2

226 123 142
                                    

Kringgg... Kringgg

Anggap aja suara alarm.

06:00pm.

Hyumi bangun, setelah mendengar suara lembut dari Jimin. Tidak. Tidak lembut, bisa dibilang teriakan nya, yang bisa terdengar sampai tetangga sebelah. Hyumi bergegas mandi. Sesudahnya Hyumi memakai rok abu-abu diatas lutut dan baju yang nampak sengaja dikecilkan, tidak lupa lipatan kecil pada lengan kiri dan kananya.

Hyumi turun kebawah, nampak sudah Jimin yang lagi nyiapin sarapan.

Jimin yang sadar akan kehadiran adiknya itupun langsung segera menyelesaikan semua makanan yang ada dimeja. Tepat Hyumi sudah duduk makan sudah siap. "Emang bang Jimin bisa masak?" Batin Hyumi.

"Bang lo bisa masak?" Tanya Hyumi dan mencicipi bubur yang sudah Jimin buat.

"Jelas dong." Sahut Jimin.

"Kaga lo buat sianida kan?" Tanya Hyumi dengan polosnya sambil menyuap bubur yang ada di sendoknya. "Ntar gue mati lagi."

Mata Jimin hampir keluar dengan perkataan Hyumi.

"Eh kampret, mau gue buat sianida hah!?" Sahut Jimin kesal.

"E-hehe gak bang cepet makan nanti telat."

Selesai makan, mereka langsung masuk ke dalam mobil. Karena Hyumi masih murid baru, jadi mereka satu mobil.

Kini mereka sudah sampai di depan gerbang SMA Bighit. Tidak lama seorang satpam bergegas membuka pagar dan mereka memarkirkan mobilnya ditempat khusus untuk mobil. Seperti bak artis Jimin keluar dari mobil pun banyak sekali yang menunggu, Hyumi berpikir pasti ini fans-fans fanatiknya Jimin nih.

"Bang kita kaga telat kan?"

"Ya engga lah, kaga liat apa nih banyak orang." Sahut Jimin, mengedarkan pandangannya ke para fansnya. Sesekali Jimin mengedipkan mata nya.

"Bang gue risih anjir banyak yang liatin." Bisik Hyumi pada Jimin. Merasa banyak tatapan tajam yang tertuju padanya.

"Biarin aja napadah gue kan famous disekolahan." Berusaha sedikit menenangkan Hyumi. Jimin sadar kalau Hyumi tidak nyaman dengan tatapan mereka itu.

"Dasar sombong lo kecebong anyut." Ejek Hyumi pada Jimin.

Tidak lama. Hyumi mendapatkan cubitan kecil dari Jimin.

Selama dikoridor banyak cibiran-cibiran yang dilontarkan oleh murid-murid disana dan kebanyakan cewe. Hyumi yakin pasti ini para fans nya Jimin.

"anjir cantik sama ganteng."

"Dasar jablay deketin doi gue."

"Bangsat liat aja tu orang!"

"Hm pupus sudah harapan hamba yawllah."

"Ceweknya norak anzer."

"Muka pas pas an aja bangga."

Dan beberapa siulan-siulan dari para lelaki nakal yang menggoda Hyumi. Mereka mendapat tatapan tajam dari seorang Jimin.

Mereka belum tahu kalau Hyumi dan Jimin adalah anak memilik yayasan sekolah ini. Bisa kapan saja Hyumi mau mengeluarkan mereka yang seenak nya kepada Hyumi. Oke. Hyumi masih baik hati dan membiarkan mereka bersekolah dengan layak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About You || (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang