twelfth chalk

340 93 23
                                    

DUA pasang mata beradu dengan satu pasang manik jernih yang tampak berkilau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DUA pasang mata beradu dengan satu pasang manik jernih yang tampak berkilau.

sol sepatu milik si gadis semakin jelas terdengar―semakin dekat. meski dua pemuda di hadapannya menatap tajam seolah terancam, ia tetap tersenyum anggun. sebagaimana kedoknya di kelas.

"ada keperluan apa, felix?" setibanya di depan mereka, si gadis berujar dengan suara lembut mendayu. diam-diam menilik felix dengan tatapan memuja. tatapan yang sama seperti saat di studio kala itu.

"kau.." felix bahkan tidak mampu berkata-kata―

benar dia yang melakukannya?

―masih tidak percaya akan kenyataan yang baru saja dibuktikan.

bukannya menjawab, si gadis berlalu masuk ke dalam ruang seni. mengabaikan eksistensi dua makhluk lain di sana.

"aku sudah.. memintamu.. untuk tidak pergi 'kan?" felix bertanya namun diabaikan.

tangan kanan gadis itu ia tarik kasar. memaksa untuk menghadapnya. felix butuh pembicaraan empat mata dengan gadis anggun di hadapannya ini.

"sial, hyeyeon! benar kau yang melakukannya?!"

hyeyeon tetap tersenyum tenang. beda lagi dengan han yang sudah mati-matian menahan tangan felix yang terbilang melukai―genggamannya pada tangan si gadis terlampau kuat. han sampai kesulitan untuk melepaskannya.

deru napas felix mengisi keheningan. cho hyeyeon―si gadis anggun masih menatap pemuda lee dengan penuh rasa hormat. ia menyanjung felix di tempat paling tinggi.

"kau yang melakukannya," bisik hyeyeon, "aku hanya sebagai perantara."

pemuda han menjadi yang paling bingung di sini. ia tidak mengerti ke mana arah pembicaraan felix dan gadis bernama hyeyeon itu. kita kemari untuk menanyakan maksudnya menabrak jinyoung 'kan?

"sudah jangan ribut di hadapan orang yang tidak tahu apa pun!" han angkat suara. "kami kemari hanya untuk bertanya, nona. bukan memantik api."

"cepat jawab. kenapa kau menabrak jinyoung tadi?" desak pemuda han.

si gadis anggun lagi-lagi tersenyum. kelerengnya mengerling pada felix. lantas kekehan lembut lolos dari belah bibir merah mudanya. "kenapa tidak tanya felix?" hyeyeon melempar balik pertanyaan. "kenyataannya, dia yang paling tahu segalanya. aku hanya melakukan apa yang dia ucapkan."

han menilik felix dengan mata berkilat marah. "jadi benar rumor yang tersebar itu? setiap kau bicara akan menjadi kenyataan?" kepalanya menggeleng pelan, air mukanya tampak kecewa berat.

fall on meWhere stories live. Discover now