"Sendal putus"

26 4 0
                                    


Keanggunan kota bandung begitu terasa menyambut suasana sore yang di paut warna jingga, walaupun hanya sekedar merasa tanpa bisa menatap lekat bagaimana lagi cantiknya juga ranumnya suasana kali itu.

"masa iya, sudah hampir 1 setengah jam saya disini, tak ada satupun bis yang datang" gerutu wanita pemilik mata belo tersebut .

Hidup memang sebuah teka teki dimana kamu hanya bisa menebak, namun sulit sekali untuk tepat pada perkiraan yang sudah kita maksud.
Kita terlalu asyik berplanning tanpa mempersiapkan hati untuk hasil yang mungkin menjadi boomerang untuk diri kita sendiri.

"Wusuusshhhhh..." suara tiupan angin ditelinga nya, sontak ia kaget dan menoleh kebelakang .

"buset dah...kagak bisa salam napa ? Islam bukan sih ? Jadi ragu gue"

"dih...lu kalau ngomong suka suka lu aja, btw maaf gue kan cuman bercanda"

" bercanda ada adabnya mas, jangan kayak gitu lain kali, lu emang mau gue teriakin maling ?"
"dih...bibir luu maafin gue lah, kok panjang gini sih"
Ranima menatapnya sinis, kemudian memilih untuk berjalan kaki, ketimbang satu mobil dengan temannya yang menurutnya agak stres itu .

"gak salah luu nim? Mau jalan kaki ? Bus sudah datang nii" teriaknya dari belakang.

"Terserah !" ucapnya ketus..

"yaudah, gue naik yaa"

Ranima tak memperdulikan lagi apa yang dilakukan dan diucapkan temannya yang bernama Azam itu.

Bus nya semakin mendekat, dan sangat menjengkelkan sekali bukannya mencoba untuk membujuk Renima naik bus, azam malah bertingkah makin konyol.

"Dadaahhh???luu hati-hatii yaa!!!"

Renima membelalakkan matanya, kemudian jinjit dan mengepal tangannya
" ihh....dasar luu yaaa, gue sumpahin sendal lu putus!"

Ketika berjalan, tak lama kemudian

"pluttt.."

" Hah.. ya Allah kok malah sendal saya sih yang putus, mana rumah masih jauh lagi, ibuu...? Abii...? Kok gini banget sih"

ucapnya sembari merengek menahan tangis dengan wajah yang kian memerah.
Kemudian dia berjalan ke arah kiri, dan membeli sendal jepit untuk ia kenakan berjalan sampai rumah.

"Bu ? Ada sendal gak yaa bu ? Sendal jepit saja bu"

" ada dik, mau warna yg mana ?"

Memperlihatkan deretan sendal yang berwarna hitam, abu, ungu, dan biru.

"Baik buu..saya pilih warna hitam saja, kaus kakinya ada tidak bu ? Kebetulan tadi sendal saya putus dan kaus kakinya menginjak genangan air hujan semalem"

"Oh, ada neng, mau pilih yang mana?"

" sepertinya yang warna pink lucu buu"
" Baiklah neng"






KhaerulummamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang