-18-

1.6K 219 12
                                    

Di sebuah sekolah menengah atas, waktu istirahat sudah tiba. Tentu saja hampir semua siswa berhamburan keluar kelas dan menuju satu tempat yang sama, kantin.

Tak berbeda dengan Jimin dan dua orang teman sekelasnya, Youngjae dan Ilhoon, yang sedang berjalan melewati koridor hendak menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong sejak tadi.

Ketiganya terlihat saling bercanda dan saling mengejek, kebiasaan yang selalu mereka lakukan jika sedang bersama. Jimin yang sedang asik mengejek kedua temannya itu sambil berjalan mundur, tak sadar menabrak seseorang hingga membuat orang itu mundur beberapa langkah.

“Ah, mianhae. Kau tak apa?” tanya Jimin merasa bersalah.

Jimin menatap orang yang ia tabrak. Dia adalah seorang siswa dan sepertinya wajah siswa itu terlihat begitu asing bagi Jimin. Selama dua tahun lebih bersekolah disana, rasanya Jimin belum pernah melihat siswa itu.

“Lain kali jangan melakukan hal sesukamu di tempat umum. Dan gunakan matamu saat berjalan” ucap siswa itu dingin, kemudian berlalu begitu saja melewati Jimin dan teman-temannya.

Jimin cukup terkejut dengan sikap dingin siswa itu. Ekspresinya pun tak kalah dingin.

“Apa salahku? Kurasa aku sudah meminta maaf dengan sopan. Kenapa dia bersikap seperti itu?” tanya Jimin heran, masih melihat punggung  pemuda itu yang mulai menghilang.

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Jimin sukses mendapatkan pukulan pelan di belakang kepalanya. Pelakunya adalah Ilhoon.

“Dasar bodoh! Tentu saja kau salah karena tak memperhatikan jalan” ucapnya santai tak menghiraukan tatapan kesal Jimin.

Ya! Tapi aku sudah meminta maaf dengan sopan. Lalu kenapa  dia bersikap seenaknya seperti itu?! Aish, menyebalkan sekali” kesal Jimin kemudian melanjutkan langkahnya yang diikuti kedua temannya sambil terkekeh.

“Tapi sepertinya aku baru pertama kali melihat wajah itu. Mungkin dia anak baru” ujar Youngjae.

“Justru itu! Karena dia anak baru bukankah seharusnya dia bersikap lebih sopan?! Apakah dia tak tahu siapa aku?!” kesal Jimin menggebu-gebu.

“Memangnya kau siapa?” tanya Youngjae heran dengan tingkat kepercayaan diri Jimin yang melebihi batas.

“Youngjae – ya, kau tidak tahu siapa dia?” tanya Ilhoon merangkul Jimin.

Youngjae hanya menaikkan sebelah alisnya, merasa penasaran dengan apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh Ilhoon.

“Dia adalah Im Jimin. Siswa tingkat tiga yang selama dua tahun selalu menduduki peringkat dua dari bawah. Semua orang di sekolah ini tentu mengetahuinya. Ah, maksudku mengetahui kebodohannya” ucap Ilhoon disusul tawa Youngjae.

Sedetik kemudian keduanya berlari untuk menghindar dari amukan Jimin yang wajahnya sudah memerah menahan kekesalan.

“Lee Youngjae! Jung Ilhoon! Kemari kalian! Akan kupatahkan leher kalian berdua!”

Teriakan Jimin menggema di koridor yang mulai sepi karena para siswa sudah menikmati makan siangnya di kantin. Ketiganya melanjutkan perjalanan mereka ke kantin dengan saling kejar dan saling melempar ejekan.

Begitulah indahnya pertemanan ketiga pemuda itu. Pertemanan yang tak pernah dirasakan oleh dua orang pemuda yang baru saja menjadi murid baru di sekolah itu. Kim Taehyung dan Kim Jungkook.

Kim Taehyung yang sudah sejak lama menutup diri dari orang lain, tak mengijinkan orang lain masuk ke kehidupannya begitu saja apalagi untuk mengetuk pintu hatinya.

Changed ✔Where stories live. Discover now