Twenty Three

10.9K 277 11
                                    

Pagi sekali bahkan langit masih terlihat gelap, mobil itu sudah melaju kencang keluar dari pekarangan rumah mewah itu.

Mobil sport yang sepertinya tidak asing lagi. Namun, entahlah. Kurang jelas pandangan siapa yang mengemudi sekencang itu.

Mungkin orang itu sedang terburu - buru sehingga ia harus membawa kendaraan sekencang itu.

Tapi tidak seperti biasanya ada mobil yang keluar dari rumah itu sepagi ini, biasanya ketika hari sudah mulai siang dan juga mengemudinya pun tak sekencang itu juga.

Atau jangan - jangan ada yang terjadi di rumah itu? Ahh... mana mungkin. Karena selama ini pun tidak ada apa - apa yang terjadi di dalam rumah itu.

Mungkin memang sedang teburu - buru saja, bukan karena hal apa- apa.

______

Suara isak tangis tidak bisa dipungkiri berada di dalam kamar berwarna soft pink di sebuah rumah mewah.

Entah apa yang terjadi sehingga pagi - pagi sekali sudah ada suara tangisan yang menyayat hati, itupun tidak ada yang mengetahui penyebabnya.

Bahkan yang menangis pun tak tinggal diam dengan tangisnya di atas ranjang, ia mendekat ke meja rias yang ada di kamar tersebut dan langsung menggeser semua barang - barang yang ada di atas meja itu ke lantai dengan marah.

Seperti orang yang kalap dan frustasi, ia sampai tidak sadar dengan luka yang berada di tangannya tadi yang baru saja tergores oleh pecahan kaca parfum miliknya yang pecah karena jatuh.

Kekalutan sudah benar - benar menguasainya, entah mengapa ia menjadi seperti itu.

Berkali - kali, bahkan kerap kali ketika ia sedang menjalin hubungan dengan seseorang selalu saja hancur.

Sial! Kenapa harus terjadi?

Bayangan seorang pria yang pernah mengisi harinya dan hatinya kerap kali muncul begitu saja membuat ia tak bisa menahan semua perasaan yang selalu bergejolak dalam dadanya ketika mengingat pria itu.

Membuat kekasih barunya pun merasa marah dan tak dianggap, karena ia sama sekali tak bisa melupakan pria tersebut.

Pria yang dulu pernah sangat mencintainya lalu pergi hanya karena  perselingkuhan yang ia lakukan.

Perbuatannya itu sungguh bodoh dan ia sangat menyesalinya hingga sekarang.

Ia terus menangis, hatinya terasa perih. Ia tidak ingin menghancurkan kebahagiaan orang yang dicintainya lagi, tapi ia tidak bisa melupakan orang tersebut.

Apa yang harus ia lakukan saat ini, ia begitu kalut dan tak tau ia harus melakukan apa.

Sudah banyak cara yang ia lakukan untuk merebut kembali pria yang dicintainya itu, namun hasilnya gagal.

Yang ia dapatkan hanya ancaman dari pria yang dicintainya bukan cinta yang dulu pernah ia rasakan.

_______

Kemarahan kini telah menguasainya penuh, menguasai orang yang tadi baru saja keluar dari pekarangan rumah pagi - pagi sekali, sungguh ia tak habis fikir dengan semua yang terjadi.

Apa sebegitu tak berharganya dirinya hingga bahkan orang yang dicintainya pun tak bisa melupakan masa lalunya.

Sudah kerap kali ia sabar ketika pernyataan itu terlontar dari bibir wanita yang dicintainya, namun apa?

Hasil dari kesabarannya itupun tak kunjung menghasilkan apa - apa, justru membuat dirinya semakin tersiksa.

Kencangnya mobil yang ia kendarai saat ini pun tak bisa mengurangi sedikit saja kemarahannya, ia sungguh sangat merasa kecewa.

Director Obsessed [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang