BROKEN

422 64 84
                                    

Bi chi naneun SOLO~~~
Tetew teretetetetew....
I'm going solo lo lo lo lo lo lo~~~

🎶 SOLO- Jennie

.
.
.

Malam berhiaskan rintikan hujan itu mungkin adalah hari yang tak pernah terlupakan oleh seorang pria jangkung bersurai hijau lumut lengkap dengan kacamatanya. Menyakitkan baginya. Impiannya 'tuk memenangkan Interhigh harus dihentikan oleh tim temannya semasa SMP, SMA Seirin. Tak terasa air mata mengalir dari pelupuk matanya. Membasahi bulu matanya yang lentik.

Tung Mblangtak tuk tung tung...Tung Mblangtak tuk tung tung...

Suara telepon membangunkan lamunannya. Dari sang pacar rupanya.

"Halo Shintarou?"suara (name) menyapa.

"Hai, (name). Ada apa?"

"Kuharap ini keputusan terbaik untuk kita berdua,"

"Apa maksudmu?"

"Sepertinya hubungan kita... sampai di sini saja. Maafkan aku Shintarou, tapi inilah jalan terbaik yang telah kupikirkan,"

Habis jatuh tertimpa tangga.

"Tapi kenapa nanodayo? Apa aku telah menyakitimu? Apa aku telah berbuat jahat padamu?"

"Tidak sepertinya,"

"Lalu kenapa?"

"Aku baru saja ditembak oleh Ryūgazaki-kun, mana mungkin aku menolak pria sebaik dia,"

Perempatan amarah samar-samar mulai tampak di dahi Midorima.

"Jadi selama ini aku jahat nanodayo?"

"Bagaimana ya? Selama kita pacaran kita tak pernah kencan di kafe ataupun semacamnya. Kita bahkan tak pernah bergandeng tangan,"

Bagaimana tidak, (name) pasti merasa tak diperhatikan oleh sang pacar yang tingkat Tsundere nya sudah masuk stadium 10 hard.

"Aku malu nanodayo,"

Panggilan berakhir. Sisa pulsa yang Anda miliki senilai 5 yen. Segera lakuk...

Tut.

Kini ia menatap hitamnya langit yang tak segelap hatinya saat ini.

'Cause girls like you run 'round with guys like me
'Til sun down when I come through
I need a girl like you, yeah yeah
Girls like you love fun, and yeah, me too
What I want when I come through
I need a girl like you, yeah yeah

🎶Girls like you-Maroon 5

"Shin-chan!!"teriak seorang pria bersurai hitam dengan belahan di tengahnya. Ya, dia adalah partner Shintarou di tim basket Shutoku, Takao Kazunari. Berbeda dengan Midorima, ia sangat berisik. Meski begitu, dia adalah teman dekat setelah lulus dari SMP Teiko, kalau Midorima mau mengakui.

Midorima pun mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.

"Weh? Shin-chan menangis?! Ini keajaiban dunia!"ujar Takao sembari mengeluarkan hengpone jadul dari tasnya.

"Aplod cekrek!"

"Terbalik Bakao!"

"Cekrek! Aplod! Hei! Barusan kau yang bilang kan? Kau kerasukan kah?!"

"Tentu saja tidak, Baka! Aku hanya sekedar mengingatkan nanodayo,"

"Dasar Tsun-chan! Eh, apa itu,"ujar Kazunari sembari melirik ke arah ponsel yang digenggam Midorima.

"Heh? Seorang Midorima putus dengan (name)? War byazah,"
Alih-alih menghibur, Bakao malah keplok-keplok tidak jelas melihat partnernya yang dirundung kesedihan.

"Sudah. Aku mau pulang. Kau yang di depan,"titah Midorima pada Bakao seolah-olah dia kusir pribadinya.

"Dasar! Mentang-mentang baru putus..."

"Diam Bakao! Atau aku tidak akan mentraktir ramen..."

"Siap laksanakan!"ujar Takao sembari menggowes dengan kecepatan turbo.

"Tapi bukannya aku peduli atau apa nanodayo. Aku hanya ingin kau tutup mulut,"

Dasar, Tsunderima!!!

HAPPY SINGLE || Midorima ShintarouWhere stories live. Discover now