LIMA

1K 114 9
                                    

Written by
Andi Febrianti Pratiwi


***


"Kamu nunggu kelamaan, ya?" tanya Jungkook saat ia baru saja menyalakan mesin mobil.

Jieun bergeming. Tetap menekan tombol-tombol di handphone-nya bergantian.

Tanpa memedulikan sosok laki-laki dengan jas dokter di sebelahnya.

"Tadi aku sama Dokter Irene cuma ngobrolin masalah rumah sakit, kok. Gak lebih," ujar Jungkook. Mencoba menjelaskan seraya menyetir mobil ke luar area kampus.

"Gue gak nanya. Lagian gak penting banget, deh."

Laki-laki tersebut melirik Jieun sekilas. "Kamu gak cemburu, kan?" godanya.

Dan sepertinya tepat sasaran. Karena Jieun langsung menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam. "Ngapain gue cemburu? Kenal lo aja enggak!" balasnya.

"Jadi terserah lo mau pacaran sama siapa aja. Apalagi Dokter Irene. Gue malah dukung. Kasian dia gak laku dari dulu. Ntar jadi perawan tua, jadi mending lo sama dia aja daripada gangguin hidup gue!"

"Idih, kok sewot gitu sih sayang jawabannya?" Jungkook mengerlingkan matanya sambil menoleh ke arah Jieun. Yang sukses membuat gadis itu berlagak mau muntah.

"Lo gak usah banyak ngomong, deh! Nyetir aja. Lo mau bikin gue kecelakaan untuk kedua kalinya?" ucap Jieun seraya kembali menatap layar ponsel miliknya.

Dan Jungkook pun tidak bisa menyembunyikan seringai geli dari bibir tipisnya.

***

"Kita mau kemana, sih?" tanya Jieun saat ia menyadari mobil Jungkook membawanya ke arah yang lain dari rumahnya.

"Ke tempat yang pernah jadi kenangan kita, sayang..." jawab Jungkook, kalem.

"Kenangan? Emang kita punya kenangan? Kenal lo aja enggak." Gadis itu langsung membuang pandangannya ke luar jendela mobil. Mengamati jalanan yang mereka lewati. Deretan pohon cemara, bau aspal basah akibat hujan, dan suara burung-burung memancingnya untuk membuka jendela tersebut. Yang langsung disambut oleh semilir kesejukan. Menentramkan jiwa.

Jungkook hanya bisa tersenyum di sebelahnya.

Tiba-tiba, dahi Jieun berkerut. Ia merasa pernah melewati jalanan ini. Bukan hanya melewati, bahkan menghabiskan waktu di sekitar sini. Tapi saat ia mencoba mengingatnya, sakit kepala itu kembali mendera. "Auw," ringis gadis itu sembari memijat kepalanya.

Ciiiiiiiitttttt! Jungkook kontan mengerem mobil secara mendadak. "Kamu kenapa?" paniknya. Kemudian membantu Jieun memijat kepalanya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya sibuk menjelajahi isi dashboard. Mencari obat pereda sakit kepala milik Jieun yang memang selalu ia bawa.

"Nih, minum dulu..." ucap Jungkook sambil menyodorkan sebuah obat dan sebotol air mineral dari dalam dashboard.

Jieun menurut. Ia tidak bisa menolak tindakan Jungkook kalau itu berhubungan dengan sakit yang sering ia alami pasca kecelakaan beberapa tahun silam. Dan hanya dengan obat itulah ia bisa bertahan menahan rasa sakit yang dideritanya selama ini.

REMEMBER ME (KookU Ver.)Where stories live. Discover now