Part 3

7.7K 1K 68
                                    

Pandora

A Drarry Fanfiction

Harry Potter belong to J.K Rowling

Pandora belong to Racquel

BL, Typo(s), Dark but not evil

Dragon!Sage!Draco x Dark!Moon Elves!Sub!Harry

Draco Malfoy x Harry Potter

slight Luna Lovegood x OC

DON'T LIKE DON'T READ!!

Enjoying :)

Part 3

Daniel menghela napas pelan, masih ada beberapa jam lagi sebelum tengah malam. Ayahnya dan Arlo telah menyiapkan segala kebutuhannya untuk malam ini. Sepasang emerald itu melirik malas kearah tumpukan selimut dan bantal. Menurut penuturan mereka, Daniel akan mengalami rasa sakit yang teramat sangat, dikarnakan perubahan menjadi salah satu bangsa peri itu cukup merepotkan.

Sebuah perkamen hitam dengan tulisan monogram tinta emas terbentang lebar dihadapannya. Daddy James-nya keturunan Dark Elves jenis Shadow, sedangkan Mommy Lily-nya merupakan seorang Nymph dengan keturunan langsung dari sang Dewi Shaman, Kirke. Ditambah akibat dari blood adaption yang terjadi antara Dad dan dirinya, memungkinkan Daniel untuk menerima sedikit kekuatan virtues.

Daniel memijat keningnya pelan, baru pulang sudah harus mengalami ini. Pantas saja Ms. Goldstein kemarin mewanti-wanti dirinya agar jangan terlalu lelah. Daniel berjalan pelan kearah jendela, membuka jendela besar yang juga pintu menuju balkon. Menyibak tirai berat, menyisakan tirai putih ringan yang melambai, menari-nari karena angin malam.

Cahaya kerlap-kerlip kecil terlihat berputar-putar diatas kolam ikan. Ternyata para pixie kecil yang baru lahir beberapa hari. Tersenyum kecil, Daniel kemudian menutup mata. Ia menunggu dengan tenang. Otaknya memutar kembali percakapannya dengan ayahnya dan Arlo. Ia merasa sangat penasaran akan cerita sang Lucifer.

Diwaktu yang sama, Malfoy Manor

"Benar kau tidak butuh mom awasi, son?"

"Tentu, mom. Aku bisa mengatasinya. Mom dan Dad cukup kembali kekamar kalian dan kalian akan mendapat kabar baik."

Narcissa tersenyum tipis, ia mengangguk kecil. Mengecup lembut kening putranya, nyonya Malfoy itu pun meninggalkan putra semata wayangnya sendiri. Duduk tenang diatas sofa santai yang menghadap kearah jendela besar yang terbuka, siap menerima warisan darahnya yang tinggal beberapa jam lagi. Setelah ibunya keluar, Draco segera melafalkan mantra penghangat dan peredam suara. Pintu ia kunci rapat, memastikan semua aman.

(。・ω・。)ノ DRARRY (。・ω・。)ノ

Purnama telah menggantung sempurna diatas lautan hitam tanpa awan. Rintihan dan desis sakit merobek keheningan malam. Daniel mendesis merasakan panas luar biasa juga kegelapan total. Semua indranya seakan-akan lumpuh, tak berfungsi. Hanya indra peraba yang ia rasakan. Namun setiap kali ia memegang sesuatu atau tak sengaja menyenggol sesuatu, rasa sakit teramat yang dirasakan. Ditengah rasa sakit, jemari Daniel merasakan sapuan lembut sebuah kain. Udara dingin membelai kulit berkeringat Daniel, membuatnya mengerjapkan mata. Seakan menemukan oase ditengah gurun, Daniel dengan hati-hati dan terhuyung mengikuti arah angin. Berjalan perlahan, ia menuju balkon kamar. Udara dingin segera menjadi nafas kebebasan, sinar bulan menjadi cahaya ditengah kegelapan yang dilanda. Yang Daniel yakini benar, sebelum rasa sakit ini datang keadaan kamarnya terang benderang. Tanpa pikir panjang, Daniel segera menghambur ketengah-tengah balkon kemudian terengah-engah.

√[END] PandoraWhere stories live. Discover now