulatkan matanya yang masih sedikit bengkak, efek menangis tadi malam.

"Kenapa kau berlaku semaumu??"

"Aku benar-benar ingin mengajakmu kesana Minhyun-ah."

"Kalau aku tidak mau?" Tanya Minhyun sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

If I Let You Go [Minhyunbin]Where stories live. Discover now